Penjualan DRMA Sentuh Rp 2,6 Triliun di Semester I 2024, Tapi Labanya Cuma Rp 242 Miliar

Total penjualan DRMA mencapai Rp.2,6 triliun di semester I 2024, sedikit lebih rendah dari penjualan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 2,7 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Jul 2024, 18:00 WIB
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten bergerak di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mencatat peningkatan penjualan di segmen kendaraan roda duanya (2W) sebesar 2,6% YoY pada Semester I 2024.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengungkapkan, efisiensi operasional dan kemampuan mempertahankan hingga meningkatkan pangsa pasar pada segmen ruda dua menjadi salah satu pendorong pertumbuhan penjualan segmen tersebut, yang merupakan penyumbang 60% dari total penjualan.

"Pertumbuhan positif segmen kendaraan roda dua di tengah penurunan yang terjadi pada aktivitas bisnis industri otomotif ini merupakan bukti dari efisiennya operasional DRMA, serta menunjukkan peluang ekspansi di segmen kendaraan roda dua,” kata Irianto Santoso, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (27/7/2024).

Selama semester I 2024, total penjualan DRMA mencapai Rp 2,6 triliun, sedikit lebih rendah dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,7 triliun. Penurunan ini terjadi akibat penurunan kegiatan bisnis yang terjadi pada industri otomotif nasional.

Adapun laba bersih DRMA yang mencapai Rp 242 miliar dibandingkan laba bersih semester I tahun sebelumnya yang sebesar Rp 352,3 miliar.

Meski mengalami penurunan, perseroan masih optimis adanya potensi perbaikan penjualan otomotif di Semester II 2024.

"Salah satu harapan pendorong pertumbuhan datang dari pasar kendaraan roda dua yang memiliki performa penjualan domestik yang lebih baik dibandingkan penjualan kendaraan roda empat. Selain itu, penjualan sepeda motor listrik yang semakin banyak, akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua ke depannya, ungkap perseroan," imbuh Irianto.

Menurut Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), kinerja penjualan kendaraan listrik jenis roda dua pada Semester I 2024 sudah melampaui penjualan tahun 2023.

DRMA melihat rencana Astra Honda Motor (AHM) untuk meluncurkan kendaraan listrik roda dua juga akan mendatangkan peluang besar.

Hal itu mengingat kemampuan manufakturnya. untuk memproduksi komponen baik untuk kendaraan listrik maupun kendaraan ICE (internal combustion engine) alias kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak.


Dharma Kyungshin Indonesia Kirim Ekspor Pertama ke AS Senilai USD 2 Juta

sumber : dharmagroup.co.id

Sementara itu, PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan patungan DRMA dengan Kyungshin Corporation (Korea), telah mengamankan pengiriman ekspor pertamanya senilai USD 2 juta ke AS pada Mei 2024.

Hasilnya, pada semester I 2024 DKI mencatat peningkatan pendapatan sebesar 61,2% YoY yang tentunya berkontribusi pada peningkatan laba bersih Grup Perseroan.

"Meskipun tren penjualan otomotif sempat mengalami penurunan secara year to date, kami optimis tahun ini setidaknya Perseroan akan mampu mempertahankan pendapatan dibandingkan tahun lalu," tutup Irianto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya