Liputan6.com, Jakarta Bakal calon Wali Kota Bekasi Nofel Saleh Hilabi meminta publik tak memandang sebelah mata atau meremehkan akan kemampuan anak muda Indonesia.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi Kajian Muda Indonesia bertajuk Pilkada 2024 Sudah di depan mata, di Jakarta Pusat, Kamis 25 Juli 2024.
Advertisement
"Kita harus kasih mereka space, kita harus bisa belajar dari mereka, harus mau terbuka, dan mau bertukar pikiran dengan mereka. karena tida ada salahnya kita belajar dari siapapun termasuk anak muda," kata Nofel.
Politikus Golkar ini mengaku sebagai anak muda, membawa sejumlah program untuk menjawab persoalan anak muda terutama di Kota Bekasi.
Sementara itu terkait dirinya yang maju dalam Pilkada Bekasi 2024 dirinya mengaku memiliki sejumlah modal yang membuatnya berani maju.
"Modal pertama adalah modal diatas segalanya adalah modal silaturahmi, doa kedua orang tua, dan sholat. Silaturahmi itu adalah segalanya, dan pastinya jaringan jaringan saya, yang saya bentuk menjadi kewirausahaan," tutur Nofel.
Ke depannya, banyak sekali program yang akan ditawarkan, di mana akan melibatkan masyarakat dan mendahulukan kepentingan mereka, mengingat Bekasi merupakan kota terpadat selain Jakarta.
"Di kota Bekasi ini perlu suatu terobosan. Banyak yang akan kita lakukan untuk memberikan peluang-peluang yang akhirnya bisa saling menguntungkan. Di luar itu, kita akan memberikan pendidikan gratis, contoh mereka udah punya skill, tapi skill-nya tidak sesuai dengan industri pekerja ini, tapi kalau mereka ingin diterima disini, harus ditingkatkan skill-nya, maka pemerintah akan membiayai mereka untuk meningkatkan skill mereka," tegasnya.
Anak Muda Punya Peran Penting
Dalam forum yang sama, Angota DPRD Jakarta terpilih 2024-2029, Nabilah Aboebakar Alhabsyi menyoroti soal partispasi anak muda dalam Pilkada 2024.
Menurut dia, anak muda atau Gen Z memiliki peran penting dalam Pilkada terutama di Jakarta juga nanti, dan peran mereka harus dioptimalkan.
"Gen Z harus berpartisipasi aktif dalam semua tahapan Pilkada, mulai dari pendaftaran pemilih hingga pemungutan suara. Gen Z juga perlu mencari dan menyebarkan informasi yang akurat tentang calon dan program mereka, serta mengikuti debat dan diskusi politik," kata dia.
Nabilah beharap,Gen Z kritis dan independen dalam menilai calon, tidak terpengaruh oleh hoaks atau kampanye hitam.
"Dan mereka harus dulibatkan sebagai relawan atau pengawas pemilu untuk memastikan proses Pilkada berjalan dengan jujur dan adil," tegasnya.
Advertisement