Film Nasional Makin Diminati, Laba Bersih Cinema XXI Naik 93,94% di Semester I 2024

PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI membukukan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2024. Pada periode tersebut, Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat 21,8 persen dibandingkan semester I 2023 senilai Rp 2,4 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jul 2024, 17:45 WIB
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI membukukan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2024. Pada periode tersebut, Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat 21,8 persen dibandingkan semester I 2023 senilai Rp 2,4 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI membukukan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2024. Pada periode tersebut, Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat 21,8 persen dibandingkan semester I 2023 senilai Rp 2,4 triliun.

Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman mengatakan implementasi strategi bisnis yang komprehensif dan penguatan fundamental bisnis menjadi dasar capaian kinerja positif pada semester I 2024. sepanjang Semester I 2024, Cinema XXI mengoptimalkan kinerja Perseroan melalui penambahan layar bioskop dan juga peningkatan kualitas layanan bioskop sehingga mendorong jumlah penonton.

“Perolehan pendapatan Cinema XXI saat ini masih ditopang dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 63 persen. Saat ini, kontribusi pendapatan dari lini bisnis makanan dan minuman mencapai 33 persen dari total pendapatan,” kata Suryo dalam keterangan resmi, Jumat (26/7/2024).

Seiring dengan kenaikan pendapatan itu, Cinema XXI memperoleh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 389,19 miliar, naik 93,94 persen dari Rp 200,67 miliar yang dicatatkan pada periode yang sama di tahun 2023. Adapun perolehan EBITDA Cinema XXI sebesar Rp 927,5 miliar, tumbuh 36,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Pertumbuhan kinerja ini juga mencerminkan bahwa industri bioskop telah berjalan di jalur yang tepat seiring pemulihan pasca pandemi,” ujar Suryo. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada paruh pertama tahun ini jumlah penonton mengalami kenaikan 26,2 persen atau sebesar 46,5 juta dari 36,9 juta pada semester I 2023. Menurut Suryo, kondisi tersebut memperlihatkan bahwa budaya menonton film di bioskop masih melekat di masyarakat Indonesia pasca pandemi. Yang membanggakan lagi, pada semester I 2024 ini pencapaian jumlah penonton dikontribusikan oleh film nasional sebesar 64,6 persen.

"Hal itu menunjukkan dukungan kuat dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap film nasional. Untuk itu, Cinema XXI terus berkomitmen dalam memberikan layanan menonton film terbaik, serta mendukung perkembangan dan kemajuan industri perfilman Tanah Air,” kata Suryo.


Perluasan Jaringan Bioskop

Cinema XXI di Plaza Senayan yang dikelola jejaring bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA). (Foto: PT Nusantara Sejahteraya Raya Tbk)

Suryo menambahkan, strategi perluasan jaringan bioskop di 8 lokasi baru dan tambahan 37 layar, termasuk di dalamnya 6 studio IMAX® pada semester pertama tahun ini juga berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Hingga 30 Juni 2024, Cinema XXI telah mengoperasikan 248 bioskop dengan total 1.317 layar di 61 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Penambahan lokasi bioskop Cinema XXI di berbagai wilayah Indonesia selaras dengan komitmen kami untuk memberikan akses menonton seluas-luasnya dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Cinema XXI akan terus melanjutkan proses pembukaan lokasi baru bioskop sepanjang tahun," imbuh Suryo.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 tercatat sebesar RP 7,14 triliun, turun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 7,37 triliun. Liabilitas naik tipis menjadi Rp 2,48 triliun per Juni 2024 dibanding Rp 2,41 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp 4,66 triliun, turun dari Rp 4,96 triliun pada posisi akhir tahun lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya