Kementerian ESDM Rilis Aturan Pelebaran Daya Listrik,Tarif Pelanggan Bakal Naik?

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menanggapi terkait stratifikasi tarif listrik yakni pelebaran batas daya pada beberapa golongan tarif listrik PT PLN (Persero).

oleh Tim Bisnis diperbarui 31 Jul 2024, 13:15 WIB
Konferensi pers di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Foto: tim bisnis)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) menerapkan stratifikasi tarif listrik yakni pelebaran batas daya pada beberapa golongan tarif listrik PT PLN (Persero). Hal ini untuk menyesuaikan perkembangan model bisnis.

Adapun ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 mengenai tarif tenaga listrik yang disediakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu menuturkan, beberapa golongan tarif seperti tarif traksi, curah, bisnis dan rumah tangga mengalami pelebaran batas daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, pelebaran batas daya ini tidak berdampak pada kenaikan tarif listrik.

"Dipastikan pelebaran batas daya tarif listrik ini tidak berdampak pada kenaikan tarif listrik," ujar Jisman dalam konferensi pers di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Jisman mengatakan, pelebaran batas daya ini diperlukan menyesuaikan dengan perkembangan model bisnis saat ini. Mengingat, beberapa jenis usaha dan kebutuhan pelanggan memerlukan penyambungan listrik daya tertentu yang belum diakomodasi dalam golongan tarif yang ada.

Jisman mencontohkan, stratifikasi tarif listrik ini untuk rumah tangga besar dengan daya di atas 200 kVA perlu disuplai dengan Tegangan Menengah.

Selain itu, adanya kebutuhan pelanggan bisnis besar dan kerja sama antara pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum (IUPTLU) yang memerlukan suplai Tegangan Tinggi dengan daya di atas 30.000 kVA.

"Tujuan stratifikasi tarif listrik ini adalah untuk meningkatkan pelayanan, efisiensi, dan keandalan tenaga listrik yang lebih optimal bagi masyarakat," kata Jisman.

Jisman berharap stratifikasi tarif listrik ini dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik dan mendorong iklim bisnis yang lebih menarik. Selain itu, pelebaran stratifikasi tarif listrik ini berdampak pada penurunan  biaya investasi peralatan dalam penyambungan listrik, pengendalian susut jaringan dan efisiensi penggunaan lahan untuk infrastruktur listrik kepada pelanggan.


4 Golongan Pelanggan

Konferensi pers di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Foto: tim bisnis)

Berikut 4 golongan pelanggan PT PLN (Persero) yang mengalami pelebaran daya yaitu:

- Rumah Tangga Tegangan Rendah (R-3/TR) daya 6.600 VA s.d 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Menengah (R-3/TM) daya di atas 200 kVA

- Bisnis Tegangan Menengah (B-3/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Tinggi (B-3/TT) daya 30.000 kVA ke atas

- Traksi Tegangan Menengah (T/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Tinggi (T/TT) daya 30.000 kVA ke atas

- Curah Tegangan Menengah (C/TM) daya di atas 200 kVA dilebarkan ke Tegangan Rendah (C/TR) daya s.d. 200 kVA dan Tegangan Tinggi (C/TT) daya 30.000 kVA ke atas

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Optimalkan Sistem Pembangkit, Produksi Listrik PLN Indonesia Power Sentuh 84,57 TWh pada 2023

Petugas perbaiki tiang listrik di Bundaran Apolo, Pasuruan, Jawa Timur (Foto: PLN UP 3 Pasuruan)

Sebelumnya. subholding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power berhasil mencatatkan produksi listrik sebesar 84.572 Gigawatt hour (GWh) sepanjang 2023. Capaian ini melampaui target produksi listrik sebesar 78.735 GWh untuk tahun 2023.

Torehan produksi listrik tersebut juga diikuti penjualan listrik sebesar 79.989 GWh pada 2023, melampaui target perusahaan sebesar 74.404 GWh. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN Group terus mendorong optimalisasi sistem pembangkitan melalui penyelarasan seluruh proses bisnis perusahaan. Dengan ini ia berharap pasokan listrik untuk seluruh masyarakat semakin andal dan terjangkau.

"Sebagai pemegang mandat penyediaan ketenagalistrikan nasional, PLN Group bertekad untuk terus memberikan kontribusi terbaik dengan menyediakan listrik yang andal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat," tutur Darmawan seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/7/2024).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menuturkan, kinerja operasional pembangkitan di PLN Indonesia Power terus meningkat pada 2023, dengan pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) pembangkit PLTU Luar Jawa Bali realisasi 13,44% dari target 14,94% dengan pencapaian 110 persen. Hal ini menandakan bahwa gangguan kelistrikan mampu ditekan secara signifikan.

"Realisasi penekanan gangguan kelistrikan kami jauh melampaui target. Bisa kita lihat dari nilai EFOR Pembangkit Non PLTU Jawa Bali dengan realisasi 0,77% dari target 0,94% pencapaian sebesar 118%," ujar Edwin.

Sebagai perusahaan yang bergerak di pembangkitan listrik, PLN Indonesia Power terus beradaptasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dengan dengan aktif melakukan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

 


Produksi Listrik

PLN Indonesia Power berhasil mencatatkan produksi listrik sebesar 84.572 Gigawatt hour (GWh) sepanjang 2023 (Foto: PLN)

Sepanjang 2023, PLN Indonesia Power mampu produksi listrik dari energi bersih sebesar 10.175,63 GWh. Produksi listrik bersih ini di antaranya disumbang dari beberapa pembangkit EBT dengan sumber energi air, panas bumi, biofame serta biomass. Adapun produksi listrik paling besar disumbang dari pembangkit bersumber tenaga air sebanyak 5.299,15 GWh.

"Pengoperasian pembangkit EBT ini, menjadi bukti komitmen PLN Indonesia Power dalam menjawab perubahan iklim sehingga target net zero emissions di tahun 2060 atau lebih cepat dapat terwujud," ujar Edwin.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga terus melakukan upaya efisiensi pemakaian bahan bakar batu bara untuk PLTU. Hal ini juga berkontribusi besar dalam upaya penekanan emisi dan produksi listrik bersih perusahaan. Tercatat, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 509,8 GWh listrik bersih, melampaui target perusahaan 252 GWh dari program co-firing PLTU.

"Sebagai subholding Generation Company, PLN Indonesia Power terus mendorong optimalisasi dan efisiensi kinerja di sektor pembangkitan. Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik sampai ke masyarakat tanpa ada gangguan," ujar Edwin.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya