Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT telah menciptakan surga dan neraka sebagai balasan bagi umat manusia. Hal itu secara tegas disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an sebagai pengingat hamba-Nya.
Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, tempat berkumpulnya orang-orang beriman. Sebaliknya, neraka adalah seburuk-buruk tempat sebagai penebusan dosa manusia selama hidup di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali. Imran ayat 131:
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْٓ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ۚ
Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang kafir.”
Semua anggota tubuh akan disiksa karena telah melanggar apa yang ditentukan dan diwajibkan oleh Allah SWT. Akan tetapi, ada satu anggota tubuh manusia yang tidak akan tersentuh oleh api neraka. Apa itu?
Saksikan Video Pilihan ini:
Atsarissujud
Mengutip dari laman NU Online, menyebutkan bahwa anggota tubuh yang tidak akan disiksa oleh api neraka adalah atsarissujud, yakni bekas yang ditinggalkan di dahi di kepala yang digunakan untuk bersujud menyembah Allah SWT.
Anggota tubuh inilah yang semakin sering digunakan untuk bersujud akan memancarkan sinar yang api neraka tidak bisa menyentuhnya.
Sementara dalam surah Al-Fath ayat 29 disebutkan bahwa atsarissujud adalah tanda orang yang beribadah dengan sujud. Namun bekas sujud ini bukan dimaknai sebagai bekas hitam yang ada di dahi secara fisik. Atsarissujud ini lebih dimaknai dengan bekas yang memancarkan sinar efek dari beribadah.
Namun, disebutkan juga bahwa anggota tubuh lainnya juga berpotensi akan terhindar dari api neraka jika sering digunakan untuk beribadah. Karena anggota tubuh yang frekuensinya tinggi dalam beribadah akan memancarkan sinar yang menjadikan tidak tersentuh oleh api neraka.
Sujud adalah ketika kepala seseorang diletakkan di bawah saat shalat dan jika diletakkan kapas sebagai tumpuan kepala, maka kapas tersebut akan meninggalkan bekas cekungan. Hal ini dalam artian tidak perlu ditekan-tekan kuat sehingga muncul tanda hitam di dahi.
Advertisement
Makna Sujud
Sujud menjadi wahana intim antara hamba dengan Allah SWT. Pada saat itulah mereka merasakan ke-hinaannya dan sekaligus keagungan Allah.
Mengutip penjelasan Pakar Tafsir Al-Qur’an, Muhammad Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat (2000) kata sujud sangat terkait dengan istilah masjid. Itu karena dari segi bahasa, kata masjid terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim.
Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "tempat bersujud."