Liputan6.com, Jakarta Ismail Haniyeh, pimpinan kelompok perlawanan Palestina Hamas, meninggal dunia dalam serangan Israel pada hari ini, Rabu (31/7/2024) waktu setempat. Kabar ini menuai reaksi besar dari warganet, termasuk Teuku Wisnu.
Suami Shireen Sungkar tersebut mengungkap rasa dukacita di Instagram pribadinya, segera setelah kabar duka ini dikonfirmasi. "Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Selamat jalan, pejuang muslim 🇵🇸, Ismail Haniyah Rahimahullah," tulis Teuku Wisnu dalam caption unggahannya.
Advertisement
Bintang sinetron Cinta Fitri ini juga mengungkap doa khusus untuk warga Palestina.
"Allahumma ‘a-izzal islama wal muslimin. Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fi filistin! Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina," tulis Teuku Wisnu.
Ia juga memanjatkan doa agar mendiang ditempatkan di surga dan dijauhkan dari siksa kubur.
Teuku Wisnu menulis, "...luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka. (H.R Muslim)."
Ismail Haniyeh Dibunuh di Iran
Seperti diberitakan kanal Global Liputan6.com, Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya jadi sasaran penyerangan di Teheran, Iran. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah mengonfirmasi hal ini.
"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan." kata Garda Revolusi seperti dikutip dari Haareetz.
Advertisement
Dianggap Tindakan Pengecut
Politikus veteran Hamas Moussa Abu Marzouk mengatakan bahwa "pembunuhan" Haniyeh adalah "tindakan pengecut yang tidak akan berlalu begitu saja tanpa ada tanggapan."
Sementara itu, pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan Haniyeh di Iran merupakan eskalasi serius yang tak akan mencapai tujuannya.
Mengapa Ismail Haniyeh Berada di Iran?
The New York Times mencatat sosok Ismail Haniyeh, salah satu pemimpin Hamas paling senior selama dua dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir, ia menjalankan operasi politik kelompok militan tersebut dari pengasingan di Qatar.
Selasa (30/7/2024), Haniyeh berada di Iran bersama anggota senior lain dari "poros perlawanan" Iran — yang meliputi Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman — untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih.
Advertisement