Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB dan Perolehan Suara di 6 Pemilu

Perang pernyataan kembali terjadi antara PBNU dan elite PKB dalam 2 pekan terakhir. Tak urung, hubungan PBNU dan PKB yang kembali meruncing menjadi perhatian publik.

oleh Anri SyaifulDevira PrastiwiAbdillah diperbarui 01 Agu 2024, 09:03 WIB
Banner Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Perang pernyataan terjadi antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU dan elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam 2 pekan terakhir. Tak urung, hubungan PBNU dan PKB yang kembali meruncing menjadi perhatian publik.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk Tim Lima panitia khusus (pansus) terkait PKB.

Tim Lima sebagai upaya PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke pemilik sahnya, yakni PBNU. "PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan," kata Gus Ipul di Jakarta, Jumat 26 Juli 2024.

Gus Ipul beralasan, saat ini elite di PKB banyak membuat pernyataan melenceng dari fatsun awal berdirinya. Bahkan ada upaya yang nyata dan sistematis dari para elite partai guna menjauhkan PKB dari struktural Nahdlatul Ulama.

Di lain pihak, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid mengatakan partai pimpinan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini dipastikan sebagai alat perjuangan politik warga Nahdliyyin. Terlebih pada Pemilu 2024, PKB meraih kursi di DPR RI sebanyak 68. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya 58 kursi.

Jazilul juga mengatakan jika partainya dari awal telah menyadari hubungan historis antara PKB dan Nahdlatul Ulama.

"Dan kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU posisinya berjarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB," kata Waketum PKB tersebut di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.

Jazilul pun menilai Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Gus Ipul kerap menggembosi PKB. "Yang kedua bahwa PKB bukan badan otonom PBNU. PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011. Sedangkan NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas. Jadi kamarnya berbeda."

Terlepas dari panas dingin hubungan PBNU dan PKB, sejak dideklarasikan pada 1998, tercatat 3 tokoh menduduki kursi PKB 1. Siapa saja? Bagaimana perolehan suara PKB di Pemilu 1999 hingga 2024? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:


Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB

Infografis Panas Dingin Hubungan PBNU dengan PKB. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis 3 Ketum PKB dan Perolehan Suara Pemilu 1999 hingga 2024

Infografis 3 Ketum PKB dan Perolehan Suara Pemilu 1999 hingga 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya