15,2 Juta Pelaku Usaha Ultra Mikro jadi Nasabah PNM Mekaar per Semester I 2024

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menempatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera sebagai prioritas utama dalam mengembangkan program-programnya. Utamanya, perempuan pelaku usaha ultra mikro yang memegang peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Jul 2024, 06:15 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana menemui ibu-ibu penerima program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). Jokowi meminta penerima program Mekaar semangat menjalankan roda bisnis. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menempatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera sebagai prioritas utama dalam mengembangkan program-programnya. Utamanya, perempuan pelaku usaha ultra mikro yang memegang peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal. 

Meskipun dalam skala kecil, ada potensi besar, dari keberadaan mereka, dalam membuka lapangan pekerjaan. Hal ini lah yang membuat PNM semakin bersemangat untuk terus berupaya mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan melalui peran perempuan.

Sepanjang semester I 2024, sebanyak 15,2 juta nasabah ultra mikro tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Jutaan perempuan Indonesia saling memberi inspirasi di setiap kegiatan pertemuan kelompok mingguan.

Menebar asa dan membuka jejaring usaha seiring bertumbuhnya produktivitas usaha skala rumah tangga. Di sana lah PNM hadir, menjadi saksi atas perjuangan pelaku usaha ultra mikro yang sering kali 

PNM percaya dengan menjaga kualitas usaha nasabah akan meningkatkan potensi peningkatan pembukaan lapangan pekerjaan, membantu masyarakat prasejahtera mendapatkan penghasilan.

Sebagaimana yang diyakini oleh Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki bahwa tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal. 

“Peluang besar ini harus diiringi dengan pendampingan yang simultan. PNM berkomitmen untuk menjaga portofolio usaha mereka, lewat pembiayaan dan pendampingan, agar semakin banyak pekerja lokal yang dapat terserap dari berbagai jenis keterampilan,” ungkap Sunar.

 


Nasabah Naik Kelas

Nilai dan budaya perusahan PNM tersebut jadi motivasi Triska untuk bergabung menjadi Account Officer (AO) atau Petugas Pendamping di Program PNM Mekaar milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang saat ini ia sudah bekerja selama 2 tahun.

Ia menambahkan dengan bertambahnya jumlah nasabah yang naik kelas juga mendorong munculnya kebutuhan akan layanan pendukung lainnya yang turut menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

Sebagai salah entitas sinergi Holding Ultra Mikro di bawah BRI, PNM selalu konsisten memberikan tiga pilar untuk mendukung seluruh pengusaha UMKM, yakni dengan memberikan modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.

Bertambahnya jumlah nasabah membuat PNM terus meningkatkan pelayanan melalui 4.665 kantor layanan yang tersebar di 35 Provinsi, 435 Kabupaten/Kota dan 6.165 Kecamatan di seluruh Indonesia. Hingga 30 Juni 2024, PNM telah menyalurkan 34 Triliun Rupiah untuk mengakselarasi ekonomi kerakyatan.

 

 


Berkat Holding Ultra Mikro Nasabah PNM Mekaar Ini Berani Memulai Investasi

Tergabung sebagai nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Dahlia Naomi semakin memahami pentingnya investasi setelah mendapat edukasi produk keuangan lain yang bisa dinikmati dari BRI dan Pegadaian. (Dok. PNM)

Dahlia Naomi atau yang kerap disapa Dahlia merupakan salah satu perempuan yang telah menikmati kemudahan Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian dan PNM. Tergabung sebagai nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), Dahlia semakin memahami pentingnya investasi setelah mendapat edukasi produk keuangan lain yang bisa dinikmati dari BRI dan Pegadaian.

Sebagai pengusaha skala rumah tangga yang memproduksi sambal, Ia percaya bahwa untuk mencapai kesejahteraan hidup tidak hanya bisa dipenuhi lewat menabung dari hasil usaha. Pikiran itu lah yang mendorongnya untuk berani memulai investasi. Tabungan emas menjadi pilihan investasi pertama selama hidupnya. 

“Sering diberikan informasi tentang literasi keuangan sama petugas Mekaar, terus akhirnya diperkenalkan dengan salah produk tabungan emas dari pegadaian. Setelah cari tahu lebih dalam ternyata tabungan emas sangat menjanjikan untuk investasi masa depan,” ungkap Dahlia.

Dengan omzet jualan per bulan sebesar Rp5.000.000 keuntungannya Ia sisihkan sekitar 200 ribu rupah untuk tabungan emas sebagai dana investasi. Ia berkomitmen memanfaatkan investasi ini untuk keperluan pendidikan anaknya. 

“Ternyata investasi itu tidak perlu nunggu punya uang banyak, buat ibu-ibu seperti saya ini sangat terjangkau dan sangat mungkin untuk dilakukan yang penting konsisten,” tambah Dahlia.

Selain investasi melalui emas, Dahlia juga turut mengikuti pelatihan literasi keuangan mengenai investasi Reksa Dana yang diinisiasi oleh PNM berkolaborasi dengan BRI Group lainnya. Baginya, pelatihan yang diberikan oleh PNM sangat memberikan pencerahan bagi nasabah Mekaar yang masih awam dengan investasi.

 


Nasabah Mekaar

Di usianya yang baru menginjak 26 tahun, Fahira Ningkeula sudah menunjukkan dedikasi luar biasa baik di dunia olahraga maupun dalam profesinya sebagai Account Officer (AO) di PNM Mekaar Ambon. (Dok. PNM)

Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki mengapresiasi nasabah Mekaar yang berani keluar dari zona nyaman. Menurutnya, agar pelaku usaha ultra mikro bisa naik kelas juga perlu didukung dengan kemauan yang kuat dari mereka sendiri.

“PNM memfasilitasi untuk modal intelektual lewat berbagai program edukasi keuangan mulai dari tabungan, investasi hingga pengelolaan keuangan untuk usaha. Saya turut bangga nasabah Mekaar sudah mulai melek investasi. Artinya bukan hanya literasi yang tercapai tapi inklusi yang berkesinambungan lewat holding Umi,” jelas Sunar.

BRI, Pegadaian dan PNM berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi di tingkat grass root melalui holding Ultra Mikro, memberdayakan pelaku usaha ultra mikro agar mereka tak hanya menjadi agen pertumbuhan ekonomi lokal, namun turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional secara menyeluruh. Hingga Maret 2024, jumlah nasabah PNM yang naik kelas ke Pegadaian ataupun BRI telah mencapai 1,35 juta nasabah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya