Liputan6.com, Jakarta Mimisan adalah hal yang umum dan seringkali tidak berbahaya. Meskipun penyebabnya mungkin tidak selalu diketahui, kebanyakan kasus bisa ditangani di rumah.
Penyebab langsung mimisan meliputi trauma hidung akibat cedera, kelainan bentuk di dalam hidung, peradangan di hidung, atau, dalam kasus yang jarang terjadi, tumor intranasal. Semua kondisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah permukaan di hidung berdarah.
Advertisement
Ada dua jenis mimisan, yaitu mimisan posterior yang terjadi di bagian depan hidung dan merupakan jenis yang paling umum, biasanya tidak berbahaya dan bisa diobati di rumah.
Lalu mimisan posterior yang terjadi di bagian belakang hidung dan lebih jarang terjadi. Mimisan ini bisa lebih serius dan berpotensi membahayakan jika darah bocor ke tenggorokan. Penyebab umum termasuk cedera pada hidung dan tekanan darah tinggi.
Mimisan yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan mungkin tampak menakutkan, tetapi biasanya tidak. Berikut ini penyebab mimisan yang paling umum, seperti dilansir dari Everyday Health pada Kamis, 1 Agustus 2024.
1. Kondisi Kesehatan yang Mendasari
Penyakit hati, penyakit ginjal, konsumsi alkohol kronis, atau kondisi kesehatan mendasar lainnya dapat menurunkan kemampuan darah untuk membeku, hal inilah yang menyebabkan hidung Anda berdarah.
Kondisi jantung seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan gagal jantung kongestif juga dapat menyebabkan mimisan, seperti halnya krisis hipertensi, yaitu peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan cepat yang mungkin disertai dengan sakit kepala parah, sesak napas, dan kecemasan, menurut American Heart Association (AHA).
Pilek, alergi, dan sering membuang ingus juga dapat mengiritasi lapisan hidung sehingga mengakibatkan mimisan.
2. Udara Kering
Udara kering dari pemanas ruangan atau suhu dingin di luar dapat membuat lapisan di dalam hidung menjadi mengering, sehingga menyebabkan pecah-pecah dan mimisan.
Untuk mengatasi masalah ini, gunakan pelembap udara saat tidur untuk menjaga kelembapan udara di ruangan.
Gel salin hidung juga efektif untuk melembapkan bagian dalam hidung. Pastikan juga Anda tetap terhidrasi dengan baik untuk mendukung kesehatan hidung.
3. Benda Asing
Mimisan juga dapat terjadi jika ada benda asing yang masuk ke hidung. Hal ini paling umum terjadi pada anak kecil yang senang menjelajahi dunia mereka dengan memasukkan benda ke dalam mulut, hidung, atau telinga.
Contoh benda-benda ini termasuk mainan kecil, kerikil, makanan, penghapus, dan tanah.
Selain itu, cedera yang tidak disengaja pada pembuluh darah di lubang hidung akibat mengupil juga dapat menyebabkan mimisan. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa yang rentan gatal atau menggaruk bagian dalam hidung.
Advertisement
4. Obat Pengencer Darah
Karena pembekuan darah penting untuk mencegah atau menghentikan mimisan, penggunaan obat yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku dapat menyebabkan mimisan atau membuatnya lebih sulit dihentikan.
Obat-obatan seperti antikoagulan (misalnya, warfarin atau Coumadin), obat antiplatelet (seperti clopidogrel atau Plavix), serta aspirin dan NSAID (seperti naproxen) baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas dapat memengaruhi proses pembekuan darah.
Banyak orang dengan kondisi jantung fibrilasi atrium (afib), detak jantung tidak teratur, mengonsumsi obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah.
Selain itu, pasien yang pernah mengalami serangan jantung mungkin dianjurkan untuk mengonsumsi aspirin setiap hari untuk mencegah kekambuhan.
Meskipun antikoagulan dapat mencegah pembekuan darah yang berisiko tinggi seperti stroke atau serangan jantung, obat-obatan ini juga meningkatkan risiko pendarahan.
Kapan Harus Mencari Bantuan untuk Mimisan
Meskipun sebagian besar mimisan dapat diobati di rumah, beberapa di antaranya parah dan memerlukan perhatian medis.
"Mimisan jarang mengancam jiwa, tapi dalam kondisi tertentu, misalnya jika Anda mengonsumsi pengencer darah seperti aspirin atau warfarin, mimisan bisa sangat mengkhawatirkan dan memerlukan perawatan medis," kata Kevin Campbell, MD, seorang ahli jantung di Wake Heart and Vascular di Raleigh, North Carolina.
Dalam kasus seperti itu, penyedia layanan kesehatan mungkin perlu menyesuaikan dosis obat pengencer darah, tambah Campbell.
Mengalami mimisan lebih dari satu kali dalam seminggu juga merupakan tanda bahwa Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), yang juga dikenal sebagai dokter spesialis THT.
"Jika mimisan terjadi berulang (baik Anda mengonsumsi obat pengencer darah atau tidak) sebaiknya mencari bantuan dari dokter perawatan primer Anda," kata Campbell.
Ia menambahkan bahwa mimisan yang berulang dapat mengindikasikan kondisi medis lain yang lebih serius.
"Anda tentu harus mencari pertolongan medis di ruang gawat darurat jika mimisan berlangsung lebih dari beberapa menit, atau jika Anda tidak dapat menghentikan pendarahan dengan tekanan manual langsung," jelas Campbell.
Advertisement