Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah kondang asal Arab Saudi, Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih denal dengan nama Syekh Ali Jaber menerangkan dua amalan sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan seumur hidupnya tentu saja, amalan ini meskipun hukumnya sunnah tentu sangat penting dan memiliki banyak keutamaan.
Baca Juga
Advertisement
Dai yang namanya cukup populer di masyarakat sebagai juri Hafiz Indonesia, ini terkenal dengan tutur bahasanya yang lembut dan menyejukkan hati siapa saja yang mendengarnya.
Namun yang cukup mengagetkan, di saat namanya berada di puncak popularitasnya sebagai da’i, Allah SWT memanggilnya untuk menghadap-Nya.
Beliau meninggal pada 14 Januari 2021 pukul 08.30 di Rumah Sakit YARSI, Cempaka Putih, Jakarta.
Simak Video Pilihan Ini:
Dua Sunnah yang Tak Pernah Ditinggalkan Rasulullah
Menurut Syekh Ali Jaber, Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan dua sunnah sepanjang hidupnya dalam kondisi apapun.
Baik dalam kondisi sehat atau sakit, musafir (bepergian) mekipun penjalanannya jauh. Bahkan dalam kondisi perang pun Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan 2 amalan sunah ini.
“Ada dua sunnah, Rasulullah SAW tidak pernah tinggalkan, apapun keadaannya, sehat, sakit, musafir, mungkin perjalanan jauh, sedang perang,” terangnya sebagaimana dikutip dari tayangaan YouTube Short @sholawat-kajianislam-zaynwafa, Sabtu (27/07/2024).
“Dalam kondisi apapun tidak pernah meninggalkan dua sunnah,” sambungnya.
Kemudian, Syekh Ali Jaber menerangkan amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW dalam kondisi apapun yakni sholat sunnah witir dan sholat suna qabliyah Subuh.
“Yang pertama sunah witir, kedua sunah qabliyah subuh,” paparnya.
Advertisement
Keutamaan Sholat Sunnah Witir dan Qabliyah Subuh
Menukil NU Online, berikut ini keutamaan sholat sunnah Witir dan Qabliyah Subuh.
1. Keutamaan Sholat Witir
Ada banyak teks-teks hadits Rasulullah ﷺ yang menyebutkan keutamaan shalat witir, di antaranya:
إِنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلاَةٍ هِىَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ، وَهِىَ لَكُمْ مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى طُلُوعِ الْفَجْر
Artinya, “Sesungguhnya, Allah ﷻ telah menyediakan kepada kalian semua sebuah shalat, yang ia lebih baik bagi kalian daripada unta merah, yaitu shalat witir, dan menjadikannya berada di antara shalat Isya’ hingga terbitnya fajar (shadiq)” (HR Abu Daud). Pada hadits di atas, dengan sangat jelas Allah memberikan waktu secara khusus dan ibadah secara khusus pula, agar umat Islam bisa mendapatkan pahala yang lebih besar dan lebih banyak dari Tuhan-Nya. Ibaratnya, shalat witir sebagai pelengkap dan penyempurna bagi ibadah wajib lainnya yang masih belum sempurna.
2. Keutamaan Sholat Qabliyah Subuh
Dua rakaat sebelum shalat subuh sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Nilai dua rakaat (sebelum subuh) ini, sebagaimana pesan Rasulullah saw lebih baik dari pada jagad seisinya.
ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها
Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia seisinya. Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menunjukan dua rakaat sebelum shubuh. Dari redaksi hadits tersebut sebagian ulama mengatakannya shalat sunnah fajar. Adapula yang menamainya sebagai shalat sunnah subuh karena dilakukan sesebelum shalat subun.
Ada pula yang mengatakan shalat sunnah barad mungkin karena dilaksanakan ketika hari masih dingin. Ada pula yang menamakan shalat sunnah ghadat yaitu shalat sunnah yang dilakukan pagi-pagi sekali.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul