Soal Demo Sopir JakLingko di Depan Balai Kota, Anies: Sistem Itu Harus Adil

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons unjuk rasa yang dilakukan ratusan sopir JakLingko di depan Balai Kota Jakarta, pada Selasa 20 Juli 2024.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 31 Jul 2024, 10:54 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menghadiri acara tasyakuran Harlah ke-26 PKB di Jakarta, Minggu (21/7/2024). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons unjuk rasa yang dilakukan ratusan sopir JakLingko di depan Balai Kota Jakarta, pada Selasa 30 Juli 2024.

Anies mengaku, tidak mengetahui secara pasti apa permasalahan yang menimpa para sopir JakLingko saat ini. Namun, ia menyebut, sebuah kerja sama yang melibatkan banyak pelaku usaha dan tenaga kerja harus memiliki sistem yang adil.

"Ketika itu menyusun sebuah sistem, yang melibatkan pelaku usaha dan tenaga kerja maka harus sistem itu adil, sehingga usaha yang terlibat merasakan dan mendapatkan porsi yang baik," kata Anies kepada wartawan dikutip Rabu (31/7/2024).

Selain itu, kata Anies, perencanaan anggaran juga harus disusun secara baik dalam sebuah kerja sama, termasuk masalah gaji bagi para sopir JakLingko.

"Prinsip itu yang harus dipegang, InsyaAllah bisa berjalan dengan lancar," ucap dia.

Dengan menerapkan sistem yang adil, Anies meyakini, sejumlah keluhan dari para sopir JakLingko bisa diminimalisir.

"Kami dulu melakukan seperti itu dan alhamdulillah, tidak pernah ada keluhan-keluhan," ujar Anies.

Sebelumnya, ratusan kendaraan JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta. Para sopir rupanya menggelar demo protes menyuarakan ketidakadilan manajemen TransJakarta yang dinilai arogan. Hal itu terlihat dari spanduk yang dibentangkan demonstran.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 08.40 WIB pada Selasa (30/7/2024) imbas dari aksi para sopir JakLingko tersebut adalah kemacetan yang megular di sepanjang kawasan jalan lingkar merdeka. Mulai dari utara, selatan, timur, hingga barat lalu lintas tidak bergerak.

Tidak bergeraknya kendaraan dikarenakan sejumlah ruas jalan ditutup, khususnya yang mengarah ke Balai Kota Jakarta dari Tugu Tani. Sebab, para demonstran di sana berjejer dan menggelar aksi.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polrestro Jakpus Kompol Gomos Simamora membenarkan adanya penutupan jalan. Dia pun mengerahkan jajarannya untuk mengalihkan arus lalu lintas (arus lalin).

"Pengalihan arus dari depan Kedubes AS ke Patung Kuda, lalin ditutup, dialihkan semua ke depan Gambir," kata Kompol Gamos, Selasa (30/7/2024).


Dishub DKI Bantah Ada Diskriminasi Pembagian Kuota ke Operator JakLingko

Mobil-mobil JakLingko Mikrotrans ini menggunakan hampir setengah badan jalan untuk parkir. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo membantah, soal adanya diskriminasi pembagian kuota kepada beberapa operator yang menjadi mitra program transportasi JakLingko.

Hal ini disampaikan Syafrin merespons protes ratusan sopir JakLingko dalam aksi demonstrasi yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta. Syafrin bilang, tak ada operator yang dianakemaskan.

 "Tidak (menganakemaskan). Tentu jika kita melihat proporsionalnya, ada bahkan yang 90 sekian persen realisasinya, ada yang 90 sekian, ada 75 persen, ada 65 persen," kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.

Syafrin menyampaikan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) lah yang bertugas mengatur pembagian kuota untuk masing-masing operator. Menurutnya, pembagian kuota sudah dilakukan secara proporsional.

"Jadi jika melihat itu sebenarnya rekan-rekan Transjakarta sudah cukup proporsional, tetapi memang masih ada beberapa yang angkanya di bawah 30 persen," ucap Syafrin.

Syafrin menyebut, alokasi kuota untuk Mikrotrans bagi seluruh operator akan disesuaikan. Diharapkan dengan begitu, asas keadilan kepada seluruh operator bakal bisa dipenuhi.

"Ini yang tentu akan diselaraskan oleh teman-teman dari Transjakarta," kata Syafrin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya