Rossa Ajukan Syarat Ini Sebelum Film All Access to Rossa 25 Shining Years Dibuat, Sutradara Auto Setuju

Rossa tak lelah berkarya. Kali ini, ia menghadirkan film dokumenter All Access to Rossa 25 Shinning Years lengkap dengan suka duka di belakang panggung.

oleh Wayan Diananto diperbarui 30 Jul 2024, 21:15 WIB
Rossa tak lelah berkarya. Kali ini, ia menghadirkan film dokumenter All Access to Rossa 25 Shinning Years lengkap dengan suka duka di belakang panggung. (Foto: Dok. Manajemen Rossa)

Liputan6.com, Jakarta Sang diva, Rossa seolah tak pernah lelah berkarya. Kali ini, pelantun “Tegar” dan “Terlalu Cinta” menghadirkan film All Access to Rossa 25 Shinning Years lengkap dengan suka duka di belakang panggung.

Film dokumenter karya sineas Ani Ema Susanti ini diproduksi Inspire Production dan Sinemaku Pictures. Kali pertama dilobi untuk bikin film dokumenter, Rossa tak langsung mengiakan, malah mengajukan syarat.

“Aku ngomong lebih awal sama Mbak Ema, aku enggak mau kayak memuji-muji diri sendiri. Aku eggak mau untuk melakukan itu di film,” katanya di Plaza Indonesia XXI Jakarta, Senin (29/7/2024).

Ani Ema Susanti diminta menghadirkan Rossa bukan sebagai sosok tanpa cela tapi manusia dengan beragam emosi. Sisi profesional dan personal Queen of Pop Indonesia mesti tergambar jelas dalam film.

 


Di Atas Panggung, Di Balik Panggung

Rossa. (Foto: Dok. Manajemen Rossa)

Lewat All Access to Rossa 25 Shinning Years, Rossa ingin memberi tahu publik bahwa jadi musisi atau seniman tidak gampang. Begerak di industri hiburan, Rossa menjadi sang penghibur yang profesional. Saat naik panggung, segala urusan pribadi ditanggalkan sejenak.

“Setelah kita agree untuk menjaga itu, yang diperlihatkan mungkin lebih ke normalnya saja. Aku di atas panggung dan di balik panggung,” pemilik album Kini dan Kembali menjelaskan.


Aku Memang Penuh Kekurangan

Rossa. (Foto: Dok. Manajemen Rossa)

“Aku juga bilang sama teman-teman dari tim Sinemaku Pictures: Enggak apa-apa aku memang penuh kekurangan juga. Jadi, ditampilkan saja, aku enggak harus setiap saat terlihat cantik karena lahirnya begitu, ya sudah,” ujar Rossa.

Itulah sebabnya, saat menyaksikan All Access to Rossa 25 Shinning Years, penonton bisa merasakan beragam emosi Rossa dan betapa bekerja di industri showbiz menuntut profesionalisme tingkat tinggi.

 


Turun Panggung, Jadi Manusia Biasa

Rossa dalam konferensi pers film All Access to Rossa 25 Shinning Years di Plaza Indonesia XXI Jakarta, Senin, 29 Juli 2024. (Foto: Dok. Manajemen Rossa)

Meski bergelar diva, Rossa tak ingin membuat jarak dengan penonton khususnya saat menggelar konser. Interaksi dengan audiens terjalin hangat. Bahkan, ia meluangkan waktu untuk menyapa fans yang datang dari jauh di sela konser.

Terkait profesionalisme, Rossa menyatakan, “Kalau mereka melihat aku sedih, pasti ikut sedih. Jadi aku harus kelihatan happy. Bukan artinya aku munafik, tapi mencoba memendam sebentar. Naik ke atas panggung sebagai Rossa, turun dari panggung kembali jadi manusia biasa.”

Film All Access to Rossa 25 Shinning Years tayang di bioskop Indonesia mulai 1 Agustus 2024. Rossa berharap, fans dan penonton turut merayakan pencapaian dan kariernya di industri musik Tanah Air.

Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya