Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan kinerja paruh pertama 2024 yang menggembirakan. Hingga 30 Juni 2024, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi penjualan maupun laba.
Penjualan perseroan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 16,22 triliun, naik 9,48 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 14,82 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp 12,03 triliun pada semester I 2024 dibanding semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 10,88 triliun. Hasilnya, perseroan membukukan laba kotor Rp 4,19 triliun pada semester I 2024.
Advertisement
Laba kotor itu masih naik dibanding laba kotor semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,94 triliun. Pada periode ini, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 2 triliun dan penghasilan lain-lain Rp 193,95 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,72 triliun. Laba itu naik 40,93 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,22 triliun.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi RP 27,45 triliun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 23,87 triliun. Liabilitas ikut naik menjadi Rp 11,64 triliun dari Rp 8,59 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 15,81 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 15,28 triliun.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 2 Agustus 2024, harga saham MYOR stagnan di posisi Rp 2.530 per saham. Harga saham MYOR dibuka stagnan di posisi Rp 2.530 per saham. Harga saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.540 dan terendah Rp 2.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 861 kali dengan volume perdagangan 35.368 saham. Nilai transaksi Rp 8,9 miliar.
Tebar Dividen
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/6/2024), PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen setara Rp 55 per saham. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,19 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 14,55 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 15,28 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen:
- Tanggal efektif pada 11 Juli 2024
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 25 Juni 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 26 Juni 2024 pukul 16.00
- Tanggal pembayaran dividen pada 11 Juli 2024
Advertisement
Kinerja 2023
Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023. PT Mayora Indah Tbk meraih penjualan Rp 31,48 triliun pada 2023.Penjualan Mayora Indah tumbuh 2,65 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,66 triliun.
Perseroan mencatat penjualan ekspor naik menjadi Rp 13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 12,89 triliun. Sementara itu, penjualan lokal Perseroan tercatat Rp 17,77 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,80 triliun. Retur tercatat turun menjadi Rp 8,2 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 26,59 miliar.
Seiring kenaikan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,19 triliun pada 2023. Laba tersebut melonjak 64,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,9 triliun.
Perseroan menekan beban pokok penjualan 3,15 persen menjadi Rp 23,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,82 triliun. Laba kotor Perseroan melesat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba kotor Rp 6,83 triliun.
PT Mayora Indah Tbk menekan beban usaha turun menjadi Rp 4,1 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,40 triliun. Dengan demikian laba usaha Perseroan melejit 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 2,43 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan penghasilan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,70 miliar. Selain itu, Perseroan meraih keuntungan penjualan aset tetap naik menjadi Rp 7,90 miliar pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,07 miliar.
Perseroan juga menekan beban bunga menjadi Rp 302,57 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 389,18 miliar. Penghasilan lain-lain melesat menjadi Rp 151,19 miliar pada 2023.
Aset Perseroan
Seiring kinerja keuangan itu, Mayora Indah mencatat kenaikan laba per saham menjadi Rp 143 pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 87. Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 15,28 triliun pada 2023 dari posisi Rp 12,83 triliun.
Selain itu, Perseroan memangkas liabilitas 9,03 persen menjadi Rp 8,58 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 9,44 triliun. Dengan demikian aset naik 7,1 persen menjadi Rp 23,87 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 3,26 triliun.
Pada perdagangan saham sesi dua, Jumat 1 Maret 2024, saham MYOR naik 1,22 persen ke posisi Rp 2.490 per saham. Saham MYOR dibuka naik 70 poin ke posisi Rp 2.530 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.530 dan level terendah Rp 2.450. Total frekuensi perdagangan 2.154 kali dengan volume perdagangan 110.438 saham. Nilai transaksi Rp 27,5 miliar.
Advertisement