Rifda Irfanaluthfi Fokus Pemulihan Cedera usai Cetak Sejarah di Olimpiade Paris 2024

Pesenam Rifda Irfanaluthfi tiba di Indonesia setelah mengikuti Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8/2024). Atlet berusia 24 tahun tersebut akan fokus pemulihan cedera yang merusak penampilannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 01 Agu 2024, 22:30 WIB
Pesenam asal Indonesia, Rifda Irfanaluthfi, menyelesaikan nomor uneven bars dalam babak kualifikasi cabor senam putri di Olimpiade 2024 di Bercy Arena, Paris, Minggu (28/7/2024). (Lionel BONAVENTURE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pesenam Rifda Irfanaluthfi tiba di Indonesia setelah mengikuti Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8/2024). Atlet berusia 24 tahun tersebut akan fokus pemulihan cedera yang merusak penampilannya.

Cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang diderita Rifda kambuh tiga hari menjelang Olimpiade 2024. Alhasil, dia cuma turun di uneven bars, meski tidak full routine terutama pada dismount. Hanya memainkan satu dari empat alat yang wajib dicoba, Rifda mencatatkan 9,166 poin

"Habis ini akan bertemu dengan dokter dan terapis untuk membahas recovery -nya," kata Rifda Irfanaluthfi saat tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Rifda menceritakan, cedera tersebut bermula dengan merasakan ketidaknyamanan di lutut kanan saat menjalani latihan hari kedua di Paris. Pesenam yang memboyong medali emas SEA Games 2021 tersebut mengungkapkan kaki kanannya mati rasa saat tampil di Olimpiade Paris.

"Sakitnya seperti apa ya, susah untuk gambarinya. Bahkan pada saat Rifda melakukan gerakan pada saat kompetisi, Rifda tidak bisa merasakan kaki kanan Rifda. Rasa sakitnya sampai tidak bisa merasakan, kayak Rifda kakinya tuh lagi gerakan apa itu Rifda enggak merasakan," ujar Rifda.

 

 


Perasaan Rifda usai Ikuti Olimpiade 2024

Rifda mencatatkan 9,166 poin dalam pertandingan tersebut. Ia tampil sembari menahan sakitnya cedera di bagian meniskus dan ACL (anterior cruciate ligament) yang dialaminya. [Foto: Instagram/ rifdairfanaluthfi]

Selain cedera ACL, Rifda juga mengalam terdapat cedera meniskus yang kambuh dan salah satu ligamennya robek. Meski diterpa gangguan, dia mengaku ngin menuntaskan cita-citanya selama ini dengan tampil di ajang Olimpiade.

Usai tampil di kejuaraan event terbesar tersebut, Rifda mengaku tidak dapat berkata-kata.

"Ada rasa sedih, ada rasa lega, ada rasa senang. Rasa sedih karena mengalami cedera yang mana Rifda tidak bisa melakukannya dengan maksimal. Ada rasa lega karena Rifda bisa menahan rasa sakit ini sampai bisa tampil di kompetisi dengan bisa melakukan rangkaian di salah satu nomor," ungkapnya.

"Ada rasa senang karena ternyata alhamdulillah masyarakat Indonesia, semua yang mendukung Rifda, itu meresponnya dengan sangat baik, sangat mendukung apa yang sudah Rifda lakukan Rifda tampilkan di Olimpiade," lanjut peraih medali perak Asian Games 2018 tersebut.


Lanjutkan Pembinaan Atlet

Rifda sebenarnya sudah menjalani operasi cedera di bagian meniskus usai tampil di World Championship yang mengantarkannya lolos ke Olimpiade Paris 2024. Namun, dia masih menyisakan cedera ACL yang belum dioperasi agar bisa tampil dalam ajang multi-event olahraga empat tahunan tersebut. [Foto: Instagram/ rifdairfanaluthfi]

Rifda mencatat rekor sebagai atlet pertama Indonesia yang mengikuti senam Olimpiade. Atas capaian ini, Persatuan Senam Indonesia (Persani) berkomitmen untuk terus melanjutkan pembinaan.

"Kami berkomitmen untuk melanjutkan pembinaan dan pengembangan atlet-atlet muda, sehingga capaian yang telah Rifda mulai di Paris dapat berkelanjutan dan kita bisa melihat wakil Merah Putih dari cabor senam lainnya di Olimpiade 2028 Los Angeles, 2032 Brisbane, dan seterusnya," kata Wakil Ketua Umum IV PB Persani Herman Chaniago dilansir Antara.

"Kami menyadari bahwa perjalanan menuju Olimpiade bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh kerja keras, disiplin, dan semangat juang yang tinggi untuk mencapai level tersebut."

"Prestasi Rifda ini adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, mimpi-mimpi besar dapat terwujud. Semoga pencapaian ini menjadiinspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi di kancah internasional," imbuh Herman Chaniago.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya