KCIC Imbau Penumpang Tak Rusak Fasilitas Usai Bantal Kereta Cepat Whoosh Hilang

KCIC menyatakan telah menelusuri 6 kejadian hilangnya bantal kereta cepat whoosh.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jul 2024, 11:12 WIB
KCIC menyayangkan prilaku penumpang yang tidak menjaga fasilitas bantal pada sandaran kursi kereta kelas Premium Economy di rangkaian kereta cepat Whoosh. (Foto: KCIC)

Liputan6.com, Jakarta - KCIC menyayangkan prilaku penumpang yang tidak menjaga fasilitas bantal pada sandaran kursi kereta kelas Premium Economy di rangkaian kereta cepat Whoosh. Hingga Juli 2024, sudah terjadi 6 kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta Whoosh.

Keseluruhan kasus tersebut dapat ditelusuri melalui 44 CCTV yang tersedia pada setiap rangkaian kereta. Berdasarkan asil penelusuran CCTV, terdapat oknum penumpang yang memang sengaja melepas bantal dari sandaran kursi, dari beberapa kasus terdapat juga oknum yang diduga yang dengan sengaja mengambil bantal tersebut.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menuturkan, fasilitas bantal yang disediakan di setiap kursi kereta Whoosh bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama perjalanan. Namun, tindakan sejumlah oknum penumpang yang membuka dan melepas fasilitas bantal dari kursi kereta membawa sejumlah dampak negatif yang perlu menjadi perhatian bersama.

"Pada kejadian terakhir di Juli 2024, saat Whoosh nomor G1247 rute Halim – Tegalluar keberangkatan 11 Juli 2024 berhenti di stasiun akhir, petugas pelayanan di atas kereta melakukan pemeriksaan kebersihan dan barang yang tertinggal. Didapati 1 buah kursi Premium Economy di kereta nomor 6 tidak dilengkapi bantal kepala. KCIC langsung menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan CCTV dan penelusuran data penumpang. Saat ini data penumpang sudah didapatkan dan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku,” tutur Eva seperti dikutip dari laman KCIC.

Tindakan melepas atau mengambil bantal pada kursi kereta berakibat pada rusaknya fasilitas serta berkurangnya kenyamanan penumpang yang dapat membuat penumpang lain tidak bisa menikmati fasilitas ini. Jika bantal pada kursi kereta hilang maka KCIC perlu melakukan pengadaan dan penggantian bantal yang hilang sehingga terjadi pengeluaran biaya operasional tambahan bagi KCIC, yang seharusnya bisa digunakan untuk peningkatan layanan lainnya.

“Bantal ini juga didesain dengan spesifikasi khusus yang memiliki teknologi tinggi. Bantal serta kursi penumpang memliki bahan yang tahan api sehingga dalam keadaan darurat, berbagai potensi bahaya dapat diminimalkan. Meskipun kecil, kejadian ini cukup merugikan perusahaan dan penumpang lainnya,” tegas Eva.

 


Imbauan kepada Penumpang

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meluncurkan layanan baru bagi para penumpang Kereta Cepat Whoosh bernama Frequent Whoosher Card. (Foto: Tim Bisnis)

Seluruh penumpang diimbau agar tidak melepas atau mengambil bantal pada sandaran kursi kereta.KCIC mengimbau kepada seluruh penumpang agar mengikuti aturan dan tidak merusak fasilitas publik seperti melepas bantal pada sandaran kursi kereta. Seluruh tindakan pengrusakan fasilitas pada kereta Whoosh dapat dipastikan akan terpantau melalui CCTV.

Saat ini seluruh area Stasiun, rangkaian kereta dan jalur trase telah dilengkapi CCTV. Secara total terdapat 1.390 CCTV yang terpasang dalam kondisi baik serta terpantau secara khusus.

Adapun imbauan untuk menjaga fasilitas juga selalu diperdengarkan kepada penumpang saat perjalanan dilakukan. KCIC juga akan terus melakukan edukasi kepada penumpang untuk senantiasa menjaga dan merawat kereta api cepat pertama di Asia Tenggara ini.

Eva menambahkan, KCIC mengajak seluruh penumpang untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang disediakan demi kenyamanan bersama. Mari kita wujudkan perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan dengan menjaga fasilitas umum yang ada.

“Kami sangat prihatin dengan adanya kasus pengambilan bantal di kereta Whoosh. Fasilitas ini disediakan untuk kenyamanan penumpang dan kami berharap seluruh penumpang dapat menjaga dan menghargai fasilitas yang ada. Kami akan terus berupaya melakukan pencegahan dan edukasi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh penumpang,” ujar Eva.


Stasiun KCIC Karawang Angkut Penumpang Mulai 2025, Kemenhub: Ke Jakarta Cuma 11 Menit

KCIC mengimbau agar calon penumpang memperhatikan jadwal kereta cepat yang dipilih dan datang selambat-lambatnya satu jam sebelum jadwal keberangkatan untuk menghindari antrean. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan stasiun kereta cepat Karawang beroperasi dalam waktu dekat. Setelah beroperasi, waktu tempuh Jakarta-Karawang menjadi lebih singkat.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan, waktu tempuh Jakarta-Karawang hanya menjadi sekitar 11 menit jika menggunakan Kereta Cepat Whoosh.

"Kita berharap kan dari Karawang ke Jakarta itu naik Whoosh cuma 11 menit. Suatu pilihan yang menarik ya," ungkap Risal, ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (27/7/2024).

Menurutnya, waktu tempuh itu bisa menjadi pilihan menarik bagi masyarakat. Belum lagi, setelah sampai di Stasiun KCIC Halim, telah terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Sehingga mempermudah mobilisasi.

 "Daripada dengan kendaraan pribadi, mendingan naik kereta api Whoosh mungkin bisa lanjut sampai di Halim. Halim disediakan LRT untuk lanjut ke mana-mana," paparnya.

 Beroperasinya Stasiun Kereta Cepat Karawang menimbulkan kekhawatiran perjalanan Whoosh menjadi lebih lambat. Menjawab itu, Risal menegaskan perjalanan Whoosh tak akan terhambat, apalagi tingkat kecepatan yang berkurang.

Sudah Masuk Rencana Awal

Dia bilang, Stasiun Karawang sudah masuk dalam rencana awal operasional sejak pembangunan, melengkapi Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

"Enggak (kurangi kecepatan), kan memang rencananya kan Halim-Karawang-Padalarang-Tegalluar, memang 4 stasiunnya," tegasnya.

 

 

 


Stasiun Kereta Cepat Karawang Siap Beroperasi

KCIC menambah jumlah perjalanan kereta cepat Whoosh dari 40 perjalanan menjadi hingga 48 perjalanan per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal memastikan stasiun kereta cepat Karawang sudah siap beroperasi. Hanya saja, belum ada akses jalan yang menyambungkan ke stasiun.

Diketahui, Stasiun Karawang ditargetkan mulai mengangkut penumpang pada 2025 mendatang. Sebagai kuncinya, akses dari jalan tol menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang perlu lebih dulu diselesaikan.

"Iya kan harusnya kan kemarin (stasiun) Karawang kita menunggu pintu keluar dari tol ya. Karawang sih sudah siap untuk operasional posisinya. Kita tunggu pintu itu keluar, insya Allah operasional," ungkap Risal, ditemui di Jakarta, dikutip Sabtu (17/7/2024).

Meski begitu, Risal belum berbicara banyak mengenai progres pembukaan akses jalan tersebut. Menurutnya, itu jadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam kewenangannya sebagai regulator transportasi, Risal menegaskan Stasiun Karawang sejatinya sudah siap beroperasi. Harapannya, operasional stasiun Karawang bisa menggenjot penumpang Kereta Cepat Whoosh.

"Kalau stasiunnya sudah siap, kan kita nunggu outline-nya jalan tol ya. Kalau stasiunnya dari awal sudah siap," tegas Risal.

Jika hal itu terealisasi, nantinya akan ada 4 stasiun Kereta Cepat Whoosh. Yakni, Stasiun KCIC Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

 

Infografis Intip Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya