Liputan6.com, Jakarta - Hubungan Pangeran Harry dan ayahnya, Raja Charles III, benar-benar memburuk. People melaporkan relasi ayah dan anak yang sempat membaik saat Harry pulang kampung usai Charles mengumumkan mengidap kanker pada Februari 2024, kini kembali rusak.
Saat Duke of Sussex kembali ke Inggris pada Mei 2024 untuk merayakan 10 tahun Invictus Games, ayahnya absen dari acara tersebut. Juru bicara kerajaan saat itu mengatakan agenda Raja Charles III 'penuh'. Namun, sumber mengatakan masalahnya lebih dalam dari sekadar jadwal.
Advertisement
Sumber itu menyatakan bahwa keinginan Harry untuk memperjuangkan fasilitas pengamanan dari Kerajaan Inggris yang diperjuangkan Harry di pengadilan selama empat tahun adalah salah satu pangkal masalah tersebut. Harry ingin sang ayah yang memiliki kekuasaan untuk mengembalikan fasilitas tersebut.
Mengutip People, Kamis (1/8/2024), Raja Charles dilaporkan tidak lagi mengangkat panggilan telepon dari putra bungsunya maupun membalas pesan-pesannya. "Dia menjadi 'tidak tersedia saat ini'," kata seorang teman Harry. "Teleponnya tidak dijawab. Dia telah mencoba menghubungi untuk menanyakan kesehatan Raja, tapi panggilan itu juga tidak dijawab."
Di tengah keterasingan tersebut, Pangeran Harry tetap sangat prihatin atas keselamatan istri dan anak-anaknya, Pangeran Archie dan Putri Lilibet, dan menurut sumber, berulang kali meminta bantuan ayahnya. "Harry ketakutan dan merasa satu-satunya orang yang bisa berbuat apa-apa adalah ayahnya," kata orang dalam kerajaan kepada People.
Sumber lain yang mengetahui situasi tersebut menambahkan, "Harry bertekad untuk melindungi keluarganya sendiri dengan segala cara."
Pangeran Harry Sebut Inggris Tak Aman bagi Meghan Markle
Dalam program dokumenter ITV, Tabloids on Trail yang ditayangkan di Inggris, 25 Juli 2024, Pangeran Harry menyuarakan ketakutannya bahwa pemberitaan negatif bisa memprovokasi serangan berdarah pada Meghan Markle.
Ia mengatakan, "Itu tetap berbahaya, dan yang dibutuhkan hanyalah satu aktor, satu orang yang membaca hal-hal ini untuk bertindak berdasarkan apa yang telah mereka baca."
"Dan entah itu pisau atau asam, apa pun itu, dan ini adalah hal-hal yang benar-benar menjadi perhatian saya. Itulah salah satu alasan mengapa saya tidak akan membawa istri saya kembali ke negara ini," sambung putra bungsu Raja Charles III.
Kekhawatiran Harry bukanlah tanpa dasar. Pada 2022, Neil Basu, mantan kepala kontraterorisme Kepolisian Metropolitan, mengungkapkan bahwa ada ancaman nyata terhadap nyawa Duchess of Sussex selama ia tinggal di Inggris. "Kami memiliki tim yang menyelidikinya. Orang-orang telah dituntut atas ancaman tersebut," kata Basu saat itu.
Harry dan Meghan memutuskan untuk mundur dari peran kerajaannya pada 2020, dengan alasan masalah keamanan yang serius. Keputusan tersebut mendapat perhatian publik yang luas dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Advertisement
Hubungan Harry dan Charles Membeku
Harry kalah di pengadilan pada awal tahun ini saat menuntut agar fasilitas pengamanan dari polisi Inggris dikembalikan. Belakangan, ia bermaksud banding atas keputusan tersebut.
"Duke tidak meminta perlakuan istimewa, tetapi penerapan aturan RAVEC yang adil dan sah, memastikan bahwa ia menerima pertimbangan yang sama seperti orang lain sesuai dengan kebijakan tertulis RAVEC," kata perwakilan Harry
Apa sebenarnya yang menghentikan Harry untuk mendapatkan perlindungan yang ia cari adalah sebuah perdebatan sengit. Secara konstitusional, raja tidak mempunyai kekuasaan pemerintahan di Inggris, dan kekuasaan untuk memberikan perlindungan polisi berada pada Komite Eksekutif untuk Perlindungan Anggota Kerajaan dan Tokoh Masyarakat (RAVEC), yang beroperasi atas nama pemerintah Inggris.
Namun Harry, yang tawarannya untuk menanggung biaya perlindungan polisi secara pribadi juga ditolak di pengadilan, merasa bahwa sebagai Raja, Charles dapat mengintervensi untuk memastikan perlindungan tersebut diperluas. Masalah itu telah menciptakan tembok yang tidak bisa ditembus antara Harry dan Charles. Percakapan kini telah beralih dari rasa frustrasi ke 'pendiaman total' dari Raja, klaim temannya.
Archie dan Lilibet Belum Pernah Pulang Kampung Lagi ke Inggris
Harry mengungkapkan keinginannya untuk memboyong Meghan dan kedua anaknya ke Inggris. Bagaimanapun, negara itu adalah tanah kelahirannya. Namun, ia menekankan bahwa hal itu bisa dilakukan bila ada jaminan keamanan dan mereka betah seperti tinggal di Amerika saat ini.
Sementara Harry telah kembali ke Inggris pada beberapa kesempatan sejak itu, termasuk penobatan ayahnya pada Mei 2023, Meghan hanya kembali pada beberapa kesempatan. Kunjungan terakhirnya adalah pada September 2022 selama acara pemakaman Ratu Elizabeth.
Kedua anak mereka terakhir kali berada di Inggris pada Juni 2022, ketika Duke dan Duchess of Sussex menghadiri acara-acara seputar Platinum Jubilee Ratu Elizabeth. Keluarga tersebut merayakan ulang tahun pertama Lili dengan pesta halaman belakang di Frogmore Cottage, rumah Windsor mereka yang diminta untuk dikosongkan setelah mereka pindah ke AS.
Sementara Archie lahir di Inggris, Lili bergabung dengan keluarga setelah mereka pindah ke California. Selama pertemuan itu, Pangeran Harry juga membahas bagaimana perjuangannya melawan tabloid telah memainkan bagian utama dalam keretakan dengan keluarganya.
Advertisement