Mengenal 3 Tipe Market Order di Bursa Saham

Tipe market order Fill and Kill adalah tipe market order yang diperjumpakan (matched) secara keseluruhan atau sebagian pada berbagai tingkat harga saham yang tersedia di order book. Bagaimana dengan tipe lainnya?

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Jul 2024, 08:15 WIB
Market Order memberikan fleksibilitas bagi investor saham dalam mengeksekusi order tanpa perlu khawatir menentukan harga secara manual. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat tiga tipe market order dalam sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan adanya market order, investor hanya perlu memberikan informasi volume order tanpa harus menentukan harga saham.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menjelaskan, ketiga tipe market order ini adalah Fill and Kill (FAK), Fill or Kill (FOK), dan Market to Limit (MTL). Ketiga tipe ini dapat digunakan oleh investor untuk mengeksekusi order di sistem perdagangan bursa.

“Ketiga market order ini menawarkan mekanisme eksekusi yang berbeda, memberikan pilihan kepada investor untuk menyesuaikan strategi perdagangan mereka dengan lebih baik,” ujar Irvan dikutip dari Antara, Sabtu (27/7/2024). 

Pertama, Ia menjelaskan, tipe market order Fill and Kill adalah tipe market order yang diperjumpakan (matched) secara keseluruhan atau sebagian pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book.

Apabila sisa order Fill and Kill tidak dapat diperjumpakan berdasarkan ketersediaan volume di order book atau sweep limit (10 tick), maka order tersebut akan otomatis ter-cancel.

Adapun, tipe ini dapat digunakan pada sesi pre-opening, sesi 1, sesi 2, sesi pre-closing, serta sesi periodic call auction khusus untuk saham dalam papan pemantauan khusus.

“Mengingat market order FAK merupakan satu-satunya tipe market order yang dapat digunakan pada mekanisme perdagangan call auction (sesi pre-opening, pre-closing, dan periodic call auction), investor dapat memanfaatkan tipe market order ini untuk meningkatkan potensi matching order mereka pada sesi-sesi tersebut karena FAK akan mengacu pada harga terbaik di orderbook,” ujar Irvan.

 


Market to Limit dan Fill or Kill

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedua, lanjutnya, Market to Limit (MTL) merupakan tipe market order yang diperjumpakan secara keseluruhan atau sebagian pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book.

"Sisa order MTL yang tidak dapat diperjumpakan berdasarkan ketersediaan volume di order book atau sweep limit (10 tick), akan otomatis terkonversi menjadi Limit Order dengan harga perjumpaan terakhirnya. MTL dapat digunakan pada sesi 1 dan sesi 2," ujar Irvan.

Ketiga, Ia menjelaskan tipe market order FOK merupakan tipe market order yang diperjumpakan secara keseluruhan atau tidak sama sekali pada berbagai tingkat harga yang tersedia di order book," ujar Irvan.

Irvan menjelaskan bahwa setiap tipe market order yang masuk ke sistem perdagangan BEI diberi flagging untuk mengidentifikasi dan memproses order tersebut sesuai dengan algoritma masing-masing tipe order.

 


Beri Fleksibilitas Investor

Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan market order, lanjutnya, investor hanya perlu memberikan informasi volume order tanpa harus menentukan harga, sehingga mereka perlu mempertimbangkan tingkat harga maksimum yang dapat diterima sesuai profil risiko masing-masing.

"Market Order memberikan fleksibilitas bagi investor dalam mengeksekusi order tanpa perlu khawatir menentukan harga secara manual, yang sering kali dapat memperlambat proses eksekusi. Dengan mempertimbangkan profil risiko dan strategi transaksi, investor dapat memilih tipe market order yang paling sesuai," ujar Irvan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya