IHSG Menguat, Nilai Transaksi Harian Bursa Melesat 21,25% pada 29 Juli-2 Agustus 2024

Sentimen global dan domestik membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 29 Juli-2 Agustus 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Agu 2024, 10:00 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 29 Juli-2 Agustus 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 29 Juli-2 Agustus 2024. Pergerakan IHSG dibayangi data ekonomi Amerika Serikat hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/8/2024), IHSG naik 0,27 persen ke posisi 7.308,12 dari pekan lalu di posisi 7.288,16. Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,39 persen menjadi Rp 12.410 triliun dari Rp 12.362 triliun. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 21,25 persen menjadi Rp 10,31 triliun dari Rp 8,50 triliun pada pekan sebelumnya.

Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian merosot 14,07 persen menjadi 15,44 miliar saham dari 17,97 miliar saham. Transaksi frekuensi harian turun 5,13 persen menjadi 942 ribu kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 993 ribu kali transaksi.

Pada Jumat, 2 Agustus 2024, investor asing beli saham Rp 474,43 miliar. Investor asing beli saham Rp 2,78 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 323,70 miliar.

Selama sepekan sektor saham beragam. Sektor saham teknologi pimpin koreksi pada pekan ini. Sektor saham teknologi susut 2,19 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur turun 1,74 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal merosot 1,06 persen, dan sektor saham transportasi dan logistik terpangkas 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham properti dan real estate melonjak 2,95 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham konsumer siklikal naik 2,47 persen, sektor saham keuangan naik 1,2 persen. Lalu sektor saham basic materials bertambah 1,03 persen, sektor saham industri menanjak 0,88 persen, sektor saham energi bertambah 0,74 persen dan sektor saham perawatan kesehatan naik 0,67 persen.

 


Kata Analis

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, ada sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG. Pertama, rilis data pekerjaan dan manufaktur Amerika Serikat. Kedua, FOMC MeetinG. Bank sentral AS memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di 5,5 persen.

Ketiga, rilis data manufaktur China yang cenderung melambat. Keempat, rilis inflasi Indonesia yang turun. “Kelima, pergerakan harga nilai tukar rupiah dan komoditas dunia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Pada perdagangan Senin, 5 Agustus 2024, ia menuturkan, IHSG rawan koreksi dengan level support dan resistance 7.255-7.337.

"Kami perkirakan IHSG akan dipengaruhi oleh adanya rilis data nonfarm payrolls AS nanti malam, kemudian aka nada rilis data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia,” kata dia.

Herditya mengatakan, secara konsensus GDP Indonesia cenderung kontraksi ke level 5 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan kuartal I 2024. “Diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi IHSG,” tutur dia.


Kinerja IHSG pada 22-26 Juli 2024

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 22-26 Juli 2024. Pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah faktor baik global dan dalam negeri.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (27/7/2024), IHSG melemah 0,09 persen ke posisi 7.288,16 dari pekan lalu 7.294,49. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa naik tipis 0,04 persen menjadi Rp 12.362 triliun dari pekan lalu Rp 12.358 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian anjlok 11,41 persen menjadi Rp 8,5 triliun dari Rp 9,6 triliun pada pekan lalu. Transaksi frekuensi harian bursa selama sepekan juga terpangkas 0,92 persen menjadi 993 ribu kali dari pekan lalu 1 juta kali transaksi.  

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian menguat 9 persen menjadi 17,97 miliar saham dari 16,48 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 320,75 miliar selama sepekan. Namun, sepanjang 2024, investor asing menjual saham Rp 2,46 triliun.

Mayoritas sektor saham selama sepekan beragam. Ada enam sektor saham yang tertekan antara lain sektor saham basic materials merosot 1,29 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal susut 1,2 persen, sektor saham konsumer siklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham keuangan turun 0,31 persen. Kemudian sektor saham properti dan real estate terpangkas 0,96 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,55 persen.

Sementara itu, sektor saham energi naik 0,23 persen, sektor saham industri bertambah 0,86 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik tipis 0,19 persen. Selain itu, sektor saham teknologi menguat 2,44 persen dan sektor saham transportasi dan logistic melesat 1,56 persen.

 


Kinerja IHSG pada 15-19 Juli 2024

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,45 persen pada 15-19 Juli 2024. Analis menilai, koreksi IHSG didorong sentimen global.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/7/2024), IHSG turun 0,45 persen ke posisi 7.294,49 dari pekan lalu di posisi 7.327,58 pada penutupan pekan lalu. Kapitalisasi pasar bursa anjlok 0,96 persen ke posisi Rp 12.358 triliun. Pekan lalu, kapitalisasi pasar tercatat Rp 12.478 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian merosot 5 persen menjadi 16,48 miliar saham dari 17,41 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian tersungkur 8,23 persen menjadi Rp 9,6 triliun dari Rp 10,46 triliun pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi beli saham Rp 754,87 miliar selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 2,78 triliun.

Kinerja sektor saham juga beragam selama sepekan. Sektor saham energi naik 1,71 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal bertambah 0,45 persen, sektor saham konsumer siklikal menguat 1,35 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,42 persen.

Selanjutnya sektor saham basic materials merosot 1,58 persen, sektor saham industri turun 0,01 persen, sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 0,22 persen. Selain itu, sektor saham keuangan susut 0,03 persen, sektor saham properti melemah 0,60 persen, sektor saham teknologi susut 0,31 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,16 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya