Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen mendukung program pengurangan emisi karbon pada sektor kelistrikan, dengan memperkuat rantai pasok biomassa sebagai energi primer pembangkit.
Direktur Utama PT PLN EPI, Iwan Agung Firstantaramengatakan, PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu. Program ini merupakan langkah nyata menuju pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Advertisement
"Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan biomassa. Pada tahun 2021, PLN Group telah menggunakan 250.000 metrik ton biomassa untuk co-firing PLTU. Tahun 2022, jumlah ini naik menjadi 500.000 metrik ton, dan pada tahun 2023 mencapai lebih dari 1.000.000 metrik ton. Tahun ini, target kami adalah menyediakan 2,2 juta ton," kata Iwan, Sabtu (27/7/2024).
Wakil Ketua IV Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) Widi Pancono, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menebang pohon karet tua untuk biomassa, tetapi juga menyiapkan tanaman pengganti.
Pemanfaatan biomassa untuk co-firing dan pengganti batu bara mendapat dukungan dari Kementerian ESDM. Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menyampaikan bahwa Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang
“Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa Sebagai Campuran Bahan Bakar Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap” telah diterbitkan untuk memberikan payung hukum penggunaan biomassa.
Peraturan ini masih menunggu harmonisasi dengan Peraturan Menteri Keuangan yang sementara dalam proses untuk direvisi.
Transisi Energi
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto, juga menekankan pentingnya transisi energi menuju penggunaan energi hijau.
Djoko menambahkan bahwa optimalisasi pemanfaatan biomassa melalui program co-firing dapat menjadi strategi yang efektif dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.
"Tujuan revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN) adalah memberikan arah dalam upaya mewujudkan kebijakan Pengelolaan Energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, keterpaduan, efisiensi, produktivitas, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya Kemandirian Energi nasional, Ketahanan Energi nasional, dan pemenuhan komitmen Indonesia dalam Dekarbonisasi," tutupnya.
Advertisement
PLN Energi Primer Indonesia Raup Pendapatan Rp 20,22 Triliun di 2023
Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp20,22 triliun pada 2023 atau tumbuh sekitar 29,77 persen Year on Year (YoY) dibandingkan capaian tahun 2022 yang sebesar Rp15,5 triliun.
Direkur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI berkomitmen dalam menjaga kelancaran pasokan energi pembangkit listrik dalam rangka menjaga keamanan pasokan energi nasional.
Komitmen ini tercermin dari perbaikan tata kelola bisnis secara menyeluruh oleh PLN EPI yang berbuah manis pada raihan kinerja positif perusahaan sepanjang tahun 2023. Atas Capaian ini PLN EPI menjadi subholding PLN yang berkontribusi besar terhadap pendapatan beyond kWh PLN yakni sebesar Rp5,08 triliun.
“Dari segi upaya menjaga keandalan pasokan energi primer, PLN EPI telah melakukan Mekanisme kontrak penyediaan batubara dengan skema multi destinasi sehingga terdapat fleksibilitas pasokan untuk PLTU PLN Grup,” kata Iwan, Sabtu (13/7/2024).
PLN EPI merupakan garda depan PLN untuk memastikan keandalan pasokan energi primer untuk kelistrikan. Hal tersebut terlihat dari terjaganya rata-rata Hari Operasi Produksi (HOP) batu bara selama 25 hari, BBM 7,15 hari, dan pemenuhan pasokan gas sebesar 99,99 persen dari konfirmasi nominasi.
Value Creation
Adapun, PLN EPI telah menciptakan value creation bagi PLN Grup berupa efisiensi BPP listrik sebesar Rp1,89 triliun meliputi efisiensi biaya penyediaan gas, biomassa, batu bara serta efisiensi biaya administrasi dan umum.
Pendapatan beyond kWh sebesar Rp5,08 triliun meningkat 74 persen dari 2022. Selain itu, PLN EPI juga berkontribusi terhadap 49,46 persen pencapaian pendapatan beyond kWh PLN dan pasokan biomassa dari PLN EPI sebanyak 1,01 juta ton membantu PLN dalam mengurangi emisi karbon sebanyak 1,05 juta ton CO2.
Peningkatan pendapatan usaha tahun 2023 juga dibarengi dengan pertumbuhan laba bersih. Tercatat, PLN EPI mencetak laba bersih sebesar Rp1,45 triliun atau naik signifikan tumbuh 65,37 persen YoY dari raihan tahun 2022 yang sebesar Rp878 miliar.
Advertisement