Karier atau Keluarga, Menavigasi Tantangan Hidup Seorang Ibu Pekerja

Menjadi seorang ibu pekerja adalah peran yang penuh tantangan dan tanggung jawab.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 02 Agu 2024, 17:23 WIB
Kelas prenatal dapat membantu menenangkan kehawatiran-kekhawatiran seputar proses melahirkan. (Foto: Pexels/Leah Newhouse)

Liputan6.com, Jakarta Menjadi seorang ibu pekerja adalah peran yang penuh tantangan dan tanggung jawab. Ketika karier dan keluarga bersaing untuk mendapatkan perhatian, banyak ibu menghadapi dilema besar tentang bagaimana mengatur waktu dan energi mereka secara efektif. Dengan tuntutan pekerjaan yang seringkali memakan waktu dan energi yang signifikan, serta kebutuhan keluarga yang tak kalah penting, mencari keseimbangan antara kedua aspek kehidupan ini menjadi suatu seni tersendiri.

Keputusan yang diambil sehari-hari bisa mempengaruhi tidak hanya kesejahteraan pribadi, tetapi juga dinamika keluarga secara keseluruhan.Menghadapi tantangan ini memerlukan perencanaan yang cermat dan fleksibilitas. Ibu pekerja sering kali harus mengatasi rasa bersalah karena tidak dapat memberikan waktu penuh untuk keluarga atau merasa tertekan karena tidak mampu memenuhi harapan di tempat kerja.

Untuk mengatasi dilema ini, penting untuk mengidentifikasi prioritas, membuat jadwal yang realistis, dan mencari dukungan dari berbagai pihak, termasuk pasangan, keluarga, dan rekan kerja. Dengan pendekatan yang tepat, ibu pekerja dapat menemukan cara untuk menavigasi tuntutan karier dan keluarga sambil menjaga keseimbangan yang sehat.

Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini tips menjadi ibu pekerja sekaligus mengurus keluarga, Jum'at (2/8/2024).     


Tantangan Ibu Bekerja

Kekurangan jumlah daycare menjadi momok menakutkan bagi para ibu yang bekerja keras. (Gambar: Pexels/Naomi Shi)

Menurut sunshinepreschools.com, berikut adalah tantangan umum yang dihadapi oleh seorang ibu yang bekerja. Salah satunya adalah kesulitan dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga. Hal ini menjadi semakin rumit jika jam kerja tidak teratur atau jika anak masih terlalu kecil untuk memiliki rutinitas harian yang teratur. Selain itu, banyak ibu yang merasa bersalah karena tidak bisa selalu bersama anak mereka setiap saat.

Mereka harus bekerja di kantor atau di luar rumah sehingga tidak bisa selalu mendampingi anak mereka setiap hari. Rasa bersalah seperti ini seringkali dirasakan oleh ibu yang bekerja. Mencari tempat penitipan anak juga menjadi tantangan bagi ibu yang bekerja. Mencari tempat yang aman dan menyenangkan untuk anak selama ibu bekerja bisa menjadi hal yang rumit. Terkadang, masih sulit menemukan daycare atau childcare yang memadai di beberapa wilayah, sehingga ibu bekerja menghadapi kesulitan dalam mencari tempat penitipan anak.

Diskriminasi di tempat kerja juga masih ada bagi ibu yang bekerja. Beberapa orang masih meremehkan ibu yang bekerja dan memberikan perlakuan diskriminatif atau bias terhadap mereka. Selain itu, pengambilan keputusan juga menjadi tantangan bagi ibu yang memiliki anak.

Tanggung jawab mereka semakin bertambah dan keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan matang. Mereka harus memikirkan kondisi anak ketika mengambil keputusan tertentu, serta mempertimbangkan kondisi rumah tangga. Ketika anak sakit atau membutuhkan pendampingan sementara, ibu bekerja seringkali menghadapi dilema. Siapa yang harus menjadi prioritas? Apakah anak atau pekerjaan?

Ibu bertanggung jawab atas anak mereka, tetapi pada saat yang sama, mereka juga bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. Tantangan emosional juga menjadi hal yang melelahkan bagi ibu yang bekerja. Mengurus anak, rumah tangga, dan pekerjaan secara bersamaan bisa sangat melelahkan secara emosional. Banyak ibu yang merasa sulit untuk fokus pada pekerjaan karena terus memikirkan kondisi anak mereka di rumah.


Tips Sukses Bagi Para Ibu Bekerja

Jangan pernah melupakan untuk memberikan perhatian yang cukup pada kebutuhan diri sendiri. (Gambar: Pexels/Madison Inouye)

Berikut ini adalah tips untuk menjadi ibu bekerja yang sukses.

1. Melihat kebaikan di setiap sisi Tidak perlu memperdulikan pendapat negatif tentang ibu bekerja. Fokuslah pada sisi positif dan syukuri keadaan yang ada. Dengan melihat segala kegiatan dari perspektif yang positif, dapat membuka peluang baru.

2. Jadilah inspirasi bagi diri sendiri Pilihan menjadi ibu bekerja bisa memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada cara melihatnya. Coba lihat hal-hal yang menguntungkan dari peran ini dan ubah tantangan menjadi kekuatan.

3. Jangan ragu meminta bantuan Terkadang, seorang ibu bekerja akan menghadapi kesulitan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan rumah tangga. Jangan takut untuk meminta bantuan kepada orang lain. Meminta bantuan bukan berarti lemah, jadi jangan pernah merasa malu.

4. Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari Jangan menganggap anak sebagai makhluk yang lemah. Libatkan mereka dalam aktivitas sehari-hari agar mereka merasa penting dan berkontribusi dalam keluarga. Berikan tanggung jawab sederhana kepada mereka, seperti membersihkan mainan. Selain itu, bantuan anak juga akan membantu pekerjaan ibu.

5. Perhatikan diri sendiri Sebagai ibu bekerja, fokus anda sering kali hanya pada pekerjaan dan keluarga. Namun, jangan lupakan diri sendiri. Perhatikan kebutuhan diri sendiri, bahkan jika hanya dengan membeli makanan favorit sebagai hadiah atas kerja keras yang telah dilakukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya