AS dan Rusia Lakukan Pertukaran Tahanan Terbesar dalam Sejarah Pasca Uni Soviet

Terdapat 24 tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran AS dan Rusia, dengan rincian negara Barat yang dipimpin AS membebaskan delapan orang, sementara Rusia dan sekutunya Belarus melepas 16 orang.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Agu 2024, 09:05 WIB
Di sisi lain pertukaran tahanan, Jerman membebaskan kolonel intelijen Rusia, Vadim Krasikov, yang dipenjara di Jerman karena membunuh seorang separatis Chechnya. (Mikhail Voskresensky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Amerika Serikat (AS) dan Rusia melakukan pertukaran tahanan terbesar mereka dalam sejarah pasca-Uni Soviet pada hari Kamis (1/8/2024). Di antara yang dibebaskan Rusia termasuk jurnalis Evan Gershkovich dan Alsu Kurmasheva; mantan marinir AS Paul Whelan, serta kritikus Kremlin seperti Vladimir Kara-Murza, Oleg Orlov, dan Ilya Yashin.

Pertukaran tahanan ini berlangsung meskipun hubungan antara AS dan Rusia berada pada titik terendah sejak Perang Dingin setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Presiden Joe Biden menyikapi pertukaran tahanan, yang sejauh ini merupakan yang terbesar dalam serangkaian pertukaran dengan Rusia, sebagai prestasi diplomatik saat menyambut keluarga warga AS yang kembali ke Gedung Putih.

"Kesepakatan-kesepakatan seperti ini datang dengan keputusan-keputusan yang sulit," kata Biden, seperti dilansir kantor berita AP, Jumat (2/8/2024).

"Tidak ada yang lebih penting bagi saya selain melindungi orang-orang AS di dalam dan luar negeri."

Pihak Rusia berhasil membebaskan Vadim Krasikov, yang dihukum di Jerman pada tahun 2021 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh seorang mantan pemberontak Chechnya di sebuah taman di Berlin dua tahun sebelumnya. Selama negosiasi, Rusia dilaporkan terus mendesak pembebasannya dan Vladimir Putin sendiri yang mengajukannya.

Rusia juga mendapatkan pembebasan dua orang yang diduga agen mata-mata yang dipenjara di Slovenia, tiga orang yang didakwa oleh otoritas federal di AS, termasuk Roman Seleznev, seorang peretas komputer yang dihukum dan putra seorang anggota parlemen Rusia, serta seorang tersangka agen intelijen Rusia yang dituduh menyediakan barang elektronik dan amunisi buatan AS untuk militer Rusia Vadim Konoshchenok. Adapun Norwegia memulangkan seorang akademisi yang ditangkap karena dicurigai sebagai mata-mata Rusia; Polandia memulangkan seorang pria yang ditahan atas tuduhan spionase.

"Hari ini adalah contoh kuat mengapa penting untuk memiliki teman di dunia ini," kata Biden.

Secara keseluruhan, enam negara membebaskan sedikitnya satu tahanan dan negara ketujuh — Turki — berpartisipasi dengan menjadi tuan rumah lokasi pertukaran, di Ankara.

 


Kritik atas Pertukaran Tahanan

Dalam gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia melalui RTR pada Kamis, 1 Agustus 2024, reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich duduk di dalam pesawat di bandara di luar Moskow, Rusia. (Russian Federal Security Service/RTR via AP)

Biden menempatkan pembebasan warga AS yang ditahan secara salah di luar negeri sebagai prioritas utama agenda kebijakan luar negerinya selama enam bulan sebelum dia meninggalkan jabatannya.

Dalam pidato di Ruang Oval yang membahas keputusannya untuk membatalkan pencalonannya untuk masa jabatan kedua, Biden mengatakan, "Kami juga bekerja sepanjang waktu untuk membawa pulang warga AS yang ditahan secara tidak adil di seluruh dunia."

Pemerintahan Biden kini telah membawa pulang lebih dari 70 warga AS yang ditahan di negara lain sebagai bagian dari kesepakatan yang mengharuskan AS untuk menyerahkan sejumlah besar penjahat yang dihukum, termasuk yang melakukan pelanggaran narkoba dan senjata. Pertukaran tersebut, meskipun dirayakan dengan meriah, telah memicu kritik bahwa hal itu mendorong penyanderaan di masa mendatang dan memberi musuh pengaruh atas AS dan sekutunya.

Negosiator penyanderaan utama pemerintah AS, Roger Carstens, berusaha membela kesepakatan tersebut dengan mengatakan bahwa jumlah warga AS yang ditahan secara salah sebenarnya telah menurun meskipun pertukaran meningkat.


Daftar Pertukaran Tahanan Selengkapnya

Warga Jerman Rico Krieger, yang dipenjara di Belarus, termasuk di antara mereka yang dibebaskan. Krieger telah menghadapi hukuman mati karena memotret situs militer sebelum Presiden Alexander Lukashenko mengampuninya pada 30 Juni 2024. (Russian Federal Security Service/RTR via AP)

Mengutip CNN, berikut daftar tahanan yang dibebaskan AS dan Rusia.

Tahanan yang dibebaskan AS:

  1. Roman Seleznev, hacker
  2. Vladislav Klyushin, pembunuh yang telah dihukum
  3. Vadim Konoshchenok, terduga agen intelijen 
  4. Artem Dultsev, ditangkap atas tuduhan mata-mata
  5. Anna Dultseva, ditangkap atas tuduhan mata-mata
  6. Mikhail Mikushin, ditangkap atas tuduhan mata-mata
  7. Pavel Rubtsov, ditangkap atas tuduhan mata-mata
  8. Vadim Krasikov, pembunuh yang telah dihukum

Tahanan yang dibebaskan Rusia:

  1. Evan Gershkovich, jurnalis
  2. Alsu Kurmasheva, jurnalis
  3. Paul Whelan, mantan marinir AS
  4. Demuri (Dieter) Voronin, dituduh melakukan pengkhianatan
  5. Kevin Lik, dihukum karena pengkhianatan tingkat tinggi
  6. Herman Moyzhes, pengacara
  7. Patrick Schoebel, ditahan karena membawa permen ganja
  8. Vladimir Kara-Murza, aktivis
  9. Ilya Yashin, kritikus Kremlin
  10. Oleg Orlov, kritikus Kremlin
  11. Lilia Chanysheva, mantan staf oposisi
  12. Ksenia Fadeeva, divonis bersalah karena terkait ekstremis
  13. Andrei Pivovarov, aktivis
  14. Vadim Ostanin, mantan staf oposisi
  15. Alexandra Skochilenko, artis
  16. Rico Krieger, didakwa terorisme

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya