Liputan6.com, Seattle - Bea Cukai dan Badan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat pada Rabu (24/7/2024) mengatakan bahwa pihaknya telah menyita obat-obatan terlarang dari pelancong yang sama sebanyak dua kali dalam satu minggu di bandara Seattle, AS.
Pejabat CBP menyita beberapa pon ketamin, kodein, dan gamma hidroksibutirat, yang dikenal sebagai "GHB" dari seorang pelancong yang memasuki Amerika Serikat dari Erop.
Advertisement
Di hari selanjutnya, ditangkap lagi dengan narkoba di bandara yang sama, menurut keterangan pihak Bea Cukai, dikutip dari laman Upi, Jumat (26/7/2024).
Dia ditangkap dan diserahkan ke Departemen Kepolisian Pelabuhan Seattle dan sekarang menghadapi tuduhan kepemilikan dengan maksud untuk mendistribusikan ketamin berdasarkan hukum negara bagian Washington, dikutip dari laman
“Petugas CBP di fasilitas kedatangan Seattle Tacoma International bekerja dengan baik untuk mencegah narkoba," kata Brian Humphrey, direktur operasi lapangan di kantor lapangan CBP Seattle.
Badan federal tersebut mengatakan. pria berusia 43 tahun yang tidak disebutkan identitasnya itu pertama kali tiba pada tanggal 19 Juli di Bandara Internasional Seattle-Tacoma dari Amsterdam, Belanda, saat penyitaan pertama terjadi.
Pada pemeriksaan barang bawaannya, petugas CBP menemukan lebih dari 12 pon ketamin dalam bentuk cair dan bubuk.
Namun, tidak lama setelah membayar uang jaminan, penumpang pria tersebut, yang tidak diidentifikasi sebagai warga negara AS, kembali terlihat di bandara saat mencoba menaiki pesawat ke London saat petugas CBP menemukan lebih dari setengah pon ketamin.
Upaya tersebut dipimpin oleh Direktur Pelabuhan Area Seattle Rene Ortega.
"Petugas CBP juga menggunakan kewenangan pencarian perbatasan mereka yang unik untuk mencegah orang membawa obat-obatan berbahaya keluar dari Amerika Serikat, sehingga menghentikan ancaman terhadap negara lain," kata Humphrey.
Polisi di Peru Menyamar Jadi Sinterklas untuk Berantas Geng Narkoba
Sementara itu, ada cerita lucu soal pemberantasan narkoba.
Polisi Peru melakukan operasi penggerebekan narkoba dengan bantuan khusus Sinterklas di Huacal, dekat ibu kota Lima.
Video yang dirilis Sabtu lalu oleh Kepolisian Nasional Peru menunjukkan seorang petugas dari divisi taktis intelijen kota, dikenal sebagai Pasukan Hijau, berpakaian seperti Sinterklas. Ia tampak mendobrak pintu dengan palu godam dan membantu menahan tersangka.
Kepala Pasukan Hijau Walter Palomino mengatakan tempat penjualan narkoba sulit diakses. Jadi, polisi menyamar sebagai Sinterklas untuk mendekati lokasi. Dengan begitu, penduduk tidak tahu apa yang akan dilakukan polisi, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (26/12/2023).
Advertisement
Polisi Peru Gagalkan Transaksi Narkoba Usai Menyamar di Pesta Halloween
Sebelumnya, Kepolisian Nasional Peru merilis video operasi usai pihak memanfaatkan perayaan Halloween untuk menggagalkan aksi kriminal.
Beberapa petugas polisi menyamar dan melakukan penyitaan narkoba, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (3/11/2023).
Kolonel Walter Palomino, Kepala Skuadron Hijau Kepolisian Nasional, mengatakan bahwa Montenegro di Lima, Peru tidak bisa diakses polisi.
Operasi tersebut memerlukan perencanaan matang, jauh sebelum operasi berlangsung.
"...Memanfaatkan pesta ini, kami menyamar dengan memakai kostum dan berhasil mendekati para penjahat yang menjual narkoba di daerah itu," ujar Palomino.
Pada Selasa (31/10) malam, setelah menggerebek sebuah rumah di Montenegro, mereka menangkap dua kakak beradik. Mereka membawa keduanya ke kantor polisi untuk difoto bersama uang dan narkoba yang disita.