Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kemebali erupsi pada Kamis (1/8/2024), pukul 17.40 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.825 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 174 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 705 kali. Hingga hari ini, Kamis, 1 Agustus 2024, pukul 16.30 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Sepanjang pengamatan Kamis (1/8/2024), periode pukul 06.00-12.00 WIT, Gunung Ibu mengalami 3 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 14-28 mm, dan lama gempa 53-75 detik, kemudian 9 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-20 mm, dan lama gempa 35-60 detik, serta 89 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-10 mm, dan lama gempa 6-16 detik.
Gunung Ibu tercatat juga mengalami 17 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-28 mm, S-P 0.5-3 detik dan lama gempa 6-20 detik, dan 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 13-28 mm, S-P 15-16 detik dan lama gempa 74-145 detik.
Advertisement