Liputan6.com, Jakarta - Meta AI baru saja mengumumkan kehadiran inovasi terbaru untuk para pengguna platform mereka. Lewat fitur baru ini, pengguna bisa mengubah foto diri mereka menjadi berbagai karakter imajinatif.
Mengutip informasi dari situs resmi Meta, Selasa (30/7/2024), dengan fitur Imagine Me, pengguna Meta AI bisa menciptakan beragam gambar unik berdasarkan foto pribadi mereka yang dikombinasikan dengan prompt kreatif.
Advertisement
Saat ini, fitur Imagine Me baru hadir dalam tahap beta dan hanya tersedia di Amerika Serikat. Namun, ada kemungkinan fitur ini juga akan segera hadir di negara lain.
Cara memanfaatkan fitur ini pun terbilang mudah. Dengan chat ke Meta AI, pengguna hanya perlu mengetik 'Imagine me' diikuti dengan prompt seperti 'Imagine me as a royalty' atau 'Imagine me in a surrelist painting' untuk melihat hasil karya buatan AI.
"Dari situ, kamu bisa membagikan foto tersebut dengan teman dan keluarga, memberimu respons sempurna atau bahan obrolan untuk menghibur grup chat-mu" tulis Meta dalam situsnya.
Tak hanya itu, Meta AI juga memperkenalkan kemampuan edit gambar yang lebih canggih. Pengguna dapat dengan mudah menambahkan, menghapus, atau mengubah objek dalam gambar tanpa merusak bagian lainnya.
Sebagai contoh, ketika menuliskan 'Imagine a cat snorkelling in a goldfish bowl', tapi lalu ingin mengubah objeknya menjadi corgi, pengguna tinggal menuliskan 'Change the cat to a corgi' untuk membuat perubahan di gambar.
Nantinya, gambar hasil buatan AI ini dapat dibagikan dengan mudah di Facebook, Instagram, Messenger, serta WhatsApp. Meski saat ini baru tersedia untuk Meta AI berbahasa Inggris, fitur ini direncanakan untuk diperluas ke lebih banyak bahasa.
Mark Zuckerberg Rilis Model AI Open Source Meta Llama 3.1, Klaim Lebih Oke daripada Punya OpenAI
Sejak April lalu, Meta mengungkap kalau perusahaannya tengah mengembangkan model AI alias kecerdasan buatan open-source yang performanya mengalahkan kompetitor, OpenAI.
Kini, model AI tersebut diungkap. Meta merilis model AI Llama 3.1 yang diklaim sebagai model AI open-source terbesar. Perusahaan juga mengklaim kalau model AI ini melampaui performa model GPT-4o dan Anthropic Claude 3.5 Sonnet dalam sejumlah benchmark.
Bukan hanya itu, Meta juga membuat asisten AI Meta berbasis Llama tersedia di lebih banyak negara dan bahasa. Perusahaan juga menambahkan fitur yang bisa membuat gambar berdasarkan kesukaan seseorang.
Bahkan, CEO Meta Mark Zuckerberg meramalkan Meta AI akan menjadi asisten kecerdasan buatan yang paling banyak dipakai, hingga akhir 2024. Prediksi ini melampaui penggunaan ChatGPT.
Mengutip The Verge, Rabu (24/7/2024), Llama 3.1 disebut jauh lebih kompleks dibandingkan model Llama 3 yang dirilis beberapa bulan lalu.
Versi Llama 3.1 ini memiliki 405 miliar parameter dan dilatih dengan lebih dari 16.000 unit GPU Nvidia H100.
Meta belum mengungkap berapa banyak dana yang dihabiskan untuk membuat AI super cerdas ini. Namun, pengeluaran untuk chip Nvidia-nya sendiri mencapai ratusan juta dolar AS.
Advertisement
Open Source AI Bakal Lebih Berkembang Dibanding AI Perusahaan Lain
Dalam blog perusahaan, Zuckerberg meyakini, model AI open-source akan melampaui dan berkembang lebih cepat ketimbang model AI yang dimiliki perusahaan tertentu.
Ia bahkan mengibaratkan seperti Linux yang jadi sistem operasi open-source, mendukung sebagian besar ponsel, server, dan gadget.
"Saya percaya, kehadiran Llama 3.1 akan menjadi titik balik industri, di mana banyak pengembang mulai menggunakan open-source AI," katanya.
Untuk membuat Llama 3.1 lahir ke dunia, Meta bekerja sama dengan banyak perusahaan, termasuk Microsoft, Google, Amazon, Nvidia, hingga Databricks. Ini dilakukan untuk membantu pengembang membuat versi masing-masing.
Zuck juga mengklaim, biaya produksi Llama 3.1 hanya separuh dari GPT-4 milik OpenAI. Sayangnya, Meta tak banyak bicara tentang data yang mereka pakai untuk melatih Llama 3.1.
Mereka yang bekerja dengan perusahaan-perusahaan AI bilang, mereka tak bisa mengungkapkan soal data-data yang dipakai karena merupakan bagian dari rahasia dagang.
VP Generatif AI Meta Ahmad Al-Dahle memprediksi Llama 3.1 akan populer di kalangan pengembang sebagai pengajar untuk model yang lebih kecil yang kemudian diterapkan dengan cara yang lebih hemat biaya.
Kemampuan Llama 3.1
Salah satu pengujian yang dilakukan Meta terhadap Llama 3.1 mencakup pencarian potensi kasus penggunaan dalam keamanan siber dan biokimia.
Menurut Al-Dahle, Llama 3.1 mampu berintegrasi dengan API mesin pencari untuk "mengambil informasi dari internet berdasarkan kueri kompleks dan memanggil beberapa tools secara berurutan untuk menyelesaikan tugas si pengguna."
Contoh lain, ketika meminta model AI ini untuk memplot jumlah rumah yang terjual di AS lima tahun terakhir, model ini akan mengambil pencarian web dan menghasilkan kode Python untuk mengetahui hasilnya.
Di Meta, Llama 3.1 diimplementasikan dalam Asisten AI yang diposisikan sebagai chatbot serbaguna mirip ChatGPT. Ini ditemukan di hampir semua produk Meta, mulai dari Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Mulai minggu ini Llama 3.1 bahkan akan bisa diakses melalui WhatsApp dan situs web Meta AI di AS, diikuti dengan IG dan Facebook dalam beberapa minggu mendatang.
Llama 3.1 juga tengah diajari mendukung bahasa baru, termasuk Prancis, Jerman, India, Italia, hingga Spanyol.
Advertisement