Buya Yahya Ungkap Magnet Keberkahan di Setiap Rumah, Jangan sampai Tidak Tahu

Orang sakit adalah magnet keberkahan, kok bisa? Ini penjelasan Buya Yahya

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2024, 14:30 WIB
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Magnet keberkahan dalam konteks rumah tangga merujuk pada kondisi atau faktor yang mampu menarik rahmat dan berkah dari Allah SWT.

Keberkahan ini dapat hadir melalui berbagai cara, seperti menjalankan ibadah dengan khusyuk, menjaga hubungan harmonis antar-anggota keluarga, dan mempraktikkan akhlak yang baik.

Ketika rumah diisi dengan kegiatan positif, doa-doa, serta lingkungan yang mendukung kebaikan dan kedamaian, maka rumah tersebut menarik keberkahan, menciptakan suasana penuh rahmat dan ketenangan yang dirasakan oleh seluruh penghuni.

Sementara mengutip laman Youtube kanal @BuyaYahyaOfficial, dalam ceramahnya yang disampaikan KH Yahya Zainul Ma'arif, yang dikenal sebagai Buya Yahya, menjelaskan tentang keberkahan yang datang kepada sebuah rumah melalui keberadaan seorang yang sakit.

Menurut Buya kehadiran orang sakit di rumah bukanlah musibah semata, tetapi juga merupakan magnet keberkahan dari Allah SWT.

"Siapapun yang di rumahnya diberi oleh Allah satu orang sakit, sebetulnya Allah telah meletakkan magnet keberkahan di rumah tersebut," ujar Buya Yahya.

Buya menekankan pentingnya memahami makna ini, agar keluarga yang memiliki anggota yang sakit dapat melihat keberkahan di balik ujian tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Jika Ada Orang Sakit di Rumah, Ini yang Terjadi

ilustrasi orang sakit

Buya Yahya menjelaskan bahwa jika sebuah keluarga memiliki satu orang yang sakit, maka Allah sebenarnya memberikan sumber keberkahan di rumah tersebut.

"Jika sebuah keluarga di dalam rumahnya ada satu orang yang sakit, maka sesungguhnya Allah telah memberikan magnet keberkahan, bahkan sumber keberkahan di rumah tersebut," katanya.

Pengasuh Ponpes Al Bahjah ini juga menyampaikan bahwa keberkahan tersebut dapat diraih oleh siapa saja yang paling serius dalam merawat orang sakit.

"Siapa yang mendapatkannya? Yang mendapatkannya adalah yang paling serius dalam merawat orang sakit," jelas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, Allah menyertai orang yang sakit, sebagaimana dinyatakan dalam hadis qudsi. "Allah berfirman dalam hadis qudsinya bahwa Allah bersama orang yang sakit," ujarnya.

Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian dan kasih sayang Allah kepada orang yang sedang diuji dengan penyakit.

Makna dari kebersamaan Allah dengan orang yang sakit, menurut Buya Yahya, adalah pengkabulan doa dari orang sakit tersebut. "Makna kebersamaan Allah di sini adalah pengkabulan doa dari orang sakit," jelasnya.


Begini Istimewanya Orang Sakit di Sisi Allah SWT

Ilustrasi oang sakit Credit: pexels.com/Rodnae

Orang yang sakit memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah, sehingga doanya memiliki kekuatan yang besar.

Selain itu, Buya Yahya juga menekankan bahwa rahmat Allah akan turun kepada semua orang yang merawat dan memperhatikan orang sakit.

"Rahmat yang Allah turunkan kepada semua orang yang ngurusi orang yang sakit," kata beliau. Ini menunjukkan bahwa merawat orang sakit tidak hanya membawa keberkahan bagi orang yang sakit itu sendiri, tetapi juga bagi seluruh keluarga yang terlibat dalam perawatan tersebut.

Pesan Buya Yahya ini memberikan perspektif baru bagi umat Islam dalam menghadapi ujian penyakit. Kehadiran orang sakit di rumah seharusnya dilihat sebagai peluang untuk meraih keberkahan dan rahmat Allah, bukan semata-mata sebagai beban atau musibah.

Dengan memahami bahwa orang sakit adalah sumber keberkahan, diharapkan setiap anggota keluarga dapat lebih ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam merawat dan mendampingi mereka. Hal ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi orang yang sakit, tetapi juga akan mendatangkan keberkahan bagi seluruh keluarga.

Buya Yahya mengajak umat Islam untuk selalu berdoa dan memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam merawat orang sakit. "Berdoalah kepada Allah agar kita diberikan kekuatan dan kesabaran dalam merawat orang sakit," tambah Buya.

Pada akhirnya, merawat orang sakit adalah bentuk ibadah dan pelayanan yang sangat mulia di sisi Allah. "Dengan merawat orang sakit, kita mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan rahmat-Nya," kata Buya Yahya, menutup ceramahnya dengan ajakan untuk selalu bersabar dan ikhlas dalam menjalani ujian hidup.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya