Liputan6.com, Jakarta - Seorang ahli bahasa tubuh Judi James meninjau kembali wawancara pertunangan Meghan Markle dan Pangeran Harry pada 2017 untuk mengetahui apakah Duchess of Sussex menyukai desain asli cincin lamarannya. Pasalnya, para pengamat kerajaan segera menyadari bahwa pada 2019, Meghan memperbarui cincinnya.
Ibu dua anak itu mengganti emas kuning dengan pita tipis berpola mikro. Hal ini memicu spekulasi bahwa ia tidak menyukai desain asli cincin lamaran tersebut. James mengatakan pada Express, dikutip dari Mirror, Selasa (30/7/2024), "Ketika pewawancara bertanya, 'Ceritakan tentang cincin Anda,' Meghan menunduk sambil tersenyum."
Advertisement
"Ia kemudian menatap Harry, mengisyaratkannya untuk menjawab, padahal pertanyaan itu tampaknya ditujukan padanya," pakar bahasa tubuh itu melanjutkan. "Tangannya yang bercincin diletakkan di atas genggaman tangan mereka. Hal ini dilakukan agar cincin tersebut terlihat, tapi tidak sepenuhnya terpajang."
"Harry lah yang mengangkat jari manis Meghan untuk menunjukkannya sambil menjelaskan dari bahan apa cincin itu dibuat seperti seorang penjual QVC. Respons bahasa tubuh Meghan menunjukkan bahwa pesan emosional lah yang jelas memengaruhi dan menggerakkannya, lebih dari (bahan) cincin itu sendiri."
"Ini karena ia kembali aktif dan menatap pewawancara ketika Pangeran Harry mengatakan padanya bahwa ada berlian dari koleksi ibunya di sana. Ini tampaknya paling penting bagi Meghan dan ia mulai mengusap tangan Harry dengan ibu jarinya dengan lembut sebagai isyarat untuk menghibur dan mendukung," ia melanjutkan.
Berlian Warisan Putri Diana
Pada November 2017, pasangan bangsawan ini duduk bersama Mishal Husain dari BBC untuk membicarakan kisah asmara dan pernikahan mereka, yang saat itu berjarak sekitar enam bulan. Selama wawancara, Harry menjelaskan desain di balik cincin tersebut dan alasan ia memilih setiap berlian.
"Cincin itu jelas emas kuning karena itu favoritnya dan batu utamanya sendiri saya dapatkan dari Botswana, dan berlian kecil di kedua sisinya berasal dari koleksi perhiasan ibu saya, untuk memastikan bahwa ia bersama kami dalam perjalanan gila ini," katanya.
Putra bungsu Raja Charles III ini berbicara tentang momen melamar Meghan secara terperinci di serial Netflix pasangan itu. "Saya ingin (melamar) lebih awal. Karena saya harus meminta izin dari nenek saya, saya tidak dapat melakukannya di luar Inggris," Harry berbagi di depan kamera.
"Saya membuka sebotol sampanye saat ia sedang memanggang ayam dan itu sedikit membocorkan rencana," ucap bangsawan berusia 39 tahun tersebut. "Ia berkata, 'Kamu tidak pernah minum sampanye, untuk acara apa?'"
Advertisement
Momen Lamaran Meghan Markle dan Pangeran Harry
Harry melanjutkan, "Saya berkata, 'Saya tidak tahu, saya hanya menaruhnya di sana, terserah,'" candanya, dan Meghan tertawa. Setelah memberi tahu Meghan untuk menunggu di dalam, Harry diam-diam menyiapkan selimut piknik "di taman kecil bertembok, yang menghadap ke flat staf" yang dikelilingi lilin listrik tempat ia berlutut di samping anjing peliharaan Meghan, Guy.
Mereka menikah pada Mei 2018 di Kapel St George, Kastil Windsor, kurang dari tiga tahun setelah kencan pertama keduanya di Soho House. Bertahun-tahun kemudian, Harry terus protektif pada istrinya. Baru-baru ini, Duke mengungkap kekhawatiran keselamatan keluarganya, khususnya istrinya, jika mereka kembali ke Inggris.
Adik Pangeran William ini menjelaskan bahwa ancaman terhadap Meghan terlalu serius untuk diabaikan. Mengutip People, 26 Juli 2024, dalam wawancara terbaru untuk dokumenter Tabloids on Trial ITV yang tayang perdana pada 25 Juli 2024, Pangeran Harry mengatakan, "Itu tetap berbahaya, dan yang dibutuhkan hanyalah satu aktor, satu orang yang membaca hal-hal ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca."
Meghan Markle Tidak Akan Diajak Pulang Kampung ke Inggris
Pangeran Harry berkata, "Entah itu pisau atau air keras (yang akan mencelakakan Meghan), apapun itu, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar jadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini (Inggris)."
Kekhawatiran Harry bukanlah tanpa dasar. Pada 2022, Neil Basu, mantan kepala kontraterorisme Kepolisian Metropolitan, mengungkap bahwa ada ancaman nyata terhadap nyawa Duchess of Sussex selama ia tinggal di Inggris. "Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Orang-orang telah dituntut atas ancaman tersebut," kata Basu saat itu.
Harry dan Meghan memutuskan mundur dari peran kerajaan merea pada 2020, dengan alasan masalah keamanan yang serius. Keputusan tersebut mendapat perhatian publik yang luas dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Duke menjelaskan bahwa keputusan tersebut didorong keinginan untuk melindungi keluarganya. Segera setelah pengumuman pengunduran diri mereka, Komite Eksekutif untuk Perlindungan Anggota Kerajaan dan Tokoh Publik (RAVEC) mencabut hak otomatis mereka atas keamanan polisi Inggris.
Baca Juga
Advertisement