Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Celine Dion tampil memukau dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli 2024. Dua tahun setelah mengungkapkan diagnosis Stiff Person Syndrome dan membatalkan semua pertunjukannya, superstar ini melakukan penampilan comeback yang spektakuler.
Setelah obor Olimpiade dinyalakan, Celine Dion membawakan lagu balada Prancis "Hymne à l'Amour" karya Édith Piaf dengan penuh semangat di bawah gemerlap cahaya Menara Eiffel dan logo Olimpiade.
Advertisement
Mengenakan gaun berkilauan dan hanya diiringi piano, penyanyi legendaris ini mempersembahkan nada-nada tinggi khasnya, seperti mengutip dari The Hollywood Reporter pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Penampilan ini menjadi momen bersejarah, menandai kembalinya Celine Dion ke panggung setelah absen sejak awal 2020, dan disaksikan oleh jutaan penonton di seluruh dunia.
Setelah pertunjukan, Kelly Clarkson, yang menjadi salah satu pembawa acara liputan upacara pembukaan Paris dari NBC, sangat emosional saat berbicara tentang penampilan itu dan memuji Dion atas penampilan dan kekuatannya.
Mengutip dari The Guardian, Celine Dion telah absen dari panggung selama lebih dari empat tahun karena kelainan neurologis langka yang disebut Stiff Person Syndrome.
Meskipun berjuang melawan kejang otot tak terkendali yang cukup parah, penyanyi Prancis-Kanada berusia 56 tahun ini, menunjukkan semangat pantang menyerah, berjanji untuk kembali suatu hari nanti.
"Jika saya tidak bisa berlari, saya akan berjalan. Jika saya tidak bisa berjalan, saya akan merangkak," katanya dalam film dokumenter terbarunya I Am: Céline Dion. "Dan saya tidak akan berhenti. Saya tidak akan berhenti."
Penampil lain pada Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 hari Jumat, termasuk Lady Gaga dan bintang pop Prancis-Mali Aya Nakamura.
Celine Dion Menyanyikan Lagu 'Hymne A L'Amour' yang Menyentuh Hati
Pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, semua mata tertuju pada Celine Dion saat ia membawakan lagu oleh Édith Piaf yang menyentuh hati, 'Hymne A L'Amour' secara langsung di bawah Menara Eiffel.
Lagu tersebut awalnya ditulis oleh Piaf untuk kekasihnya, petinju Marcel Cerdan, yang meninggal dalam kecelakaan pesawat setelah lagu ini pertama kali diperdengarkan.
Momen ini menandai kembalinya sang diva, sebagai penampilan publik pertamanya setelah didiagnosis dengan kondisi medisnya.
Celine Dion pertama kali mengumumkan diagnosis Stiff Person Syndrome pada tahun 2022, ketika ia menunda konsernya di Las Vegas dan kemudian membatalkan tur dunia Courage di Amerika Utara.
Ia menunda jadwal pertunjukannya di Eropa hingga tahun 2023 dan 2024 sebelum akhirnya membatalkannya juga.
Advertisement
Perjuangan Celine Dion Melawan Stiff Person Syndrome
Melalui film dokumenter yang dirilis di Prime Video pada bulan Juni berjudul I Am: Céline Dion, Celine Dion menceritakan perjuangannya melawan Stiff Person Syndrome, yang mengungkapkan bahwa wanita Prancis-Kanada berusia 56 tahun itu hampir meninggal karena penyakit tersebut.
Menurut Mayo Clinic, Stiff Person Syndrome adalah gangguan autoimun pada sistem saraf, yang sering mengakibatkan kekakuan otot yang parah dan progresif serta kejang pada ekstremitas bawah dan punggung. Tidak ada obat untuk kondisi ini.
Menurut The Guardian, Dion mengatakan bahwa parahnya kejang ototnya sedemikian rupa sehingga menyebabkan tulang rusuknya patah.
Menerima Keadaan dan Jalani Terapi
Pada bulan Juni, Dion mengatakan penyakit tersebut membuatnya merasa "seperti ada yang mencekik Anda" saat ia mencoba bernyanyi.
"Seperti ada yang mendorong pangkal tenggorokan Anda. Rasanya seperti Anda berbicara seperti itu, dan Anda tidak bisa bicara tinggi atau rendah. Itu menyebabkan kejang," kata Celine seperti dikutip dari The Hollywood Reporter.
Pada bulan Mei, Dion mengatakan kepada Vogue Prancis bahwa ia menjalani "terapi atletik, fisik, dan vokal" lima hari seminggu untuk melawan efek penyakitnya.
"Saya melatih jari-jari kaki, lutut, betis, jari-jari, nyanyian, suara saya ... Saya harus belajar untuk menerimanya sekarang dan berhenti mempertanyakan diri sendiri."
Advertisement