Liputan6.com, Tangerang - Pengguna atau penyalahgunaan narkoba pada usia remaja di Indonesia dinilai sangat mengkhawatirkan. Ketua Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan, survei prevalensi tahun 2023, para pengguna narkoba berusia pada usia remaja.
“Dari prevelansi penggunaan narkoba ini kita melihat ada sekitar 37 persen dari survei yang kita lakukan. 37 persen ini dari jumlah 3,3 juta orang yang kami survei tadi, artinya pasar narkoba lewat anak-anak, remaja ini cukup besar,”ungkap Marthinus, saat menghadiri Deklarasi Anti Narkoba dan Anti Tawuran, di Kota Tangerang, Jumat (26/7/2024).
Advertisement
Dengan kondisi saat ini, BNN menilai, pasar narkoba paling banyak diminati oleh usia anak dan remaja. Faktornya pun berasal dari sekitar, yakni dipengaruhi oleh teman sebaya dan juga rasa penasaran ingin mencoba.
“Para pengguna rata-rata usia remaja ini dipengaruhi oleh dua hal, pertama pengaruh teman sebaya dan kedua ingin coba-coba. Dan yang disayangkan, kecenderungan jumlah mereka terus bertambah,” ungkapnya.
Mengapa demikian, lanjut Marthinus, hal ini disebabkan oleh produsen narkoba ini memahami betul kondisi psikologis anak-anak ini yang mudah terpengaruh. Sehingga, menjadi sasaran empuk untuk penyalahgunaan narkoba.
Sehingga yang harus dilakukan, dengan membangun ketahanan dari dalam keluarga. Karena, orang tua pemegang otoritas dalam memberikan moral salah atau benar tingkah laku anak tersebut. Lalu, moral yang baik ini akan diteruskan dan dibawa ke lingkungan permainanya.
Jangan Terlalu Diekspose Kasus Narkoba Public Figure
BNN pun mengimbau, tingkah laku para pesohor seperti public figure, selebgram hingga influencer yang tersandung kasus narkoba, tidak perlu diekspose besar-besaran. Termasuk cara dia menggunakan narkoba dan juga jenis yang digunakan.
“Itu malah bisa memberi contoh, menginspirasi. Jangan diekspos besar-besaran.”tegasnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, ribuan siswa SMP dan SMA di Kota Tangerang, melakukan aksi deklarasi anti-narkoba dan anti-tawuran. Kegiatan remaja baik di lingkungan sekolah atau teman permainan di luar lingkungan sekolah, bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif lainnya.
“Dengan kolaborasi antar pihak ini dan upaya yang terus dilakukan, bisa kita jadikan rujukan bersama untuk terus melindungi generasi penerus kita bebas narkoba,”ungkapnya.
Advertisement