Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Senin pagi (29/7/2024), pukul 08:40 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu kali ini tercatat 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 663 kali. Hingga hari ini, Senin, 29 Juli 2024, pukul 07.00 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Hasil pemantauan periode Senin, 29 Juli 2024, pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu mengalami 32 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14-28 mm, dan lama gempa 32-232 detik, 1 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 46 detik.
Gunung Ibu juga mengalami 8 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-12 mm, dan lama gempa 17-36 detik. 7 kali Harmonik dengan amplitudo 2-28 mm, dan lama gempa 25-86 detik. 168 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 4-14 detik.
Sepanjang peiode itu juga terjadi 60 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-15 mm, S-P 1.1-2.7 detik dan lama gempa 9-14 detik, serta 8 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-28 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 43-140 detik.
Advertisement