Liputan6.com, Jakarta- Gempa bumi yang terjadi di Indonesia kerap dikaitkan dengan rentetan peristiwa, informasi tersebut pun tersebar di media sosial. Namun, sebaiknya jangan dipercaya terlebih dahulu sebab belum tentu benar.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks gempa bumi yang dikaitkan dengan dengan rentetan peristiwa, kabar bohong tersebut tentu dapat menimbulkan kecemasan.
Advertisement
Agar tak cemas karena percaya hoaks rentetan peristiwa setelah gempa bumi, kenali hoaksnya dalam daftar berikut ini.
Gunung Ciremai Meletus Dampak Gempa Kuningan 25 Juli 2024
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 Juli 2024.
klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024 berupa unggahan tangkapan layar terkait gempa Kuningan, salah satu tangkapan layar tersebut berupa percakapan WhatsApp yang menyebutkan setelah gempa akan ada letusan gunung Ciremai.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Ati-ati waspada mah kuduh🤦🤲🤲🤲kangge warga Kuningan/majalenka/Cirebon sekitar gunung CIREMAI 🤲🤲mudah2an tidak ada kejadian yg tidak di ingini🤲Amiin ya rob🤲🤲🤲lindungi keluarga kami ya Allah"
Benarkah klaim Gunung Ciremai meletus dampak gempa Kuningan 25 Juli 2024? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Gempa Garut Akibatkan Longsor di Banjarwangi Kampung Sirnagalih
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim gempa Garut mengakibatkan longsor di Kampung Sirnagalih, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 April 2024.
Unggahan klaim gempa Garut mengakibatkan longsor di Banjarwangi Kampung Sirnagalih berupa video menampilkan bangunan yang rusak dan gundukan tanah. Pada tayangan tersebut terdapat tulisan "Gempa Garut"
Dalam video terdapat narasi suara dengan transkrip sebagai berikut.
"Telah terjadi bencana longsor di desa Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut. Yang mengakibatkan satu rumah habis tertimbun dengan di dalam rumah tersebut ada dua anak dan satu perempuan berati tiga orang.
Sampai laporan ini di laporakan korban tersebut masih tertimbun di longsoran karena rumah tersebut rata tertimbun tanah, Pemerintah Desa Talagajaya dengan Masyarakat sekarang sedang mengevakuasi korban yang tertimbun di dalam rumah tersebut.
Mohon kepada instansi terkait baik BPBD, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan Banjarwangi Koramil dan Polsek minta bantuannya kepada semua. Terimakasih. "
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Garut di kampung sirna galih telaga jaya, kena longsor akibat getaran gempa .. 1 rumah ambruk tertimpa 2 anak 1 perempuan .. korban 3 sedang di evakuasi. Mohon Do'a nya teman teman, agar diberikan ketabahan atas musibah ini 🙏
#infogempa #gempabumigarut #beritagempa #infogempaterkini #videoviral #trending #topvideo #videoinstream #instreampopuoer @sorotan"
Benarkah klaim gempa Garut mengakibatkan longsor di Banjarwangi Kampung Sirnagalih? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......
Advertisement
Kemunculan Api setelah Gempa Tuban
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 23 Maret 2024.
Klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa Tuban menampilkan sejumlah orang menggali tanah bebatuan di tengah lahan terbuka kemudian muncul api dari tanah bebatuan tersebut dan membakar dedaunan.
Dalam video tersebut pun terdapat seorang lelaki yang diwawancarai terkait keluarnya api dari tanah tersebut dengan bahasa Jawa.
Tayangan video diawali dengan narasi suara, berikut transkripnya.
"Darurat, Indonesia dalam bahaya besar setelah gempa di Tuban tiba-tiba muncul api dari dalam bumi"
Dalam video tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
"DARURAT!!, INDONESIA DALAM BAHAYA BESAR SETELAH GEMPA DI TUBAN TIBA-TIBA MUNCUL API DARI DALAM BUMI"
Benarkah klaim video muncul api dari dalam bumi setelah gempa di Tuban? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement