APHRF 2024: Informasi Soal Tembakau Alternatif Perlu Dioptimalkan untuk Kurangi Perokok Dewasa

Wiratna menjelaskan konsumen memiliki hak untuk mendapatkan akses serta informasi holistik berbasis riset terhadap produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan.

oleh Tim News diperbarui 26 Jul 2024, 21:59 WIB
Sekretaris Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Wiratna Eko Indra Putra saat berbincang dalam Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 mendukung adanya kemudahan akses beserta ketersediaan informasi akurat terhadap produk tembakau alternatif rendah risiko bagi publik, terutama bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya. 

Tersedianya kedua aspek tersebut akan berkontribusi dalam menurunkan prevalensi merokok sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan publik.

Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Sesi III pada APHRF 2024 yang mengulas tentang regulasi dan konsumen, pada Rabu, 3 Juli 2024.

Sekretaris Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Wiratna Eko Indra Putra, menjelaskan konsumen memiliki hak untuk mendapatkan akses serta informasi holistik berbasis riset terhadap produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti rokok elektronik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan. 

Pemenuhan kedua hak konsumen tersebut akan mendorong dalam terciptanya perubahan perilaku sehingga perokok dewasa tergerak untuk beralih ke produk tembakau alternatif. Dengan demikian, prevalensi merokok yang sudah mencapai 70 juta orang diharapkan turun.

"Produk tembakau alternatif merupakan produk yang menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau. Dengan profil rendah risiko, perokok dewasa memiliki hak untuk kemudahan akses dan mendapatkan informasi akurat mengenai produk tersebut. Apabila kedua aspek tersebut dapat dipenuhi, maka akan sangat membantu dalam mengurangi angka perokok,” kata Wiratna dalam paparannya.  

Efektivitas produk tembakau alternatif untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok juga dipertegas dari hasil riset ilmiah dari Universitas Bern berjudul "Electronic-Nicotine Delivery Systems for Smoking".

Kajian ilmiah yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Februari 2024 menunjukkan produk tembakau alternatif lebih efektif dibandingkan konseling berhenti merokok. Selain itu, pemanfaatan produk tersebut juga berdampak positif dalam mengurangi dampak kesehatan akibat merokok.

Sebagai asosiasi konsumen, Wiratna berharap kemudahan akses serta ketersediaan informasi komprehensif mengenai produk tembakau alternatif dapat dimasifkan dengan meningkatkan edukasi publik, kajian ilmiah, dan kolaborasi lintas sektoral. 

"Ketika menurunkan prevalensi merokok menjadi prioritas utama, pelibatan seluruh pihak termasuk pemerintah sangat penting dalam mendukung akses dan informasi akurat terkait produk tembakau alternatif. AVI senantiasa terus mengedukasi publik mengenai fakta produk tembakau alternatif," tambahnya.

 

 


Pentingnya Ketersediaan Informasi

Asosiasi pelaku usaha dan konsumen produk tembakau alternatif menyampaikan deklarasi Gerakan Bebas TAR pada Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 di Jakarta. (Istimewa)

Sementara itu, Ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Eko Prio H.C., juga menyampaikan pentingnya ketersediaan informasi yang komprehensif bagi perokok dewasa. Hal itu untuk memberikan fakta kepada publik bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risiko dibandingkan rokok.

Informasi komprehensif yang berlandaskan kajian ilmiah akan menjadi landasan bagi perokok dewasa untuk memperbaiki kualitas kesehatan dengan beralih dari kebiasaan merokok.

"Bagi perokok dewasa yang kesulitan beralih dari merokok, pemanfaatan produk tersebut secara bertanggung jawab dapat menekan risiko penyakit yang berkaitan dengan merokok," terang Eko.

Pada aspek lainnya, Eko melanjutkan perlu adanya komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah penyalahgunaan agar produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan secara masif oleh perokok dewasa yang ingin beralih.

Dengan demikian, APVI berkomitmen hanya memberi akses terhadap produknya kepada konsumen dewasa dan tidak menjual kepada yang berusia di bawah 18 tahun, ibu hamil dan menyusui, serta non-perokok. 

"APVI berkomitmen untuk mengawal dan bersinergi dengan seluruh pihak agar produk ini benar-benar dimanfaatkan oleh perokok dewasa sekaligus membantu pemerintah menurunkan angka perokok,” tutup Eko.

(Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya