Liputan6.com, Johannesburg - Kecelakaan tragis melibatkan kereta dan bus sekolah terjadi di Afrika Selatan. Sejumlah anak dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
"Lima anak tewas pada hari Rabu (31/7/2024) setelah sebuah kereta api bertabrakan dengan sebuah bus sekolah di Afrika Selatan, melukai 20 orang lainnya," kata kementerian transportasi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP Kamis (1/8/2024).
Advertisement
Kecelakaan tabrakan kereta vs bus itu terjadi pada sore hari di dekat Desa Mafube, dekat kota Middelburg, sekitar 180 kilometer (110 mil) timur laut Johannesburg, menurut media lokal.
"Kecelakaan tragis di perlintasan, yang melibatkan sebuah bus dan kereta api... mengakibatkan kematian lima anak dan cedera pada 20 orang lainnya," pernyataan pemerintah menegaskan.
"Keselamatan anak-anak kita adalah yang terpenting, dan sangat memilukan melihat kehilangan seperti itu," kata Wakil Menteri Transportasi Mkhuleko Hlengwa.
Polisi dan layanan darurat tidak dapat segera dihubungi, karena mereka masih berada di lokasi kejadian pada malam hari.
Sebelumnya pada bulan Juli, 12 anak tewas ketika sebuah minibus yang membawa mereka ke sekolah terbalik dan terbakar setelah ditabrak kendaraan lain di dekat Johannesburg.
"Tragedi ini, yang sayangnya bukan yang pertama kali kita hadapi, menuntut kita untuk menjalankan kewajiban kita untuk melindungi anak-anak kita dengan sangat hati-hati," kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat itu, menyampaikan belasungkawa.
Afrika Selatan memiliki salah satu jaringan jalan raya yang paling maju di benua itu, tetapi juga tercata sebagai salah satu catatan keselamatan jalan raya terburuk. Sebagian karena pengemudia yang ugal-ugalan dan kendaraan yang tidak laik jalan.
140 Orang Terluka dalam Tabrakan Kereta dan Truk di Rusia
Sebelumnya, tabrakan kereta api terjadi di wilayah Volgograd, Rusia, pada Senin (29/7/2024).
"Sebanyak 803 penumpang sedang menaiki kereta api pada saat kecelakaan itu. Sekitar 140 orang mengalami luka lecet dan memar," kata Russian Railways seperti dilansir RIA Novisti.
Sementara itu, Russian Railways seperti dikutip dari kantor berita TASS melaporkan bahwa delapan gerbong kereta penumpang tergelincir dalam tabrakan tersebut.
"Lalu lintas kereta api di bagian rel di wilayah Volgograd telah dihentikan setelah tergelincirnya kereta api," tambah Russian Railways.
Kereta nahas tersebut berangkat dari Kazan di Republik Tatarstan menuju Adler di pantai Laut Hitam.
Al Arabiya menyebutkan bahwa 324 pekerja darurat terlibat dalam operasi penyelamatan.
Saluran Telegram Mash mengatakan setidaknya dua orang tewas, namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi.
Masinis kereta api, sebut Russian Railways, menginjak rem mendadak saat melihat truk Kamaz, yang masinisnya melanggar peraturan lalu lintas dan memasuki perlintasan kereta api meskipun terdapat alarm.
Advertisement
Kereta Penumpang di India Tergelincir dan Picu 18 Gerbong Keluar Rel, 2 Orang Tewas
Sementara itu, sebuah kereta penumpang India tergelincir dan beberapa gerbongnya terbalik pada hari Selasa (30 Juli 2024), menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 20 lainnya.
Kereta Howrah-Mumbai Express tergelincir di dekat Jamshedpur di negara bagian timur Jharkhand sebelum fajar.
"Setidaknya dua orang tewas dan 20 orang terluka," kata juru bicara Indian Railways Om Prakash Charan kepada AFP.
Kecelakaan kereta itu terjadi sekitar waktu yang sama ketika kereta barang yang datang dari sisi berlawanan tergelincir, mungkin bertabrakan dengan kereta penumpang saat melintas.
"Ada kereta barang yang tergelincir lagi di dekatnya, tetapi tidak jelas apakah kedua kecelakaan itu terjadi secara bersamaan," kata Charan.
Sebanyak 18 gerbong kereta terlempar dari rel, imbuh Charan, dengan operasi penyelamatan masih berlangsung untuk membersihkan lokasi.
Jaringan kereta api India yang luas merupakan moda transportasi utama di negara yang luas ini, tetapi pendanaannya kurang dan kecelakaan yang mematikan sering terjadi.
India telah meluncurkan modernisasi infrastruktur kereta api senilai US$30 miliar dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi dan konektivitas. Namun, para analis mengatakan bahwa meskipun jumlah kecelakaan telah menurun seiring berjalannya waktu, sistem kereta kuno India masih memiliki jalan panjang yang harus ditempuh.
Untuk diketahui, Indian Railways, jaringan kereta terbesar keempat di dunia, mengoperasikan sekitar 14.000 kereta setiap hari dengan 8.000 lokomotif di atas sistem rel yang sangat luas sepanjang sekitar 64.000 km.
Kereta tersebut mengangkut lebih dari 21 juta orang setiap hari.