Pesawat Airbus A380 Emirates Kedua Bakal Layani Rute Dubai - Bali Setiap Hari Mulai 1 September 2024

Emirates akan mengoperasikan pesawat Airbus A380 kedua yang melayani rute Dubai - Bali untuk memenuhi permintaan di periode puncak musim liburan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Agu 2024, 08:09 WIB
Pesawat Airbus A380 milik Emirates. (dok. Emirates)

Liputan6.com, Jakarta - Emirates mengumumkan akan mengoperasikan layanan harian kedua A380 yang melayani rute Bali - Dubai mulai 1 September hingga 26 Oktober 2024. Pengoperasiannya bertujuan untuk memenuhi lonjakan permintaan perjalanan ke Bali selama musim liburan mendatang.

Pesawat Airbus A380 itu akan menggantikan layanan Boeing 777 untuk penerbangan Emirates EK398/399 antara Dubai (DXB) dan Bali (DPS), mulai 1 September hingga 26 Oktober 2024. Sebelumnya, Emirate telah mengoperasikan layanan A380 pertama pada 1 Juni 2023.

Dengan kapasitas yang jauh lebih besar, penerbangan itu mendorong lebih banyak penumpang ke Bali selama salah satu periode tersibuk dalam setahun dan menghubungkan para pelanggan dari Indonesia ke Dubai dan destinasi lainnya melalui jaringan global Emirates yang luas.

"Emirates terus memperkuat komitmen jangka panjangnya dalam menyediakan pengalaman perjalanan kelas dunia dan mendukung sektor perjalanan dan pariwisata Indonesia yang terus berkembang," demikian bunyi pernyataan resmi Emirates, dalam keterangan tertulis yang diterima tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 31 Juli 2024.

Dengan dua penerbangan A380, Emirates akan menawarkan lebih dari 2.600 kursi tambahan setiap minggu ke dan dari Bali untuk membantu memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat selama musim puncak liburan. Fasilitas yang tersedia di penerbangan itu melibuti kabin pesawat double-decker ikonis dan luar, Onboard Lounge eksklusif, dan sistem hiburan bernama ICE yang menawarkan lebih dari 6.500 saluran hiburan sesuai permintaan.

Emirates meluncurkan layanan harian non-stop dari Dubai ke Bali pada 2015, menambah penerbangan terjadwalnya ke Jakarta yang dimulai pada 1992. Emirates terbang ke lebih dari 144 destinasi di enam benua dan saat ini menawarkan penerbangan harian ganda ke Jakarta dan Bali.


Menparekraf Usul Emirates Buka Layanan Penerbangan Internasional ke Yogyakarta

Kehebohan Warganet Saat Airbus A380 Emirates Mendarat di Bali: Pelan-Pelan Pak Sopir, Pesawat Nabi Adam (doc: tangkapan layar Twitter.com)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan Emirates sangat berminat menambah penerbangan ke Bali dan destinasi super prioritas (DSP). Menurut dia, maskapai jenis Airbus A380 dengan penerbangan tujuan Bali ini sangat diminati oleh wisatawan mancanegara (wisman), Penerbangan di pagi hari juga paling diminati para wisman.

Pihak Emirates juga mengungkapkan rencana penambahan penerbangan selain di Bali, yakni Jakarta dan Surabaya. Meski begitu, Sandiaga mengungkapkan kesiapan bandara di Surabaya terkendala aspek teknis untuk menyambut maskapai yang berpusat di Dubai, UEA itu.

Karena itu, Sandi menawarkan agar Emirates untuk membuka penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Usulan tersebut mengemuka karena YIA dianggap siap melayani penerbangan rute internasional serta didukung destinasi wisata super prioritas Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Namun, A380 sebagai pesawat berkapasitas penumpang terbesar di dunia milik Emirates ini belum dapat mendarat di YIA. Penyebabnya, karena diperlukan perhitungan matang dari sisi permintaan hingga analisa musim-musim tertentu. Sementara, untuk penambahan penerbangan ke Jakarta masih berproses.


3 Maskapai Buka Rute Layanan Penerbangan Internasional Baru ke Indonesia

Pesawat Jeju Air. (dok. Instagram @jejuair_official/https://www.instagram.com/p/CzdYTDXpbEY/)

Dalam kesempatan berbeda, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengumumkan bahwa tiga maskapai bakal membuka rute penerbangan baru ke berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya Jakarta dan Bali yang telah jadi gerbang utama masuknya wisatawan asing. "Pertama, ada Jeju Air yang akan membuka penerbangan dari Incheon (Korea Selatan) ke Denpasar," katanya saat weekly press briefing secara hybrid, Senin, 22 Juli 2024.

Rute itu akan beroperasi mulai 27 Oktober 2024 dan dijadwalkan terbang tujuh kali seminggu dengan kapasitas 180 kursi per hari. Nia memastikan bahwa penerbangan menuju Bali "100 persen" memboyong wisman.

"Lalu," Nia menambahkan. "Ada Batik Air Malaysia yang akan membuka penerbangan ke empat kota (di Indonesia) dari origin Kuala Lumpur. Ini bisa dimanfaatkan turis Malaysia, selain negara-negara lain, karena Kuala Lumpur merupakan hub yang menghubungkan banyak penerbangan lain dari seluruh dunia."

Tujuannya, yakni Surabaya yang akan beroperasi mulai 1 Agustus 2024, dan dijadwalkan dua kali sehari dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan. Kemudian, dari Kuala Lumpur ke Lombok, juga dijadwalkan mulai 1 Agustus 2024, yang akan terbang empat kali seminggu dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan.


Rute Batik Air Malaysia dan Super Air Jet

Batik Air (dok.instagram/@batikair/https://www.instagram.com/p/CHg9ERDlYyl/Komarudin)

"Ketiga, ada Kuala Lumpur-Padang," Nia melanjutkan. "Padang merupakan destinasi belanja orang-orang Malaysia karena terkenal dengan bordir, songket, dan produk-produk kerajinan tangan lainnya."

Penerbangan ke Padang akan direncanakan mulai 10 Agustus 2024, dijadwalkan tujuh kali dalam seminggu, dengan kapasitas 150 penumpang setiap penerbangan. Batik Air Malaysia juga akan terbang dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru mulai 10 Agustus 2024 dan dijadwalkan tujuh kali seminggu, dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan.

Maskapai ketiga yang akan membuka rute penerbangan baru ke Indonesia adalah Super Air Jet. Maskapai tersebut akan melayani rute Kuala Lumpur - Aceh mulai 3 Agustus 2024 dengan menggunakan pesawat Airbus A320. Layanan tersedia tujuh kali dalam seminggu dengan kapasitas 180 penumpang di setiap penerbangan.

"Dulu tuh ada joke, kalau mau berobat, orang sekitar sana (Aceh) suka ke Malaysia, tapi orang Malaysia kalau mau bertobat, datang ke Aceh, karena atraksinya menarik dan ada pembelajaran luar biasa di Museum Tsunami," imbuh Nia.

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya