Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Depok telah meminta keterangan dua orang saksi dan akan memeriksa dokter pada kasus kematian Ella Nanda Sari Boru Hasibuan. Sebelumnya, Ella Nanda dinyatakan meninggal dunia usai melakukan sedot lemak di sebuah klinik kecantikan WSJ Clinic, Beji, Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengatakan Polres Metro Depok telah bergerak mengungkap fakta di balik meninggalnya korban diduga usai melakukan sedot lemak di sebuah klinik, Beji.
Advertisement
Rencananya, Polres Metro Depok akan memeriksa dokter yang sebelumnya melakukan penanganan kepada korban.
"Kami ingin memastikan kapasitas dokter yang melakukan penanganan, apakah mempunyai izin dan keahlian di bidang itu atau tidak," ujar Arya, Sabtu malam (27/7/2024).
Arya menjelaskan Polres Metro Depok belum mendapatkan laporan secara resmi terkait dugaan meninggalnya korban. Berdasarkan informasi sementara, korban merupakan perempuan asal Medan.
"Sampai saat ini belum ada laporan resmi dari keluarga korban atas kejadian ini," jelas Arya.
Meskipun begitu, Polres Metro Depok berusaha melakukan penanganan kasus yang viral di media sosial. Sejumlah keterangan sedang dikumpulkan guna mengungkap penyebab kematian korban.
"Kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan terhadap kejadian ini dan mendalami penyebab kematian korban," ucap Arya.
Peristiwa seorang wanita muda asal Medan, Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30), meninggal dunia diduga usai menjalani sedot lemak di klinik kecantikan Depok, viral di media sosial.
Berdasarkan unggahan akun @temanpolisi, disebutkan bahwa korban pada Senin (22/7/2024) bertolak dari Medan menuju Depok. Kedatangan korban ke Depok untuk menjalani sedot lemak pada bagian lengan di sebuah klinik kecantikan Depok.
"Pada tanggal 22/7/2024 hari Senin korban atas nama Ella Nanda Sari Boru Hasibuan, umur 30 thn alamat Komplek Abadi No 2C, berangkat dari Medan menuju Depok menggunakan pesawat ke WSJ BEAUTY&SKINCARE cabang Depok untuk melakukan sedot lemak di area lengan," tulis keterangan akun @temanpolisi, Jumat (26/7/2024).
Baca: Wanita Muda Tewas Diduga Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok
Keluarga Korban Belum Lapor Polisi
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Suardi Jumaing, mengatakan Polres Metro Depok telah berusaha mencari keluarga korban untuk diminta keterangan. Begitupun dengan identitas korban untuk mengungkap permasalahan meninggalnya.
"Kita telah berupaya mencari tahu kaitannya dengan identitas korban, dari pihak keluarga belum ada yang membuat laporan secara resmi," kata Suardi.
Suardi mengungkapkan, Polres Metro Depok telah meminta keterangan dua orang saksi. Polres Metro Depok akan mencari saksi lain untuk menguatkan penyidikan sehingga dapat mengungkap fakta meninggalnya korban.
"Sementara baru dua saksi, yakni dari pihak klinik," ujar Suardi.
Polres Metro Depok akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok terkait dengan perizinan praktik, serta asosiasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal itu untuk mengetahui lebih dalam tentang penanganan dokter.
"Mungkin dari IDI kaitannya dengan dokter yang melakukan tindakan," terang Suardi.
Diketahui, klinik kecantikan tersebut memberikan pelayanan eyelash, hifu system, laser CO2, Ipl brightening, facial sparkling, DNA salmon dan underarm package. Adapun pada layanan sedot lemak tidak tertera di spanduk yang dipasang di bagian depan klinik.
"Ini yang sementara kami dalami kaitannya dengan praktik apa saja yang dilakukan di klinik tersebut," pungkas Suardi.
Advertisement
Dinas Kesehatan Minta Klarifikasi Pihak Klinik Sedot Lemak
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya sudah menghubungi manajemen klinik kecantikan di Beji tersebut untuk meminta klarifikasi terkait kematian salah satu pasiennya usai tindakan sedot lemak.
"Iya kemarin tahu (kabar kematian pasien) dari media yang minta konfirmasi, Dinkes sudah menghubungi pihak klinik," ujar Kadinkes saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (27/7/2024).
Mary menjelaskan, kondisi klinik kecantikan saat ini sudah tutup sejak kemarin. Dinas Kesehatan Kota Depok berusaha untuk meminta klarifikasi dan kronologi dugaan meninggalnya pasien saat menjalani sedot lemak.
"Klinik tutup sejak kemarin, Dinkes minta keterangan kronologi kasus tersebut ke pihak klinik," ucapnya.
Hingga kini, Dinas Kesehatan Kota Depok sedang menunggu jawaban tertulis dari pihak klinik. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Depok akan segera menemui pihak pengelola klinik.
"Sedang menunggu jawaban tertulis, sudah disampaikan ke pihak klinik dan Dinkes akan melakukan kunjungan," ucap Mary.
Saat disinggung soal izin, Mary menuturkan, klinik tersebut sudah mengantongi izin. Namun terkait mekanisme proses penanganan sedot lemak, pihaknya tidak dapat memberikan jawaban dikarenakan perlu penjelasan dari ahlinya.
"Izin sudah terbit, rencana Senin (pekan depan) dilakukan kunjungan," ucap Mary.