Liputan6.com, Jakarta Sayap bisnis Raffi Ahmad makin lebar setelah mendatangkan wahana bermain dan hiburan keluarga terbesar sekaligus terlengkap dari Singapura ke Indonesia, tahun ini.
Sultan Andara itu tak sendirian dalam berbisnis. Raffi Ahmad menggandeng koleganya, Rudy Salim. Rudy Salim dan Raffi Ahmad menjelaskan alasan melirik bisnis wahana bermain keluarga.
Advertisement
Wahana bermain yang dimaksud adalah Cow Play Cow Moo (CPCM). Di Negeri Singa, sudah ada 11 cabang. Pada pengujung 2023, CPCM membuka gerai pertama di Serpong, Tangerang.
“Ekspansi terbaru kami berada di Pluit Village Mall Jakarta. Ini tak lepas dari potensi pasar game di Indonesia yang tiap tahun berkembang. Semoga inovasi kami menjadikan permainan arkade pilihan keluarga Indonesia,” kata Rudy Salim.
Bidik Segmen Keluarga
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (1/8/2024), Raffi Ahmad yang menjabat Strategic and Partner CPCM Indonesia mengaku membidik segmen keluarga.
“Sebagai permainan arkade terbesar dan terlengkap, saya optimistis ini akan menjadi family market untuk Indonesia,” ujar Raffi Ahmad seraya menyebut ada lebih dari 200 mesin permainan modern di CPCM.
Advertisement
Bangkitkan Ekonomi Indonesia
Suami Nagita Slavina menyatakan, bisnis barunya ini bukan untuk gaya-gayaan. Raffi Ahmad berharap gerai yang dibuka menciptakan lapangan kerja baru dan menggairahkan ekonomi Indonesia.
“Harapannya selain diminati keluarga untuk main bersama dan berbagi kebersamaan, juga dapat membangkitkan ekonomi Indonesia dengan target pasar keluarga,” cetus bintang film 40 Hari Bangkitnya Pocong.
Pemain Gim Profesional dan Orang Biasa
Lebih lanjut Raffi Ahmad membeberkan, cabang kedua ini memiliki luas 3.000 meter persegi dengan membidik konsumen di kawasan Pluit, Muara Karang, Tanjung Duren, Kembangan, Ancol, Kelapa Gading, hingga Kemayoran.
“Kami ingin menunjukkan permainan arkade bisa dinikmati berbagai kalangan, baik pemain gim profesional maupun orang biasa. Kami memberi pengalaman bermain imersif dengan menggabungkan teknologi dan interaksi autentik,” pungkas Raffi Ahmad.
Advertisement