Pameran Pernikahan untuk Menginspirasi Pesta Kekinian, Ada Apa Saja?

Pameran pernikahan ini ingin memperlihatkan bahwa tema pesta pernikahan modern juga bisa dinikmati siapa pun.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Jul 2024, 17:30 WIB
Wedding showcase di Novotel Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Novotel Tangerang menggelar pameran pernikahan bertajuk "Blissful Vows: An exclusive wedding showcase." Berbagai pernak pernik pernikahan bertema nasional hingga chinese wedding dihadirkan dalam showcase kali ini.

Terjadwal berlangsung pada Minggu, 28 Juli 2024, pameran akan menyulap area ballroom hotel itu jadi area pesta pernikahan yang sangat indah. Pintu masuk dan bagian dalam ruangan berhias bunga berwarna ungu, biru, dan putih, membuatnya terlihat glamor dan elegan.

GM Novotel Tangerang Windiarto menjelaskan, pihaknya memang terbilang sering menggelar showcase pesta pernikahan seperti ini. "Tahun lalu, kami mengangkat wedding showcase bertemakan tradisional, seperti busana Jawa dan Minang. Itu juga sangat diminati. Kali ini, kami coba yang (beryema) nasional," ungkapnya saat ditemui Sabtu (27/7/2024).

Pihaknya sengaja tidak memilih tren pesta pernikahan yang lebih spesifik. Pasalnya, mereka ingin memperlihatkan bahwa tema pesta pernikahan modern juga bisa dinikmati siapa pun. Jadi, showcase kali ini menampilkan tren pesta kekinian yang tengah diminati.

"Ada beberapa orang, meski dari daerah, mau pernikahan yang nasional begini, karena tamu-tamu mereka itu berasal dari berbagai latar belakang," katanya. Dalam interpretasinya, gaun pengantin yang dihadirkan didesain lebih modern dan glamor, namun tetap simpel.

Lalu, ada juga desain undangan lebih minimalis, dan suvenir pernikahan yang tengah digemari. "Merchandise-nya misalnya, lebih ke pajangan kristal yang pernah ada di pernikahan beberapa public figur," ujar Windiarto.

 


Kebutuhan Pengantin untuk Tradisi Sangjit

Wedding showcase di Novotel Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Selain menghadirkan berbagai macam pernak-pernik pernikahan modern, wedding showcase ini menghadirkan kebutuhan pengantin untuk tradisi Sangjit. Ini merupakan prosesi adat masyarakat Tionghoa sebelum pernikahan setelah lamaran. Prosesi sangjit serupa dengan adat seserahan, yaitu pemberian hadiah dan mahar pada calon pengantin wanita.

Sangjit memiliki busana lebih cantik dan kental akan tradisi Tionghoa. Warnanya lebih menyala, dibarengi hiasan untuk calon pengantin perempuan yang tidak kalah cantik. Biasanya, calon manten perempuan akan menggunakan hiasan di rambutnya untuk mempercantik dan sarat akan makna.

"Biasanya cukup ditempel di cepol rambut, atau di pinggir dekat telinga. Sangat cantik, tapi tetap sederhana," kata Jessica, dari Le Ciel Design. Warnanya pun didominasi emas, maroon, biru, dan kuning. Bila ada permintaan calon pengantin, bisa juga didesain warna merah muda, ia menambahkan.

Bentuknya disebut sangat detail. Aksesori ini biasanya berpola bunga mekar, burung yang cantik, dan naga yang didesain elegan. "Ini semua kami buat sendiri. Owner kami belajar di Cina langsung. Jadi ini tidak ada yang impor, baik detail desian atau polanya, semua dibuat di workshop kami," ujar Jessica. 

 


Berapa Harganya?

Ilustrasi resepsi pernikahan (Pixabay.com).

Biasanya, calon pengantin lebih tertarik menyewa pernak pernik tersebut daripada harus membelinya. Le Ciel membandrolnya mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp 5 juta. Sementara, Windiarto mengatakan, saat ini kawasan Tangerang sudah jauh lebih dilirik untuk lokasi pernikahan, baik dalam pesta besar ataupun intim.

"10 tahun lalu saya datang ke Tangerang, kota ini belum dilirik untuk lokasi pernikahan. Tapi beda dengan sekarang, sudah banyak pertumbuhan hotel-hotel, ballroom bermunculan, jadi Tangerang sudah saatnya jadi destinasi bagi calon-calon pengantin yang mau menikah," ungkapnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa tren pernikahan berkelanjutan juga diperhitungkan. Jadi, pasangan tidak hanya mengikat janji suci, tapi juga menjaga lingkungan dalam proses ikatan sakral mereka. Itu kemudian melatari Hilton Garden Inn Jakarta Taman Palem mengangkat tema tersebut dalam wedding showcase mereka yang telah berlangsung.

"Kami mengangkat tema 'The Promise for Evermore,' karena ingin tidak hanya couple yang punya promise, tapi juga komitmen menjaga dan melestarikan lingkungan," ujar Nisya, perwakilan Hilton Garden Inn, dalam acara konferensi pers "Wedding Showcase: The Promise For Evermore" Kamis, 20 Juni 2024.


Pesta Pernikahan Lebih Ramah Lingkungan

Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Aksesori Pengantin. (dok. Putri Astrian Surahman/Liputan6.com)

Di kesempatan itu, vendor pernikahan membagikan cara pesta meriah yang digelar tidak sampai merusak lingkungan. Founder Serenity Wedding Planner & Organizer Debbie Puspitasari menyebut, itu bisa dilakukan dari berbagai aspek.

"Misalnya," ia mencontohkan. "Membuat aksesori anting dari sampah plastik. Terus untuk kemasan suvenir, tidak usah menggunakan plastik, tapi lebih ke barang recycle, seperti tote bag. Kemudian, siapkan vendor yang akan mengelola sampah sisa makanan."

Terkait risiko limbah makanan, Nisya mengatakan, mereka berkolaborasi dengan organisasi penyelamat makanan, SOS, untuk membantu mendistribusikan makanan layak konsumsi ke komunitas-komunitas yang membutuhkan. Sementara itu, salah satu penyedia aksesori pengantin berbahan daur ulang sampah plastik adalah NOMA.

CEO-nya, Anita Pangestan, mengeluarkan rangkaian aksesori berbahan plastik daur ulang, mulai dari cincin, konde, anting-anting, bando, hingga bros. Sampah plastik tersebut didapat dari bank-bank sampah yang kemudian mereka olah jadi produk layak pakai. Selain bisa dibeli, pengantin bisa memakai produk aksesori mereka dengan sistem sewa.

Infografis: Aksesori Kepala Pengantin di Pernikahan Tradisional.  (Liputan6.com/Triyasni)    

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya