Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lasem adalah sebuah gunung yang terdapat di bagian tengah Kabupaten Rembang membujur mulai dari pegunungan Kapur Utara di bagian selatan hingga ke pesisir pantai utara. Gunung ini memiliki ketinggian 806 mdpl, dengan sebagian besar wilayahnya berada di kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah.
Kawasan Gunung Lasem juga meliputi beberapa kecamatan seperti Sluke, Kragan, Sedan, Pamotan dan Pancur. Meski tidak terlalu tinggi, namun saat berada di puncaknya pendaki tetap dapat melihat pemandangan dari gunung lainnya yang juga menawan.
Advertisement
Masih banyak hal mengenai Gunung Lasem selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Lasem yang dirangkum Tim Liputan6.com dari berbagai sumber pada Minggu, 4 Agustus 2024.
1. Aktivitas Vulkanik Gunung Lasem
Gunung Lasem merupakan salah satu gunung api di Jateng yang masih memiliki aktivitas vulkanik. Gunung Lasem tergolong dalam kelompok Gunung Api Ultrapotasik.
Mengutip dari laman repository Universitas Gajah Mada (UGM), Minggu, 4 Agustus 2024, Gunung Lasem dan Gunung Senjong merupakan salah satu dari empat kompleks gunung api kuarter yang mempunyai magma potasium tinggi di pantai utara Jawa bagian timur.
Urutan satuan lava Gunung Lasem dari tua ke muda meliputi Satuan aliran lava Lasem 1, Satuan aliran lava Lasem 2, Satuan aliran lava Lasem 3, serta Satuan aliran lava Lasem 4, dan Satuan aliran lava Lasem 5, kemudian Satuan aliran lava Lasem 6, Satuan aliran lava Lasem 7, Satuan aliran lava Lasem 8, Satuan aliran lava Lasem 9, kubah lava Lasem 1, kubah lava Lasem 2, kubah lava Lasem 3, dan sumbat lava Lasem.
2. Titik Awal Pendakian
Rute pendakian yang biasa dilalui oleh para pendaki adalah melalui desa Nyode, kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Dari sini, masih bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat sampai ke desa terakhir.
Di desa terakhir yang juga merupakan pos pendakian terakhir dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama lebih kurang 3 jam. Selain itu juga bisa dari arah barat gunung melalui pos pendakian di desa Gowak atau desa Kajar kecamatan Lasem.
3. Puncak Tertinggi Gunung Lasem
Puncak tertinggi dari gunung Lasem adalah puncak Argopuro. Puncak ini banyak dikunjungi oleh para pendaki gunung dari wilayah Rembang, Pati, Blora dan Tuban utamanya pada akhir pekan dan masa liburan.
Meski tidak terlalu tinggi, tetapi dari atas puncak Argopuro, bisa leluasa memandang laut Jawa di sebelah utara, kota Lasem, kota Rembang dan gunung Muria di sebelah barat. Sedang di arah selatan terlihat puncak gunung Lawu.
Advertisement
4. Komposisi Bebatuan di Gunung Lasem
Data geokimia menunjukkan batuan beku yang terdapat di Gunung Lasem dan Gunung Senjong memiliki komposisi basaltik trakiandesit hingga trakit, dengan seri magma kalk-alkalin K sedang hingga kalk-alkalin K-tinggi. Evolusi magma Gunung Lasem dan Gunung Senjong dipengaruhi oleh proses kristalisasi fraksinasi, asimilasi, serta injeksi magma basaltik secara berulang dan masif.
5. Satwa Langka di Gunung Lasem
Mengutip dari Antara, sejumlah flora dan fauna langka yang dilindungi di kawasan Pegunungan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dijaga ketat personel Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kebonharjo. Hal ini menyusul ditetapkannya daerah itu sebagai kawasan lindung.
"Sejak ditetapkan sebagai kawasan lindung pada 2009, sejumlah flora dan fauna langka kami lindungi agar tidak punah," kata Hubungan Masyarakat KPH Kebonharjo Sujono di Rembang, Selasa 7 Desember 2010.
Ia mengatakan bahwa kawasan Pegunungan Lasem adalah habitat fauna langka seperti elang hitam, kijang, dan belibis. "Mengantisipasi perburuan liar, di beberapa titik kami pasang tanda peringatan larangan berburu," katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya akan memidanakan siapa saja yang melanggar peringatan.
6. Sentra Wedang Mawar
Tak hanya keindahannya saja yang menyejukkan mata. Gunung Lasem juga terkenal sebagai sentra wedang mawar. Ini merupakan salah satu kekayaan kuliner dari Desa Kajar yang lokasinya di bawah kaki Gunung Lasem.
Mengutip dari laman resmi Kabupaten Rembang, Desa Kajar dikenal dengan tanaman bunga mawarnya yang melimpah, baik yang ditanam di perkebunan maupun pekarangan warga. Tak heran, sehingga kalau minuman wedang mawar menjadi salah satu minuman khas yang patut dicicipi di desa tersebut.
Bagi masyarakat yang ingin menikmati wedang mawar, harus melakukan pemesanan terlebih dahulu, sebab minuman ini hanya bertahan selama tiga hari di suhu ruangan atau lima hari jika disimpan dalam lemari es. Wedang mawar dijual per botolnya seharga Rp8.000, namun untuk pembelian dua botol, harga spesial bisa didapatkan hanya Rp15.000.
Bukan cuma rasanya yang segar dan cocok untuk diminum dalam keadaan hangat, wedang mawar memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Khasiatnya antara lain meningkatkan imunitas tubuh dan meredakan gejala wasir, serta memiliki efek mencerahkan warna bibir dan mengatasi tanda-tanda penuaan kulit.
Advertisement