Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Variatif Kamis Pagi, Nikkei Jepang Terperosok

Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar naik pada hari Kamis, setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Agu 2024, 08:29 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar naik pada hari Kamis, setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga bisa terjadi pada bulan September jika data inflasi tetap “menggembirakan.”

Ini terjadi setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed selesai pada hari Rabu, di mana mereka memilih untuk mempertahankan tingkat suku bunga federal pada level saat ini yaitu 5,25% hingga 5,5%.

Powell memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga tidak dijamin, meskipun dia juga tampaknya menolak pengurangan sebesar 50 basis poin.

“Saya tidak ingin terlalu spesifik tentang apa yang akan kami lakukan, tetapi itu bukan sesuatu yang kami pikirkan saat ini,” katanya, dikutip dari CNBC, Kamis (1/8/2024).

Investor di Asia juga akan menilai data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah selain komentar The Fed, dengan data indeks manajer pembelian yang akan datang dari China, Jepang, dan Korea Selatan.

Nikkei Jepang Anjlok

Namun, Nikkei 225 Jepang anjlok 2,34%, sementara Topix yang berbasis luas turun 2,48%. Pada hari Rabu, Bank of Japan menaikkan suku bunga acuan menjadi "sekitar 0,25%," menandai level tertingginya sejak 2008. Yen jatuh di bawah level 150 terhadap dolar AS pada Rabu malam, saat ini diperdagangkan di 149,73.

Kementerian Keuangan negara itu mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan 5,53 triliun yen ($36,8 miliar) untuk intervensi valuta asing dari 27 Juni hingga 29 Juli.

S&P/ASX 200 Australia menyentuh rekor tertinggi baru, naik 0,47%.

Kospi Korea Selatan naik 0,42%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 1,38%. Reuters melaporkan ekspor negara tersebut meningkat pada laju tercepat dalam enam bulan pada bulan Juli, menurut data awal.

Ekspor Korea Selatan naik 13,9% tahun ke tahun menjadi $57,49 miliar, setelah naik 5,1% bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut lebih lemah dari peningkatan 18,4% yang diharapkan dalam survei ekonom oleh Reuters.

 


Indeks Hong Kong

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17.377, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.344,6. Kota tersebut melihat PDB-nya naik 3,3% tahun ke tahun pada kuartal kedua, mengalahkan ekspektasi kenaikan 2,7% dari ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Semalam di AS, saham-saham melonjak setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah, seperti yang diharapkan, sementara para pedagang juga kembali berinvestasi dalam saham teknologi berkapitalisasi besar.

S&P 500 melonjak 1,58% untuk ditutup di 5.522,30, sementara Nasdaq Composite naik 2,64% ke 17.599,40. Itu adalah sesi terbaik sejak Februari untuk kedua indeks tersebut.

Dow Jones Industrial Average menambahkan 99,46 poin, atau 0,24%.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya