Belum Bisa Baca Huruf Arabnya, Bolehkah Baca Latin Al-Qur’an? Ini Kata Buya Yahya

Buya Yang mengatakan, bagi yang belum bisa baca huruf-huruf Arab dalam Al-Qur’an, maka dibolehkan membaca latinnya. Tapi catatannya, dia harus sambil belajar mengenal huruf Arab untuk membaca Al-Qur’an.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Jul 2024, 08:30 WIB
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai kitab suci umat Islam dalam bahasa Arab. Sampai sekarang, Al-Qur’an masih terjaga keasliannya dan membacanya pun masih dalam bahasa Arab.

Namun yang jadi pertanyaan, jika belum bisa membaca huruf Arab, bolehkah membaca huruf latin Al-Qur’an? Bagaimana hukumnya? Apakah haram?

Pertanyaan tersebut pernah muncul dalam kajian Al Bahjah bersama KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Ulama kharismatik kelahiran Blitar itu menjelaskannya dengan gamblang.

Buya Yang mengatakan, bagi yang belum bisa baca huruf-huruf Arab dalam Al-Qur’an, maka dibolehkan membaca latinnya. Tapi catatannya, dia harus sambil belajar mengenal huruf Arab untuk membaca Al-Qur’an.

“Catatan ini dipakai. Kalau gak pakai catatan, gak sah. Bisa saja masuk ke wilayah dosa karena tidak sesuai dengan makhrajnya. Karena bahasa Arab bahasa khusus,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (28/7/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Cara Belajar Baca Al-Qur'an

Buya Yahya (TikTok)

Buya Yahya membolehkan orang yang masih belajar baca latinnya. Jika belum ada kesempatan belajar, lebih baik mendengarkan rekaman ayat-ayat Al-Qur’an dan mempraktikkannya. Menurut Buya Yahya, itu lebih bagus daripada membaca latin Al-Qur’an. 

“Caranya bagaimana? Cari rekaman. Misal bismillahirrahmanirrahim. Anda tiru rekamannya sampai benar, daripada Anda (baca) dengan huruf latinnya. Sebab, kalau huruf latin gak bisa ketemu. Hanya kira-kira saja,” kata Buya Yahya. 

“Kalau Anda sudah bisa bahasa Arab, baca latinnya bisa. Karena yang terbayang di bacaan Arab-nya,” tambahnya.

Dalam belajar membaca Al-Qur’an lebih baik punya guru. Guru akan membimbing dan mengajarkan cara baca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Sebab, pahala orang yang belajar baca Al-Qur’an besar.

“Jika sengaja mengubah makna Al-Qur’an (hukumnya) dosa. Tapi bagi Anda yang belum mampu, Anda dimaafkan. Tapi itu tadi, Anda harus belajar dan semangat Anda belajar itu pahalanya besar. Jangan ragu salah dalam belajar,” imbuh Buya Yahya.


Dua Pahala bagi Orang yang Belajar Baca Al-Qur’an

Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Dalam kesempatan yang lain, Buya Yahya mengatakan, orang yang sedang belajar cara membaca Al-Qur’an tapi dalam praktiknya masih salah tidak akan berdosa, justru dapat pahala.

“Gak bisa-bisa, bagaimana dia? Kata nabi dapat dua pahala. Jangan takut membacanya, yang penting kamu belajar biar pun berat. Dapat pahala dua, satu pahalanya membaca Al-Qur’an utuh, dua pahala capekmu (belajar),” kata Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube yang sama.

Dua pahala tersebut merupakan bagian dari keutamaan membaca Al-Qur’an. Dua pahala itu akan diberikan oleh Allah sebagaimana redaksi hadis berikut.

 وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران » متفقٌ عليه

Artinya: “Rasulullah bersabda, ‘Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala’.” (HR. Bukhari Muslim)

Wallahu a'lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya