Sepekan 1 Buku Bakal Jadi Gerakan Wajib di Sekolah-Sekolah Kalsel

Besarnya manfaat yang bakal diperoleh siswa-siswi kelas menengah dari kegiatan sepekan membaca 1 buku.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Jul 2024, 17:55 WIB
Sepekan 1Buku diyakini mendorong siswa untuk gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan untuk tugas sekolah, diskusi, maupun kelompok belajar. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sinergi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keharmonisan sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kalimantan Selatan dalam mendukung program peningkatan literasi siswa-siswi kelas menengah lewat kegiatan Sepekan 1 Buku.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kalsel Nurliani menyambut baik dipilihnya provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu titik safari Gerakan Indonesia Membaca.

Bahkan, secara khusus Eko Sunyoto mengatakan adanya gerakan ini justru menjadi penebal keberhasilan program Gerakan Literasi Sekolah. Di Kalsel sendiri, tersebar sebanyak 208 SMU, 127 SMK, dan 26 SLB.

"Sepekan 1Buku diyakini mendorong siswa untuk gemar membaca dan memanfaatkan perpustakaan untuk tugas sekolah, diskusi, maupun kelompok belajar," ucap Eko pada gelar wicara Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Kalsel, Rabu (31/7/2024).

Besarnya manfaat yang bakal diperoleh siswa-siswi kelas menengah dari kegiatan Sepekan 1Buku, pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Surat Edaran kepada seluruh sekolah yang menjadi kewenangannya untuk melaksanakan kegiatan Sepekan 1Buku

GIM merupakan program inovasi Perpusnas yang bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca di semua level, baik di satuan keluarga, pendidikan, dan masyarakat.

"GIM memuat kegiatan Sepekan 1Buku, Membaca Nyaring, Duta Baca Indonesia Berdaya Dengan Buku, Lomba Bertutur, dan Penulisan Daerah Berbasis Konten Lokal," urai Pustakawan Utama Perpusnas Sri Sumekar.

 


Konten Resensi dalam Bentuk Video

Kegiatan Sepekan 1Buku merupakan ajakan kepada siswa-siswi untuk membiasakan membaca satu buku, yang dirangkaikan dengan tantangan membuat konten resensi dalam bentuk naskah atau video, yang diunggah di kanal media sosial atau website Gerakan Indonesia Membaca.

Kenapa harus resensi? Pustakawan Perpusnas Ilsa Nurul dan Anisa Fajriawati dalam sesi workshopnya menjelaskan tantangan ini untuk memastikan kemampuan siswa-siswi kelas menengah dalam memahami isi bacaan dan kreativitas mereka mengemas ulang informasi dari bahan bacaan yang telah dibaca.

"Namun, kami tetap memerlukan kerja sama dari dinas perpustakaan daerah dan dinas pendidikan," imbuh Anisa.

Dinas perpustakaan daerah, lanjut Ilsa, diharapkan bisa sebagai fasilitator yang mampu menyediakan koleksi bacaan, baik secara fisik atau digital serta melakukan diseminasi kegiatan Sepekan 1Buku. Sedangkan, dinas pendidikan ikut membantu menyebarluaskan informasi kegiatan Sepekan 1Buku pada satuan pendidikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya