Cara Mensos Tangkal Stigma Negatif bagi Pengidap Kusta di Pulau Terluar

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyediakan dua lumbung sosial khusus untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Jul 2024, 02:11 WIB
Mensos Tri Rismaharini memantau lumbung sosial untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar Maluku Tenggara. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyediakan dua lumbung sosial khusus untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara. 

Sejak ia menjabat sebagai Mensos, penanganan kusta menjadi perhatian serius kementerian ini. Sebab, pengidap kusta dinilai dapat menurunkan produktivitas dari sisi ekonomi, sehingga keluarga pengidap bisa jatuh ke dalam kelompok keluarga miskin. 

Tak hanya itu, penyakit tersebut jika dibiarkan, maka penderita akan kehilangan anggota tubuhnya dan menjadi cacat. 

"Belum lagi ada stigma dari masyarakat yang lain, karena kalau mereka jualan, masyarakat lainnya enggak terima, ada masih seperti itu," ujar Mensos Risma saat berdialog dengan pengidap kusta di lumbung sosial khusus kusta milik Kemensos di Desa Elat, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara, pada Rabu (24/7/2024). 

Risma mengatakan penyakit kusta bisa disembuhkan dan penularannya ke keluarga dekat bisa dihentikan. 

"Kuncinya disiplin. Tidak boleh ganti-ganti barang dan harus dipisah dengan yang sehat," kata dia. 

Selain memutus rantai penularan, Risma juga memastikan kebutuhan sehari-hari para pengidap kusta dapat terpenuhi melalui penyediaan obat-obatan, vitamin, alat makan, pakaian, perlengkapan mandi, dan perlengkapan tidur.

Selain itu juga menyiagakan pengurus sosial yang akan memastikan seluruh bantuan di sana dapat selalu tersedia. Adanya lumbung sosial juga mampu mendorong partisipasi aktif dari para pengidap kusta untuk berobat. 


Masyarakat Sempat Curiga

Kemensos sediakan dua lumbung sosial untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar Maluku Tenggara. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sebelumnya, sebagian masyarakat Kei Besar memiliki rasa curiga terhadap pihak yang akan menangani kusta. 

"Awal sekali kami turun ke lapangan, mereka curiga dan malahan lari melihat saya. Ada juga keluarga yang mengancam dan bahkan membawa parang agar saya tidak datang mengobati pengidap kusta," ucap Yustina Lasol, petugas penanganan kusta Puskesmas Elat. 

Menurutnya, kecurigaan itu terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Namun, setelah petugas berkali-kali datang dan terbukti memiliki niat baik untuk mengobati pengidap kusta, barulah kepercayaan masyarakat mulai tumbuh di pulau terluar ini.  

 


Kini Masyarakat Datang Sendiri untuk Berobat

Petugas sedang memeriksa pasien diduga kusta di Dusun Pondok Asem Jengkok, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (5/7/2022).

Apalagi setelah ada lumbung sosial dari Kemensos yang melayani kebutuhan pengidap kusta, masyarakat semakin percaya. Mereka akhirnya datang sendiri ke puskesmas untuk mendaftarkan diri dan berobat secara gratis.

"Pernyataan Bu Risma bahwa penyakit kusta bisa sembuh, sangat membantu kami dalam menyadarkan masyarakat tentang kusta. Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Risma," kata Yustina, seraya menyebut keberadaan lumbung sosial sangat besar artinya bagi pengidap kusta. 

Program Lumbung Sosial menjadi salah satu bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial dalam rangka kegiatan Bakti Sosial di Pulau Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. 

Tak hanya di Pulau Kei Besar, hingga saat ini, Risma telah menyediakan lumbung sosial khusus kusta di 11 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya