Polisi Inggris Diskors Usai Video Aniaya Pria di Bandara Manchester Viral

Sebelum peristiwa ini terjadi, polisi Inggris telah menjadi sorotan atas sejumlah isu, termasuk skandal pembunuhan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Jul 2024, 18:44 WIB
Ilustrasi Polisi Inggris (AFP)

Liputan6.com, London - Seorang petugas polisi Inggris diskors dari semua tugas pada hari Kamis (25/7/2024) setelah sebuah video viral di media sosial menunjukkan dia menendang dan menginjak kepala seorang pria yang tergeletak di lantai terminal di Bandara Manchester.

Kepolisian Greater Manchester mengaku insiden itu terjadi Ketika sejumlah polisi berusaha melerai perkelahian di Terminal Dua bandara pada hari Rabu (24/7).

"Tiga petugas diserang, salah satunya menderita patah hidung dan satu lagi memerlukan perawatan di rumah sakit," kata Kepolisian Greater Manchester seperti dilansir kantor berita AP.

"Kami memahami keprihatinan mendalam yang telah disampaikan secara luas kepada kami dan akan terus bertemu dan mendiskusikan perasaan ini dengan warga Greater Manchester dan perwakilan terpilih, sementara penyelidikan independen dilakukan."


Menambah Ketidakpercayaan?

Ilustrasi kepolisian Inggris (Dok. Unsplash/Ethan Wilkinson).

Petugas Manchester itu diskors setelah kerumunan orang berkumpul di luar kantor polisi untuk memProtes kekerasan polisi. Polisi mengatakan demonstrasi berakhir "tanpa insiden".

Perwakilan daerah tersebut di parlemen, Paul Waugh, mengatakan dia dijadwalkan bertemu dengan keluarga yang terlibat pada hari Kamis.

Waugh mengatakan video yang menunjukkan kekerasan polisi itu benar-benar mengejutkan dan meresahkan.

"Seperti banyak orang yang telah melihat klip ini, saya sangat prihatin," ujarnya.

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpercayaan terhadap polisi di Inggris menyusul tuduhan penggunaan kekerasan berlebihan terhadap etnis minoritas dan skandal yang melibatkan dua petugas polisi yang ditangkap karena pemerkosaan dan pembunuhan.

Investigasi independen yang dilakukan pemerintah baru-baru ini menemukan bahwa Kepolisian Metropolitan London secara institusional bersifat rasis, homofobik, dan misoginis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya