Liputan6.com, Lampung - Rekaman video seorang pria terkapar bersimbah darah di dalam sebuah musala di Kabupaten Pringsewu, Lampung viral di media sosial (medsos). Pria tersebut diduga menjadi korban penikaman senjata tajam (sajam) oleh tengganya sendiri hingga tewas.
Baca Juga
Advertisement
Dari rekaman video yang diterima Liputan6.com, tampak seorang warga kaget melihat seorang pria dalam kondisi terkapar bersimbah darah di dalam musala. Korban terlihat mengenakan celana panjang berwarna abu-abu dan kaos biru. Tangan kanannya terlihat menutupi wajah dan dada korban penuh dengan sejumlah luka tusukan sajam.
"Ya Allah, kok bisa berdarah begini, kenapa ini, Masya Allah," ucap perekam video.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Gadingrejo AKP Hasbulloh mengkonfirmasi bahwa rekaman video tersebut terjadi di wilayah Pekon Wates Selatan, Kecamatan Gading Rejo, pada Jumat (26/7/2024).
Dalam insiden berdarah tersebut diketahui korbannya bernama Feri Handika (34), warga setempat. Pria tersebut diduga telah menjadi korban penganiayaan dengan menggunakan sajam hingga tewas.
"Iya benar, korban FH ini diduga dianiaya oleh tetangganya sendiri menggunakan senjata tajam jenis pisau," kata AKP Hasbulloh, Sabtu (27/7/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Terduga Pelaku Keamanan di Ponpes
Usai kejadian, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun nahas petugas medis menyatakan korban telah meninggal dunia karena luka tusukan sajam di tubuhnya.
Hasbulloh menambahkan, polisi telah berhasil mengamankan terduga pelaku bernama Arfan Gunawan yang menganiaya korban hingga tewas. Pelaku merupakan tetangga korban sendiri yang bekerja sebagai sekuriti salah satu pondok pesantren di kabupaten setempat.
"Selang waktu 30 menit, terduga pelaku berhasil kita amankan. Senjata tajam yang digunakan juga sudah berhasil ditemukan dan dijadikan barang bukti dalam proses penyidikan perkara," jelas dia.
Meski demikian, polisi belum menerangkan motif pelaku hingga nekat menganiaya korban hingga tewas menggunakan sajam yang tak lain merupakan tetangganya sendiri.
"Kasusnya masih kita dalami, yang bersangkutan juga masih kita periksa, untuk motifnya apa, mohon waktu. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," tandasnya.
Advertisement