Liputan6.com, Pekanbaru - Cuaca panas di Provinsi Riau dalam beberapa hari terakhir memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Misalnya saja di Kabupaten Indragiri Hulu, sepekan terakhir 311 hektare lahan hangus terbakar.
Polda Riau mengerahkan puluhan personel ke lokasi. Pemadaman berlangsung selama beberapa hari dan diklaim sudah padam sehingga tidak ada titik api baru.
Baca Juga
Advertisement
Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Anom Karbianto menyebut pemadaman dipimpin Kapolres Indragiri Hulu. Pemadaman juga melibatkan TNI, Manggala Agni dan pemerintah daerah.
Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan pompa air dibantu helikopter water boombing. Petugas juga membuat sekat bakar agar api tidak meluas ke lokasi lain.
Anom tidak menjelaskan apakah lahan terbakar merupakan milik perusahaan ataupun perorangan. Pasalnya petugas di lapangan masih mendata siapa saja pemilik lahan di lokasi yang terbakar.
"Ini perlu dipelajari dulu, kasih waktu, nanti dijelaskan siapa pemilik lahan yang terbakar," kata Anom.
Anom menjelaskan, titik api dalam beberapa hari terakhir memang meningkat. Polda Riau menggunakan Dasboard Lancang Kuning untuk mendeteksi titik api.
"Dasboard ini menggunakan satelit, titik api yang terdeteksi langsung dicek oleh petugas, kalau memang ada kebakaran lahan petugas akan memadamkan," jelas Anom.
Simak Video Pilihan Ini:
Rawan Terbakar
Riau saat ini, tegas Anom, memang rawan terjadi kebakaran lahan. Berdasarkan analisa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) awan di Riau sulit terbentuk.
"Awan terbentuk susah sehingga tidak ada filter, dapat dirasakan panasnya saat ini," ucap Anom.
Menurut Anom, kebakaran lahan di Riau ada yang disebabkan faktor alam dan ada pula oleh kesengajaan.
Advertisement