Liputan6.com, Jakarta Pada Pekan ASI Sedunia 2024 yang diperingati pada 1-7 Agustus pada tahun in mengangkat tema Menutup Kesenjangan: Dukungan Menyusui untuk Semua. UNICEF dan World Health Organization (WHO) menyerukan agar pemerintah baik tingkat nasional dan daerah serta pemangku kepentingan lain untuk mendukung semua ibu menyusui. Terlebih, dukungan di minggu-minggu pertama usai melahirkan.
“Agar ibu dapat mempraktikkan pemberian ASI eksklusif sejak dini, mereka perlu mendapat dukungan penuh dari keluarga, petugas kesehatan, anggota masyarakat, dan tokoh masyarakat, sejak anak lahir,” kata perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman.
Advertisement
Dukungan yang diperlukan ibu mulai dari mendapatkan konseling menyusui yang berkualitas oleh petugas kesehatan masyarakat, konselor sebaya, perawat, bidan, konselor laktasi. Konseling perlu didapatkan ibu sejah hamil untuk meningkatkan angka pemberian ASI.
UNICEF juga menyorot bahwa ibu juga memerlukan dukungan, waktu, dan ruang yang memadai untuk menyusui dengan sukses setelah melahirkan.
Lalu, WHO meminta sistem kesehatan di Indonesia untuk memperkuat penerapan dan pemantauan Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI. Sehingga, ibu dapat berupaya maksimal dalam pemberian ASI dan untuk memastikan penggunaan pengganti ASI yang tepat.
“Saat ini, 90 persen dari semua persalinan di Indonesia dilakukan di fasilitas layanan kesehatan, tetapi hanya sekitar satu dari empat bayi baru lahir yang menerima ASI dalam jam pertama setelah persalinan,” kata Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.
“Untuk menutup kesenjangan tersebut, WHO berkomitmen untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengintegrasikan bantuan menyusui ke dalam semua fasilitas perawatan ibu dan bayi baru lahir, guna memastikan bahwa setiap anak menerima awal kehidupan yang terbaik.”
Manfaat ASI
Seorang bayi yang menyusui langsung kepada ibu sudah diketahui memiliki banyak manfaat. Di dalam Air Susu Ibu (ASI) terdapat sumber nutrisi yang diperlukan sang bayi.
“Menyusui sering disebut sebagai vaksin pertama bagi bayi karena memberikan semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya, melindungi mereka dari penyakit menular, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka,” kata Maniza Zaman.
Ada juga bukti bahwa anak-anak yang disusui memiliki hasil yang lebih baik pada tes kecerdasan, dengan peningkatan IQ sebesar 3 hingga 4 poin, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, dan memiliki risiko diabetes yang lebih rendah di kemudian hari.
Advertisement
Bila Bayi yang Tidak Mendapat ASI
Secara global, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui memiliki kemungkinan 14 kali lebih besar meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka, dibandingkan dengan mereka yang disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama.
Praktik pemberian ASI yang optimal dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 820.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahun dan mencegah 20.000 kasus kanker payudara pada wanita setiap tahunnya.