Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Power memperkuat pasokan biomassa sebagai energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dengan membangun fasilitas Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Kota Medan, dengan memanfaatkan sampah kota.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, PLN Indonesia Power terus melakukan inovasi dalam mengurangi emisi karbon pada sektor kelistrikan, di antaranya dengan menerapkan cofiring, yaitu pemanfaatan biomassa yang salah satu bahan bakunya dari sampah dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi batu bara sebagai energi primer PLTU.
Advertisement
"Dengan penerapan cofiring maka PLN Indonesia Power dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU yang dioperatori Unit Bisnis Pembangkitan kami," kata Edwin, Senin (29/7/2024).
PLN Indonesia Power pun berupaya menjaga keberlanjutkan pasokan biomassa, dengan membangun fasilitas pilot project BBJP yang berlokasi di TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan dilakukan bersama Pemerintah Kota Medan, Aset pilot project BBJP Kota Medan pun diserahkan ke Pemerintah Kota Medan lewat Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
Edwin mengungkapkan, fasilitas BBJP menghasilkan 16 ton per bulan yang berasal dari sampah kota Medan. BBJP yang dihasilkan kemudian dikirm ke PLTU Pangkalan Susu untuk bahan campuran batu bara yang mana merupakan bahan bakar utama PLTU Pagkalan Susu. Prosentase campuran BBJP sebesar 3 persen dari Bahan Bakar yang digunakan setiap harinya oleh PLTU Pangkalan Susu. Nilai kalori BBJP yang dihasilkan sebesar 3400 KCal/Kg.
Sistem Kelistrikan
Program Pilot Project BBJP ini alhamdulillah sudah terealisasi berkat dukungan beberapa pihak, terima kasih atas kerjasama dan sinergi selama ini. Edwin menjelaskan PLTU Pangkalan Susu berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara yang berjalan di sistem transmisi 275 KV. PLTU Pangkalan Susu berkontribusi sekitar 29 persen dari sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara.
"PLTU ini menjadi backbone sistem kelistrikan di Sumatera khususnya di Sumatera Bagian Utara. Dengan peneyerapan BBJP ini maka PLN Indonesia Power dapat mengurangi konsumsi batu bara PLTU yang menjadi tulang punggung kelistrikan," tuturnya.
Menurut Edwin, komitmen PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu menyerap hasil BBJP dapat memberikan dampak berganda, yaitu mengurangi volume sampah dan diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat yang dapat mensejahterakan masyarakat.
"Mudah mudahan ini dapat dijadikan contoh untuk membuat kapasitas produksi semakin lebih besar lagi sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah ini. Karena itu sudah menjadi cita-cita kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," ucap Edwin.
Advertisement
Manfaatkan Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Muhammad Husni mengucapkan rasa terima kasih untuk PT PLN (Persero) dan PLN Indonesia Power UBP Pangkalan Susu atas suksesnya pilot project yang dimana memanfaatkan sampah sebagai bahan baku BBJP untuk digunakan sebagai campuran bahan bakar batubara di PLTU Pangkalan Susu.
"Kami menyampaikan sebuah terima kasih yang sebesar besarnya khususnya PLN Indonesia Power PLTU Pangkalan Susu munculnya sebuah niat baik bagaimana sampah itu bisa dikelola menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat sebagai biomassa," ujar Muhammad Husni.
TPA Terjun merupakan tempat pembuangan akhir sampah Kota Medan. TPA Terjun berlokasi di Kelurahan Terjun Kecamatan Kecamatan Medan Marelan. TPA ini dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, yang sudah beroperasi sejak tahun 1993 diatas lahan seluas 137.563m² dengan sistem open dumping dan volume sampah sebanyak 1.535 ton sampah per hari.