Liputan6.com, Jakarta Mimisan pada anak adalah masalah yang sering kali membuat orang tua khawatir. Meskipun seringkali tidak berbahaya, memahami penyebabnya sangat penting untuk mencegah terjadinya mimisan berulang dan mengelola kondisi dengan efektif. Ada beberapa faktor yang dapat memicu mimisan pada anak, dan mengenalinya dapat membantu dalam mengatasi dan mengurangi kejadian tersebut.
Salah satu penyebab umum mimisan pada anak adalah udara kering. Udara kering, terutama di musim dingin atau di lingkungan yang memiliki pemanas, dapat mengeringkan selaput lendir di hidung, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan pendarahan. Selain itu, kebiasaan buruk seperti mengorek hidung atau menggosok hidung secara kasar juga dapat merusak dinding pembuluh darah di hidung, memicu mimisan.
Advertisement
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah infeksi saluran pernapasan atau sinusitis. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada bagian dalam hidung, yang berpotensi menyebabkan pendarahan. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti gangguan pembekuan darah atau penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah juga dapat menyebabkan mimisan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (9/8/2024).
1. Cuaca berubah dan menyebabkan udara menjadi kering.
Salah satu faktor yang sering menyebabkan mimisan pada anak adalah udara kering. Udara yang kering dapat membuat selaput lendir di hidung anak menjadi kering dan rapuh, terutama saat musim dingin atau di daerah dengan iklim kering. Hal ini dapat membuat pembuluh darah di hidung mudah pecah, sehingga menyebabkan mimisan. Penggunaan pemanas ruangan juga dapat memperparah kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah dengan menggunakan humidifier agar dapat mencegah mimisan pada anak.
Advertisement
2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
Mimisan pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi saluran pernapasan atas atau alergi. Saat anak mengalami infeksi, selaput lendir di hidung bisa membengkak dan menjadi lebih sensitif, yang dapat menyebabkan mimisan. Selain itu, anak-anak yang sering mengalami alergi juga rentan mengalami mimisan karena adanya peradangan dan iritasi pada selaput lendir hidung.
Untuk mengurangi risiko mimisan, penting bagi orang tua untuk memberikan perawatan yang tepat saat anak mengalami infeksi dan mengajarkan anak untuk tidak mengorek hidung. Selain itu, mengidentifikasi dan menghindari alergen serta menggunakan obat alergi yang diresepkan oleh dokter juga dapat membantu mengurangi risiko mimisan akibat alergi.
3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu.
Jika anak Anda sering mengalami mimisan dan sedang menggunakan obat-obatan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah obat tersebut menjadi penyebabnya dan apakah ada alternatif yang lebih aman.
Advertisement
Cara Mengatasi Mimisan Anak
Untuk mengatasi mimisan pada anak, langkah pertama adalah menjaga kelembapan udara dan hidung. Menggunakan humidifier di kamar anak dapat mencegah udara kering yang sering menyebabkan mimisan. Selain itu, aplikasi tetes saline atau semprotan hidung saline secara rutin membantu menjaga kelembapan di dalam hidung, mencegah kekeringan yang dapat mengarah pada pendarahan. Penting juga untuk mengedukasi anak agar tidak mengorek atau menggosok hidung mereka dengan keras, dan menggunakan salep berbasis petroleum jelly di dalam hidung dapat membantu menjaga kelembapan.
Jika mimisan berlanjut atau disertai dengan gejala infeksi seperti hidung tersumbat atau nyeri sinus, segera konsultasikan dengan dokter. Infeksi atau sinusitis mungkin memerlukan perawatan medis khusus. Jika anak mengonsumsi obat yang mempengaruhi pembekuan darah, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai alternatif atau penyesuaian dosis. Memantau kesehatan anak secara rutin dan mengikuti anjuran dokter akan membantu mengatasi dan mencegah mimisan secara efektif.