Liputan6.com, Jakarta - Neptunus adalah planet kedelapan yang berada paling jauh dari matahari. Meski menyandang status planet terjauh dari matahari, Neptunus bukan planet terdingin di tata surya.
Sekilas, planet Neptunus memang berwarna biru seperti planet beku. Namun baru-baru ini teleskop James Webb menangkap warna asli Neptunus yang sedikit kehijauan.
Dikutip dari laman NASA pada Kamis (01/08/2024), berikut fakta menarik Planet Neptunus yang jarang diketahui.
Baca Juga
Advertisement
1. Penemuan Neptunus
Astronom Galelileo Galilei dikenal sebagai orang pertama yang mengidentifikasi Neptunus sebagai objek luar angkasa. Namun, ia berasumsi bahwa Neptunus adalah bintang berdasarkan pergerakannya yang lambat.
Barulah dua ratus tahun kemudian, astronom Perancis Urbain Jean Joseph Le Verrier menghitung perkiraan lokasi Neptunus pada 1846. Ia mempelajari gangguan akibat gravitasi dalam gerakan Uranus.
Pada saat yang sama Le Verrier menghitung keberadaan Neptunus, begitu pula astronom Inggris John Couch Adams. Kedua cendekiawan itu secara terpisah menghasilkan prediksi matematis yang hampir identik tentang keberadaan Neptunus.
Le Verrier memberi tahu koleganya, astronom Jerman Johann Gottfried Galle, tentang perhitungannya. Galle mengonfirmasi prediksi Le Verrier dengan melihat dan mengidentifikasi Neptunus melalui teleskop di observatoriumnya di Berlin.
Sesuai dengan semua planet lain yang terlihat di langit, planet baru ini diberi nama berdasarkan mitologi Yunani dan Romawi.
Hujan Berlian
2. Hujan Berlian
Fakta menarik dari planet gas ini adalah cuacanya yang cukup ekstrem. Suhu dan tekanan permukaan Neptunus membuat ilmuwan yakin, karbon di permukaan Neptunus akan berubah menjadi hujan berlian.
Pada 2017, para peneliti berhasil mensimulasikan kondisi yang akan menyebabkan berlian terbentuk di laboratorium, mendukung hipotesis bahwa hujan berlian terjadi di Neptunus.
3. Cincin Neptunus
Fakta menarik Neptunus lainnya adalah cincin yang mengelilinginya. Planet Neptunus dikelilingi oleh cincin yang tidak biasa, tidak seragam tetapi memiliki gumpalan debu tebal yang disebut busur.
Sedikitnya ada 5 cincin di sekitar Neptunus, disebut Galle, Leverrier, Lassell, Arago, dan Adams. Cincin Neptunus itu juga dianggap relatif muda dan berumur pendek.
Menurut laman Space pada Kamis (01/08/2024), menemukan bahwa cincin Neptunus ternyata jauh lebih tidak stabil daripada yang diperkirakan sebelumnya dan beberapa menyusut dengan cepat.
4. Bukan Planet Terdingin
Fakta menariknya, Neptunus ternyata bukan planet terdingin meski merupakan planet terjauh dari Matahari. Atmosfer bagian atas Uranus dan Neptunus lebih hangat daripada yang diperkirakan teori mengingat komposisi dan jumlah sinar matahari yang mereka terima.
Selain itu, dibandingkan dengan Neptunus, Uranus tampaknya memiliki lebih sedikit panas yang keluar dari interior planet dan lebih sedikit jejak molekul gas yang menyerap sinar matahari di atmosfer bagian atas. Hal tersebut menyebabkan Uranus menjadi lebih dingin dibandingkan Neptunus, tetapi alasannya juga tidak diketahui.
Advertisement
Neptunus Tidak Memiliki Permukaan Padat
5. Neptunus Tidak Memiliki Permukaan Padat
Neptunus tidak memiliki permukaan padat. Atmosfernya sebagian besar terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Di bawah atmosfer, terdapat lapisan tebal yang terdiri dari cairan padat panas yang mengandung air, metana, dan amonia. Lapisan ini terus-menerus bergerak di bawah inti berbatunya.
Di pusat Neptunus, terdapat inti yang diperkirakan terdiri dari besi, nikel, dan silikat, dengan massa sekitar 1,2 kali massa Bumi. Di dalam Neptunus, tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga bahan-bahan penyusunnya tidak dapat membentuk permukaan padat.
6. Angin Neptunus yang Lebih Cepat dari Suara
Neptunus adalah planet di tata surya kita yang memiliki hembusan angin tercepat. Menurut laman Live Science yang dikutip pada Kamis (01/07/2024) angin dapat berhembus dengan kecepatan lebih dari 2.100 kilometer per jam atau 1,6 kali kecepatan suara di ketinggian tertinggi planet ini.
Hembusan angin besar di Neptunus kadang disertai dengan badai besar. Salah satunya bahkan pernah terekam oleh roket Voyager 2 pada 1989.
Selama bertahun-tahun, Teleskop Luar Angkasa Hubble telah merekam banyak badai di Neptunus. Tak sedikit di antaranya yang membingungkan para ilmuwan.
(Tifani)