Liputan6.com, Donetsk - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim kembali menguasai sebuah wilayah di Ukraina pada Sabtu (27/7/2024). Pasukannya disebut telah menguasai pemukiman Lozuvatske di sektor Pokrovsk wilayah Donetsk Ukraina -- tempat berlangsungnya pertempuran paling sengit dalam perang Rusia Ukraina yang telah berlangsung selama 29 bulan tersebut.
Sejauh ini staf umum Ukraina tidak menyebutkan pemukiman tersebut dalam laporannya, tetapi mencatat bahwa daerah sekitar pemukiman tersebut dilanda pertempuran sengit. Nara blog militer tidak resmi telah melaporkan kekalahan setidaknya dua lokasi lain di sektor tersebut.
Advertisement
Laporan VOA Indonesia yang dilansir Minggu (28/7) menyebut Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kelompok pusat pasukannya telah merebut Lozuvatske, barat laut dari pusat regional Donetsk yang dikuasai Rusia.
Kementerian Rusia tersebut juga melaporkan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan ke daerah lain di sektor tersebut dan menangkis tiga serangan balik Ukraina.
Adapun pasukan Rusia disebut perlahan tapi pasti bergerak maju melalui wilayah Donetsk di timur Ukraina, meraih kemajuan yang stabil dan bertahap sejak merebut kota utama Avdiivka di wilayah Donetsk pada Februari.
Staf Umum Ukraina pada Sabtu (27/7) melaporkan pasukannya telah berhasil menggagalkan 17 serangan di wilayah tersebut, dengan 10 bentrokan masih berlangsung.
“Situasinya sulit, tapi di bawah kendali angkatan bersenjata,” kata laporan itu.
Blog militer tidak resmi Ukraina yang populer, DeepState, tidak menyebutkan Lozuvatske dalam laporan terbarunya Namun dalam dua hari terakhir telah melaporkan jatuhnya dua desa di sektor tersebut, Prohres dan Vovche
Pernyataan resmi Ukraina tidak memberikan pengakuan terhadap kekalahan itu.
Di samping itu, para pejabat Ukraina telah melaporkan selama berminggu-minggu bahwa sektor Pokrovsk dilanda pertempuran terberat di garis depan sepanjang 1.000 kilometer (621,3 mil).
Presiden Volodymyr Zelenskyy membahas sektor ini dua kali pada Kamis (25/7) dengan komandan utamanya, Olexandr Syrskyi.
Empat Warga Ukraina Lainnya Tewas
Di sisi lain, pada Sabtu (27/7) pagi, para pejabat Ukraina mengatakan penembakan Rusia menewaskan sedikitnya empat warga sipil di wilayah terpisah di Ukraina.
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas akibat serangan roket di Kota Hlukhiv.
Gubernur Oleh Syniehubov mengatakan satu orang tewas setelah rumahnya terbakar di Kota Chuhuiv, Kharkiv, wilayah lain yang kerap menjadi target serangan Rusia. Sedangkan dua lainnya masing-masing tewas di Kota Kherson dan Kota Beryslav.
Wilayah Kherson diduduki pada hari-hari pertama invasi Rusia pada Februari 2022, tetapi pasukan Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut pada akhir tahun. Pasukan Rusia terus menyerang wilayah yang dikuasai Ukraina dari posisi baru.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut secara independen dan tidak ada komentar mengenai insiden tersebut dari pejabat Rusia.
Advertisement
Rusia dan Ukraina Bebaskan 190 Tawanan Perang, Dimediasi Uni Emirat Arab
Sebelumnya, Rusia dan Ukraina masing-masing membebaskan 95 prisoner of war (POW) atau tawanan perang dalam pertukaran tahanan terbaru.
Sebanyak 190 tentara yang ditawan di Ukraina dan Rusia telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan yang dimediasi oleh Uni Emirat, kata pejabat Kyiv dan Moskow pada Rabu (17/7/2024) seperti dikutip dari AFP.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juni bahwa Rusia telah menahan 6.465 tawanan perang Ukraina, dan 1.348 tentara Rusia ditahan di Ukraina.
Rusia dan Ukraina telah membebaskan total 190 tentara yang ditangkap dalam pertukaran tahanan terbaru antara kedua belah pihak, para pejabat di Moskow dan Kyiv mengumumkan pada hari Rabu (17/7).
Ribuan tawanan perang telah dibebaskan di lebih dari 50 pertukaran individu selama perang – sebuah wilayah di mana kedua belah pihak mampu mencapai kesepakatan yang jarang terjadi sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Kementerian Pertahanan Rusia masing-masing mengatakan pada hari Rabu bahwa 95 tentara mereka telah dibebaskan.
"Kami terus memulangkan orang-orang kami. 95 pembela lainnya telah dibebaskan dari penawanan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah postingan di Telegram. Dia mengatakan pertukaran itu dimediasi oleh Uni Emirat Arab.
“Sebagai hasil dari proses negosiasi, 95 prajurit Rusia… telah dipulangkan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juni bahwa 1.348 tentara Rusia ditahan di Ukraina, dan bahwa Rusia telah menahan 6.465 tawanan perang Ukraina.
Pertukaran terjadi secara sporadis selama konflik.
Rusia Klaim Rebut Satu Desa di Wilayah Tenggara Ukraina
Sebelumnya, Pasukan Rusia juga disebut telah merebut sebuah desa kecil di tenggara Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Ini adalah kemajuan bertahap yang semakin menyoroti kemajuan besar yang terus dicapai pasukan Rusia atas Ukraina.
Pejabat Ukraina pada Minggu (14/7/2024) tidak segera menanggapi klaim Rusia bahwa pihaknya telah mengambil alih Urozhayne, satu dari beberapa pemukiman yang terletak di sepanjang Sungai Mokriy Yaly di sisi barat Kota Donetsk.
Dikutip VOA Indonesia, Selasa (16/7), pengambilalihan wilayah itu menimpa satu dari beberapa tempat di garis depan sepanjang 1.200 kilometer, di mana pasukan Ukraina kesulitan menahan pasukan Rusia.
Pertempuran tersengit saat ini berlangsung di dekat bekas kota tambang Toretsk, di utara Donetsk, serta Chasiv Yar, semakin ke utara.
Setelah Rusia melancarkan serangan terbatas ke wilayah Kharkiv pada awal Mei, Ukraina terpaksa menerjunkan banyak unitnya yang lebih berpengalaman untuk menstabilisasi pertahanan mereka.
Baik pasukan Rusia maupun Ukraina sama-sama berjuang menghadapi suhu udara musim panas yang membara, yang membuat kehidupan di banyak kota di Ukraina semakin menderita akibat pemadam listrik yang kerap terjadi.
Sebagian besar jaringan listrik Ukraina telah rusak akibat rudal Rusia. Selain itu, ada kekhawatiran jaringan listrik tersebut akan padam sepenuhnya pada musim dingin.
Advertisement