Liputan6.com, Jakarta - Adalah Charlene Morrissey, seorang influencer kesehatan dan ahli kecantikan asal Skotlandia yang dilaporkan "harus berjuang untuk hidupnya" setelah mengalami kecelakaan motor yang mengerikan di Bali. Insiden ini dimuat sejumlah media asing, seperti Daily Mail, Metro, The Mirror, dan The Sun.
Melansir Mail Online, Kamis, 1 Agustus 2024, Morrissey jatuh dari kendaraan roda dua itu setelah tertabrak mobil dan menderita cedera lengan serius saat ia kemudian tertabrak truk. Turis asing berusia 33 tahun asal Airdrie, Lanarkshire ini dalam kondisi kritis, menjalani beberapa transfusi darah saat para dokter berjuang menyelamatkan hidupnya.
Advertisement
Namun, rumah sakit menghentikan perawatan setelah mengetahui bahwa perusahaan asuransi perjalanan Morrissey tidak mau membayar. Sejak itu, keluarganya telah mengeluarkan uang sebesar 50 ribu pound sterling (sekitar Rp1 miliar) untuk tagihan medis. Mereka berhasil mengumpulkan uang tunai dalam waktu 48 jam setelah kecelakaan awal bulan ini.
Cangkok kulit gagal, Morrissey kini menghadapi operasi lanjutan. Dokter berencana menyelamatkan lengannya melalui flap pedikel, di mana tangan dijahit ke perut agar kulit dapat tumbuh. Teman-temannya telah menggagas donasi melalui GoFundMe untuk membantu membayar tagihan medis yang terus meningkat dan mendukung keluarga si beauty influencer yang telah terbang ke Pulau Dewata.
Sekitar 100 ribu pound sterling (sekitar Rp2 miliar) telah terkumpul melalui ribuan donasi. Seorang anggota keluarga mengucapkan terima kasih pada mereka yang telah menyumbang, dengan mengatakan bahwa dukungan tersebut "luar biasa."
Kata Pihak Keluarga
Morrissey telah tinggal dan bekerja di Bali selama enam bulan. Keluarganya berusaha menerbangkannya dari sana ke Australia dan sedang dalam pembicaraan dengan kedutaan besar Inggris untuk mengirimnya ke Perth guna menjalani perawatan medis lebih lanjut.
Mengucapkan terima kasih pada orang-orang atas donasi mereka, seorang anggota keluarga berkata, "Dukungan dari semua orang sejauh ini, setiap pesan, share, komentar, dan like sangat luar biasa bagi keluarga kami. Kami tidak akan berpikir positif seperti ini jika bukan karena kalian semua."
"Dukungan yang kami rasakan adalah yang pertama kali kami rasakan dalam beberapa hari terakhir dan itu sangat berarti. Sejujurnya, kami tidak akan cukup berterima kasih pada Anda semua," tandasnya.
Tahun lalu, sebuah video di akun TikTok @frauvonwelt.de sudah lebih viral, menggambarkan pentingnya memakai helm saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Turis asing di Bali itu tampak mengungkap perasaannya dalam video yang diunggah pada 9 Oktober 2023.
Advertisement
Prioritaskan Keselamatan Berkendara
Dengan mata berkaca-kaca, turis asing itu menceritakan bahwa ia baru saja melihat kecelakaan lalu lintas yang sangat mengganggu psikologisnya. "Semoga ini bisa jadi peringatan untuk semua orang yang ingin mengendarai motor di Bali," tulisnya di video.
WNA itu mengungkap bahwa semula, ia sedang dalam perjalanan ke sebuah toko untuk membeli beberapa buah dan sayur. Tidak lama setelah itu, seorang laki-laki yang ia yakini seorang penduduk setempat di belakangnya mengalami insiden kecelakaan.
"Dia tidak mengenakan helm dan kepalanya hancur bagaikan semangka. Dia meninggal seketika di jalanan," ucapnya sambil menangis.
Dalam video yang diunggahnya, ia ingin menekankan pada mereka yang berencana mengunjungi Bali atau yang telah tinggal di Bali untuk selalu menjadikan keselamatan berkendara sebagai prioritas. Pasca-insiden tersebut, turis asing itu menyatakan bahwa sejumlah bantuan seperti ambulans dan petugas kepolisian segera tiba.
"Tapi, Anda tidak bisa membantunya sama sekali, itu sangat menyeramkan."
Turis Asing Koma Diduga karena Bali Belly
Sementara bulan lalu, seorang wisman yang dideskripsikan "sehat, ceria, dan bersemangat" mengalami koma yang diinduksi secara medis dan dievakuasi dari Bali setelah menderita serangkaian kejang. Keluarganya menyakini itu disebabkan "Bali belly."
Melansir Yahoo News, 10 Juli 2024, turis Australia bernama Julia Barresi itu hidup dengan "masalah kesehatan" saat masih kecil. Namun, ibunya, Jen, mengatakan bahwa Julia telah mengatasi problem tersebut dan tetap mempertahankan gaya hidup sehat selama masa remaja.
Dara berusia 19 tahun itu diceritakan "merasa tidak sehat" saat liburan di Bali bersama teman-temannya, awal bulan ini. Julia disebut menderita kejang dan dilarikan ke rumah sakit di pulau tersebut, namun segera dipindahkan ke Australia untuk perawatan darurat.
Jen mengatakan, ia mulai khawatir setelah berkomunikasi dengan putrinya pada 1 Juli 2024. "Julia dan saya berkomunikasi terus-menerus dan pada Senin (1 Juli 2024), ia terdengar tidak sehat, jadi saya memesan penerbangan yang tiba pada Selasa (2 Juli 2024)," katanya pada Daily Mail.
Setelah Jen mendarat di Bali dan melihat kondisi putrinya, ia menelepon untuk membawa putrinya ke Rumah Sakit The Royal Melbourne. "Teman-temannya menelepon saya. Mereka menelepon, dan berkata, 'Ia mengalami kejang,' dan saya hanya berkata, 'Bawa langsung ke taksi, jangan menunggu ambulans dan segera bawa ke rumah sakit'," ujar dia.
Advertisement